5 Tips untuk Memasarkan Produkmu ke Generasi Boomers


Kamu yang udah biasa atau baru mau mulai memasarkan produkmu mungkin bertanya-tanya seberapa besar pengaruh umur seseorang dalam membeli sebuah produk. Dari tiga generasi yang ada saat ini, yaitu Boomers, Milenial, dan Gen X, semua pasti punya karakteristik tersendiri. Memahami karakteristik tiap generasi jadi kunci dalam menentukan strategi pemasaran apa yang terbaik untuk mereka. Tulisan Mary Lister yang di-publish di situs wordstream.com pernah membahas hal ini. Nah, pada kesempatan ini kita akan coba membahas generasi yang tertua yaitu Boomers. Check this out!

Boomers (atau disebut Baby Boomers) adalah mereka yang lahir pada tahun 1946-1964. Kaum yang satu ini dikenal sering mengalami kesulitan dalam mengadopsi teknologi. Pew Research Center pernah melakukan survei pada tahun 2014 yang menemukan bahwa 65% orang berusia 50-64 tahun menggunakan Facebook untuk menjaga hubungan mereka dengan teman lama. Generasi Boomers dikenal sebagai kaum yang paling sering tidak paham dengan iklan Facebook yang muncul di feed mereka. Meski begitu, rupanya mereka masih menerima pemasaran dari jenis direct marketing, salah satu alasannya adalah karakteristik mereka yang hobi menjalin percakapan dengan orang lain.

Mereka dapat menghabiskan banyak uang dalam satu kali belanja dan paling cenderung untuk membeli produk yang bukan kebutuhan sehari-hari seiring dengan semakin dekatnya mereka dengan masa pensiun. Uniknya, walau kaum ini dikenal kurang paham dengan teknologi, tapi mereka justru yang paling banyak menghabiskan uang mereka untuk produk-produk berbau teknologi seperti layanan streaming premium atau smartphone terbaru.

Dari sifat-sifat yang disebutkan tadi, bisa dilihat kalau Boomers merupakan kaum yang agak susah untuk didekati. Meski begitu, bukan berarti kamu gak bisa mendulang cuan dari mereka. Kalau gak percaya, coba deh kamu praktekkan tips-tips berikut ini:

1. Manfaatkan Brand Loyalty

Kaum Boomers cenderung setia pada satu brand. Untuk setiap jenis produk yang mereka gunakan, mereka udah tahu mau pakai produk yang dari brand mana. Kalau kamu berhasil membuktikan kalau produkmu punya kualitas yang bagus, maka kaum Boomers akan tetap setia memakai produkmu dan gak akan tergoda walau mereka mendapat tawaran lain dari kompetitor. Memang sih, untuk mendapatkan brand loyalty ini pasti akan makan waktu, apalagi kalau kamu baru mulai berjualan. Tapi kalau kamu sukses mendapatkannya, siap-siap aja banjir order dari pelanggan yang sama.

BACA JUGA :  17 Tips Bisnis Frozen Food untuk Pemula Bermodal Kecil

2. Pakai Strategi Upselling 

Karena Boomers dikenal punya budget banyak, strategi upselling seringkali sukses dalam meningkatkan penjualan. Kalau kamu belum tahu, upselling adalah proses di mana penjual mengajak pelanggan untuk membeli produk yang nilainya lebih tinggi. Katakanlah kamu berjualan french fries, kamu bisa mengajak pelanggan untuk membeli yang ukuran besar dibandingkan dengan yang ukuran sedang atau kecil. Menurut sales profesional Jeffery Gitomer, akan jauh lebih mudah untuk melakukan upselling ke pelanggan tetap daripada melakukan penjualan ke pelanggan baru. Selain itu, strategi upselling juga terbukti bisa membantu membangun relasi dengan pelanggan.

3. Beri Poin Cashback

Seperti yang sudah kita tahu, Boomers cenderung setia pada satu brand. Artinya mereka juga setia untuk membeli di satu tempat yang sama. Sebuah studi yang dilakukan di Amerika menemukan bahwa 48% Boomers di sana bergantung pada kartu kredit untuk melakukan pembayaran dan gak keberatan kalau harus membayar lebih. Artinya, promo yang berupa poin cashback akan menarik bagi mereka karena poin yang mereka dapat akan mereka belanjakan di kemudian hari. 

4. Jangan Mengubah Sesuatu yang Mereka Sukai

Generasi Boomers adalah kaum yang paling gak bisa dipengaruhi strategi pemasaran konvensional. Mereka ingin berbicara dengan seseorang sebelum melakukan pembelian. Mereka sangat anti dengan strategi pemasaran yang mereka anggap melakukan pelanggaran terhadap privasi mereka. Makanya mereka lebih suka ama iklan yang ada di TV atau surat kabar. Jangan kaget juga kalau mereka nge-report iklan Facebook yang kamu pasang karena mereka anggap spam, soalnya mereka mainan Facebook buat tetap terhubung dengan teman lama mereka.

Selain itu, mereka juga merupakan kaum yang paling jarang melakukan transaksi mobile karena ngerasa ribet. Makanya mereka butuh tampilan yang simpel dan mudah digunakan saat bertransaksi online. Untungnya, website jualan yang dibuat dengan Praktisidigital memiliki tampilan yang simpel sehingga kamu gak perlu khawatir bakal ditinggal pelanggan yang merasa ribet saat melakukan pembelian. 

BACA JUGA :  10 Manfaat Pinjaman Modal Usaha, Bikin Bisnis Berkembang!

5. Gak Perlu Diberi Diskon

Boomers gak terlalu terpengaruh ama yang namanya diskon. Ketika mereka membutuhkan suatu produk, mereka akan langsung membelinya tanpa harus menunggu ada promo/diskon. Hal ini karena rata-rata dari mereka adalah pensiunan atau menjelang masa pensiun. Akibatnya, lebih dari 50% pengeluaran konsumen yang ada di AS disumbang oleh warga berusia 50 tahun ke atas. Makanya sayang banget kalau kamu gak memanfaatkan kebiasaan Boomers ini untuk meningkatkan penjualan. Caranya adalah dengan konsisten memasang produk yang gak kamu beri diskon di halaman depan toko onlinemu. Soalnya tanpa didiskon pun, Boomers tetap gak akan ragu-ragu untuk memasukkan produk tadi ke keranjang belanja mereka.  

Nah, itu tadi tips-tips bagaimana cara memasarkan produk ke generasi Boomers. Kalau kamu butuh bayangan yang lebih jelas, coba aja tanya ke anggota keluargamu yang berusia di atas 50 tahun. Cari tahu bagaimana kebiasaan belanja mereka, kesulitan apa yang mereka temui saat berbelanja online, dan apa yang membuat mereka yakin untuk melakukan pembelian. Dari situ kamu bisa mendapat gambaran lebih untuk menentukan strategi pemasaran apa yang mau kamu jalankan untuk menjaring mereka.