17 Jenis-Jenis Anggaran Perusahaan yang Harus Disiapkan


Ada beberapa jenis anggaran perusahaan yang harus dipersiapkan untuk menjalankan bisnis. Bila tidak, ada risiko bisnis tidak lancar karena kekurangan modal atau biaya untuk berbagai kebutuhan misalnya produksi, promosi, atau upah pekerja. 

Apa Itu Anggaran Perusahaan?

Anggaran perusahaan adalah semua dana yang harus dimiliki untuk menjalankan bisnis dengan lancar. Dengan menghitung anggaran perusahaan dengan baik, kamu bisa membuat keputusan bisnis yang bijaksana terkait pengeluaran dan pemasukan. 

Membantu kamu memahami berapa banyak dana yang masuk, dana yang keluar, dan yang telah dibelanjakan, dan untuk apa saja. Anggaran perusahaan akan memandu kamu dalam mengubah rencana bisnis dan prioritas pengeluaran dana untuk berbagai aktivitas bisnis. 

Jenis-Jenis Anggaran Perusahaan 

Menurut survei dari Clutch, 61% bisnis skala kecil belum membuat perencanaan anggaran formal. Tanpa memahami anggaran bisnis, kamu jadi kurang mengerti bagaimana kinerja bisnis kamu. 

Yuk, pelajari apa saja jenis-jenis anggaran perusahaan dan apa fungsinya berikut ini! 

1. Anggaran Induk Perusahaan

Master budget atau anggaran induk adalah sebuah dokumen rencana keuangan komprehensif yang mencakup semua anggaran tingkat bawah dalam anggaran operasional dan anggaran keuangan.

Berisi laporan keuangan, perkiraan kas, dan rencana keuangan. Anggaran induk digunakan untuk rencana kegiatan bisnis sesuai dengan tujuan perusahaan. 

Intinya, anggaran induk berisi berbagai detail anggaran yang terpisah, tapi semua itu masih berhubungan dan saling terkait satu sama lain. 

2. Anggaran Penjualan

Sales budget atau anggaran penjualan adalah rencana anggaran dari barang atau jasa yang akan dijual. Berisi detail nama produk, jenis produk, jumlah, harga, waktu, dan lokasi penjualan. 

Sebuah rencana keuangan untuk memprediksi total pendapatan perusahaan dalam periode waktu tertentu. 

Fokus perhitungan pada dua faktor, yaitu:

  • Jumlah produk yang terjual.
  • Harga penjualan.

Singkatnya, biaya dari target penjualan produk dikali harga produk. Tujuannya untuk memprediksi bagaimana kinerja perusahaan dari penjualan.

3. Anggaran Produksi

Menurut Nafarin (2015: 182), anggaran produksi adalah anggaran yang dibutuhkan dan harus dipersiapkan untuk membuat produk jadi dan produk dalam proses di suatu perusahaan dalam rentang waktu tertentu.

BACA JUGA :  AIDA Copywriting: Pengertian, Fungsi, Konsep, Contoh

Ini akan mencangkup biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead produksi.

4. Anggaran Tenaga Kerja 

Anggaran tenaga kerja langsung adalah perkiraan biaya tenaga kerja dalam periode tertentu, yang dibagi dalam dua perhitungan termasuk upah per unit dan upah per jam. 

Beberapa detail tentang perhitungan anggaran tenaga kerja, yaitu:

  • Jumlah jam kerja dari tenaga kerja untuk memproduksi produk sesuai dengan standar jam kerja yang disepakati. 
  • Perkiraan upah tenaga kerja per jam. 
  • Total jumlah produk sesuai dengan rencana produksi. 
  • Kegiatan kerja lainnya untuk memproduksi barang/jasa. 

5. Anggaran Bahan Baku 

Anggaran yang kamu keluarkan untuk belanja bahan baku untuk memenuhi proses produksi. Perhitungannya termasuk jenis bahan baku, jumlah atau kuantitas, dan biayanya. 

Anggaran bahan baku dibagi menjadi dua sektor lainnya, yaitu:

  • Anggaran Pembelian Bahan Baku: Jenis bahan baku yang akan dibeli, berapa harganya dan jumlahnya dalam satu periode yang ditentukan. 
  • Anggaran Pemakaian Bahan Baku: Tentang berapa banyak jumlah dan nilai bahan baku yang diperlukan atau dihabiskan untuk kegiatan produksi dalam satu periode anggaran yang ditentukan. 

Faktor-faktor yang menentukan anggaran pembelian bahan baku:

  • Total jumlah bahan baku untuk produksi. 
  • Total jumlah bahan baku yang harus disimpan atau untuk stok. 
  • Jumlah bahan baku untuk persediaan bahan baku di awal periode. 

6. Anggaran Operasional

Biaya operasional adalah seluruh biaya yang kamu keluarkan untuk operasional bisnis agar berjalan lancar dalam satu periode anggaran. Ini termasuk rincian biaya tetap, biaya variabel, biaya modal, dan biaya non-operasional. 

Anggaran operasional juga digunakan untuk menyusun anggaran laporan laba rugi, yang terdiri dari jenis-jenis anggaran:

  • Penjualan, 
  • Biaya pabrik (anggaran biaya bahan baku),
  • anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan anggaran biaya overhead pabrik),
  • Anggaran biaya usaha,
  • Anggaran laporan laba.

Anggaran operasi menunjukkan proyeksi pendapatan bisnis dan biaya yang terkait untuk jangka waktu tertentu. Tujuannya untuk memastikan apakan pengeluaran anggaran sudah sesuai dengan rencana bisnis. 

7. Anggaran Persediaan

Anggaran persediaan adalah anggaran yang harus disiapkan untuk merencanakan persediaan (stok) kebutuhan produksi sesuai dengan periode yang ditentukan. Menyusun jenis barang/bahan baku dan nilainya secara sistematis dan terperinci sebagai persediaan. 

Pada perusahaan manufaktur, anggaran persedian ditujukan untuk merencanakan anggaran untuk persedian bahan baku, material, barang jadi, atau barang setengah jadi. 

8. Anggaran Program

Anggaran program adalah sejumlah biaya yang disiapkan untuk kebutuhan program utama suatu bisnis. Termasuk biaya untuk program penelitian atau program pengembangan. 

Tujuannya untuk perencanaan, persiapan, dan pengendalian anggaran untuk program bisnis tersebut. 

BACA JUGA :  Apa Itu Faktur Pembelian? Fungsi, Komponen, dan Contohnya

9. Anggaran Kas

Anggaran kas atau cash budget adalah perkiraan antara uang yang masuk dan uang yang keluar dari bisnis dalam periode tertentu. Anggaran kas dibuat dari perkiraan penjualan dan produksi, serta perkirakan hutang dan piutang.

Data dari anggaran kas akan membantu kamu untuk evaluasi apakah perusahaan punya cukup kas likuid untuk operasional, apakah penggunaan anggaran sudah tepat dan produktif, serta perhitungan profit. 

10. Anggaran Pertanggungjawaban

Rincian anggaran sebagai gambaran rencana kerja yang disusun oleh manajer yang bertanggung jawab, berdasarkan pusat pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan. 

Berhubungan dengan angka-angka dalam anggaran yang disetujui untuk memastikan bahwa anggaran tercapai sesuai dengan tujuan.

11. Anggaran Laba Rugi

Anggaran laba rugi adalah prediksi perhitungan laba atau rugi yang didapat dari jumlah anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran beban operasional, dan anggaran biaya overhead yang akan kamu tanggung di satu periode anggaran. 

Ya, sebagai gambaran laba atau rugi perusahaan dan informasi yang sama juga digunakan untuk penyusunan anggaran neraca. 

12. Anggaran Neraca

Anggaran neraca adalah perkiraan seluruh jenis aktiva dan pasiva yang perusahaan dapat di akhir periode yang ditentukan. Anggaran neraca disusun dari data anggaran kas, anggaran laba-rugi, utang, piutang, anggaran persediaan, dan penambahan modal. 

Manfaat anggaran neraca untuk menjaga keseimbangan keuangan antara aktiva dan pasiva, serta keseimbangan modal dan modal pinjaman. Selain itu, demi memudahkan dalam penyusunan estimasi biaya yang harus perusahaan keluarkan untuk melancarkan berbagai kegiatan bisnis untuk mencapai tujuan. 

13. Anggaran Posisi Keuangan

Anggaran perubahan posisi keuangan berarti rencana perubahan pada nilai utang, aktiva, dan modal perusahaan dalam kurun waktu yang ditetapkan. Anggaran posisi keuangan disusun berdasarkan anggaran neraca.

14. Anggaran Overhead Pabrik

Anggaran overhead pabrik adalah perencanaan rincian biaya yang dikeluarkan untuk proses tidak langsung dari produksi barang/jasa, termasuk:

  • Biaya bahan tambahan
  • Biaya pemakaian bahan baku tambahan  
  • Biaya tenaga kerja tidak langsung
  • Biaya pajak
  • Biaya asuransi
  • Biaya untuk fasilitas tambahan  
  • Biaya pengawasan 
  • Biaya overhead produksi 

Nah, biaya overhead pabrik juga digunakan untuk menyusun anggaran kas dan anggaran laba rugi.

15. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan atau (financial budget) disusun untuk memahami berapa banyak modal yang perusahaan kamu butuhkan dan pada waktu apa untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang tersebut.

Faktor yang harus diperhitungkan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas pemangku kepentingan. Anggaran keuangan juga komponen penting dari anggaran neraca yang akan memberikanmu gambaran luas tentang apakah kondisi keuangan bisnis kamu sehat atau tidak. 

BACA JUGA :  Revenue: Jenis, Contoh, Sumber, dan Beda dengan Income

16. Anggaran Statis

Anggaran statis adalah perkiraan pendapatan (revenue) dan pengeluaran yang akan statis sepanjang tahun atau dalam periode yang ditentukan. 

Anggaran statis biasanya digunakan oleh organisasi nirlaba, lembaga pendidikan, atau badan pemerintah yang mendapat alokasi dana tetap untuk digunakan dalam kegiatannya. 

17. Anggaran Biaya Pemasaran 

Biaya pemasaran adalah dana yang harus kamu keluarkan untuk tujuan promosi atau program marketing. Perhitungan untuk menetapkan jumlah pengeluaran perusahaan untuk kegiatan promosi. 

Secara umum meliputi biaya iklan, biaya promosi, dan sebagainya terkait kebutuhan marketing. Biaya promosi bisa cukup besar tergantung kampanye yang dijalankan.  

Itulah jenis-jenis anggaran perusahaan yang harus disiapkan dan diperhitungkan. Tujuannya untuk merencanakan dana sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis. 

Komponen Anggaran Perusahan 

Kamu mungkin akan mengalami tantangan dalam menyusun anggaran bisnis, terutama bagi pebisnis pemula atau skala kecil dan menengah. Pembelajaran tersebut akan membantu kamu memahami apa yang terbaik bagi bisnis kamu. 

Setelah mengetahui jenis-jenis anggaran perusahaan, mari pahami tentang beberapa komponen anggaran perusahaanberikut ini:

1. Perkiraan Pendapatan

Berapa revenue yang kamu harapkan masuk dari penjualan barang/jasa. Terdapat dua faktor, yaitu perkiraan penjualan dan perkiraan harga pokok penjualan/jasa yang dijual.  

2. Biaya Tetap

Pengeluaran dalam jumlah yang sama dan teratur, itulah biaya tetap. Misalnya, biaya sewa ruko, gaji pegawai, biaya produksi dan operasional, dan sebagainya. 

Kamu punya gambaran untuk pengeluaran ini sehingga dapat menyisihkan jumlah uang yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran. Ini juga membantu kamu memeriksa masalah jika keuangan bisnis tidak berjalan sesuai rencana.

3. Biaya Variabel

Biaya variabel termasuk harga barang atau jasa yang dapat berfluktuasi sesuai dengan perkembangan bisnis kamu. 

Misalnya bila bisnis kamu semakin punya banyak permintaan, maka kamu akan membutuhkan pengeluaran lebih tinggi untuk bahan baku, saluran distribusi, tenaga kerja, dan lainnya untuk meningkatkan produksi. 

4. Biaya Satu Kali (One-time Expenses)

Biaya satu kali yang bersifat tidak terduga terkait kebutuhan bisnis. Contoh biaya satu kali adalah biaya untuk ganti furnitur, ganti laptop, ganti mesin, atau ganti kendaraan perusahan yang rusak tiba-tiba. 

Kamu tidak bisa memprediksi pengeluaran tersebut, jadi sebaiknya tetap menyisihkan sejumlah anggaran untuk dana tidak terduga seperti ini agar keuangan bisa tetap seimbang.

Semoga penjelasan singkat mengenai jenis-jenis anggaran perusahaan dapat membantu dalam melihat dan menganalisis keuangan bisnis kamu. Selain itu, optimalkan bisnis kamu dengan toko online

Toko online dapat membantu memperluas jangkauan bisnis dan bahkan menjadi metode utama transaksi jual beli, dengan lebih praktis dan efisien. Kamu bisa mengintegrasikan toko online kamu dengan marketplace dan media sosial toko kamu. 

Kamu bisa buat toko online melalui Praktisidigital yang merupakan penyedia platform solusi e-commerce. Ada fasilitas bisnis online dan panduan yang lengkap. Yuk, daftar untuk buat toko online profesional sekarang!