Influencer: Jenis, Manfaat untuk Bisnis, Cara Memilih, dll


Kamu sudah tidak asing lagi dengan istilah influencer, seseorang yang punya banyak followers dan memiliki pengaruh di media sosial. Di zaman yang serba digital, peran influencer untuk bisnis menjadi cukup penting. Oleh karena itu, penting untuk tahu jenis-jenisnya hingga cara memilihnya. Mungkin kamu tertarik jadi influencer? Simak penjelasan selengkapnya!

Apa Itu Influencer?

Influencer adalah seseorang yang dapat memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Hal ini disebabkan karena banyaknya pengikut mereka di media sosial. Arti influencer dalam bahasa Indonesia adalah orang yang memberikan influence (pengaruh).

Tidak semua orang yang memiliki pengikut banyak di media sosial ini dapat disebut sebagai influencer karena belum tentu mereka dapat memberikan pengaruh terhadap pengikutnya. Perlu diingat bahwa yang menjadi ukuran bukan hanya jumlah pengikut, tapi peran dirinya terhadap pada pengikutnya.

Terdapat istilah influencer marketing dalam dunia marketing. Artinya adalah sebuah strategi marketing di mana sebuah brand mengajak seorang influencer untuk bekerja sama demi meningkatkan brand awareness dan penjualan produk. 

Jenis Influencer Berdasarkan Pengikutnya

Berikut jenis-jenis influencer dikategorikan berdasarkan jumlah followers yang dimilikinya:

1. Mega Influencer (>1 Juta Followers)

Memiliki lebih dari 1 juga pengikut, biasanya mega influencer adalah seorang artis. Audiensnya biasanya beragam dan bisa memiliki preferensi yang bermacam-macam. Kamu bisa meningkatkan awareness brand kamu dengan cara bekerja sama dengan mereka.

Biasanya mega influencer tidak memiliki kedekatan dengan para followers, sehingga terkadang kurang dipercaya ketika mempromosikan brand tertentu. Di sisi lain, berhubung jangkauannya yang luas, jadi kemungkinan jumlah orang yang mungkin tertarik dengan produk kamu pun dapat semakin tinggi.

2. Macro Influencer (>100.000-1 Juta Followers)

Biasanya jenis influencer ini memang merupakan orang yang terkenal melalui internet yang memang sejak awal dikenal sebagai selebgram, youtubers, seleb tweet, dan sebagainya.

Konten mereka biasanya lebih spesifik, sehingga followers-nya juga lebih spesifik. Umumnya mereka telah mengetahui hal apa yang disukai oleh para audiensnya dan bisa mempromosikan suatu produk dengan cara yang menarik. 

3. Micro Influencer (10.000-100.000 Followers)

Pada dasarnya micro influencer ini juga biasanya memiliki audiens yang spesifik. Jumlah followers yang lebih rendah dari macro influencer, membuat mereka biasanya masih lebih aktif berinteraksi dengan pengikutnya.

Banyak brand yang lebih memilih untuk bekerja sama dengan jenis ini namun dengan jumlah banyak dibandingkan dengan yang skalanya lebih besar namun hanya satu orang saja.

BACA JUGA :  Apa Itu Resi? Fungsi Nomor dan Cara Lacak

4. Nano Influencer (<10.000 Followers)

Jenis ini biasanya memiliki hubungan kuat dengan komunitas tertentu. Jadi meskipun reach sedikit, tapi bukan berarti influencer jenis ini tidak bisa memberikan pengaruh yang kuat. Pengaruh yang kuat ke komunitas ini tentu akan membuat produk yang dipromosikan tetap banyak peminatnya.

Jenis Influencer Berdasarkan Platformnya

Selain berdasarkan jumlah pengikut, influencer juga dibedakan berdasarkan platformnya. Jika pengikutnya banyak di Instagram, maka disebut sebagai selebgram, YouTube disebut sebagai youtuber, TikTok disebut sebagai tiktokers, Twitter disebut sebagai seleb tweet, dan sebagainya. 

Kamu juga harus mempertimbangkan platform apa yang paling cocok untuk mempromosikan produk kamu. Perlu diketahui juga bahwa seorang influencer biasanya tidak hanya memiliki banyak pengikut di salah satu platform saja.

Kebanyakan dari mereka akan memanfaatkan hampir semua media sosial dan akan mempromosikan akun media sosial lainnya di platform lain untuk mendapatkan followers lebih banyak.

Cara Menjadi Influencer

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan banyak followers di media sosial:

1. Bangun Personal Branding

Cara pertama yang harus kamu lakukan adalah membangun personal branding. Bagaimana kamu ingin orang lain melihat kamu? Cara membangun personal branding di media sosial sendiri tentunya dengan cara membuat konten yang menjadi ciri khas kamu.

Apabila ingin orang lain melihat kamu sebagai sosok yang lucu, tentu kamu bisa membuat konten-konten yang lucu. Jika ingin dikenal sebagai orang yang memiliki hobi memasak, maka kamu bisa membuat konten-konten resep. Kamu yang ingin dikenal sebagai beauty influencer tentu harus lebih fokus pada konten seperti tutorial make up, review make up, hingga review skin care.

2. Rapikan Feed

Konten dan feed media sosial yang rapi bisa menjadi daya tarik tersendiri. Menggunakan template tertentu untuk media sosial kamu, tidak akan membuatnya jadi monoton, justru akan membuatnya lebih rapi.

Contohnya di Instagram, kamu bisa memilih ciri khas foto dengan ukuran square atau justru ukuran landscape, sesuaikan dengan preferensi kamu. Lalu kamu juga bisa menyesuaikan setiap tone foto agar memiliki tone yang sama dan sesuai dengan ciri khas Instagram kamu.

Pokoknya ada banyak sekali cara untuk membuat feed kamu jadi estetik, kamu hanya tinggal memilih cara yang paling nyaman dan sesuai keinginan kamu.

3. Buat Konten sesuai Branding Kamu

Nah, sudah disebutkan sebelumnya bahwa kamu harus memiliki personal branding dan membuat konten sesuai branding tersebut. Bukan berarti kamu tidak boleh sesekali membagikan konten tentang hal lain, tapi usahakan untuk tidak terlalu mencampurkan banyak hal.

Contohnya seperti kamu dikenal sebagai influencer yang suka memasak, bukan berarti kamu tidak boleh memberikan tutorial make up, tapi usahakan untuk tidak terlalu sering melenceng dari konten utama kamu. Pasalnya jenis konten berbeda biasanya akan memiliki followers yang berbeda.

Memang ada banyak influencer yang dapat dikatakan tidak memiliki konten khusus dan tetap memiliki banyak followers, namun hal ini tidak dapat dilakukan apabila kamu baru merintis sebagai seorang influencer. Maka dari itu, sebaiknya kamu membuat konten yang memang kamu sukai, sehingga kamu pun tidak akan kehabisan ide dan akan enjoy ketika membuat konten.

4. Upload Konten dengan Konsisten

Langkah selanjutnya adalah mengunggah konten dengan konsisten. Meskipun konten kamu bagus, jika kamu tidak rutin membuat dan upload konten, maka followers tidak akan bertahan lama di akun kamu. Bila perlu buatlah jadwal konten rutin yang membuat pengikut kamu menanti-nantikan konten tersebut tayang. 

BACA JUGA :  Testimoni: Definisi, Jenis, Manfaat, Cara Mendapatkan

5. Ikuti Tren

Pengguna media sosial akan tahu apa yang sedang tren, jadi kamu sebagai seorang influencer tentunya juga tidak boleh ketinggalan tren. Kamu harus terus mengetahui tren atau bahkan kamu yang menjadi trend setter sendiri.

Contohnya kamu adalah influencer dengan konten memasak. Jangan ragu untuk selalu membuat konten resep atau tutorial masak makanan yang sedang viral. Konten seperti ini dijamin akan banyak yang menonton.

Selain konten yang mengikuti tren, jangan lupa juga buat konten yang tidak mengenal tren, sehingga cocok ditonton atau dilihat sepanjang waktu.

6. Interaksi dengan Followers

Seorang influencer harus memiliki interaksi yang baik dengan followers-nya. Jadilah orang yang humble, sehingga para followers merasa jadi teman kamu. Jaga sikap kamu dan tanggapi komentar negatif dengan bijaksana. Jangan lupa juga untuk selalu berterima kasih pada followers yang senantiasa memberikan support untuk kamu.

Sering-seringlah membuat konten yang mengundang interaksi dengan followers kamu. Misalnya dengan menyuruh followers untuk menceritakan kisahnya di kolom komentar kamu atau dengan minta pendapat si followers.

7. Switch ke Akun Bisnis

Jika media sosial kamu menyediakan akun bisnis, sebaiknya kamu switch ke akun tersebut. Pasalnya akun ini biasanya dilengkapi fitur yang lebih banyak yang bisa membantu kamu mengetahui aktivitas media sosial kamu dengan lebih baik. Ini bisa dijadikan patokan apakah akun kamu berkembang atau tidak.

Manfaat Influencer untuk Bisnis

1. Menjadikan Produk Pusat Perhatian

Seorang influencer selalu menjadi pusat perhatian, begitu juga produk yang mereka gunakan. Setelah produk kamu menjadi pusat perhatian, barulah calon pelanggan akan notice keberadaan produk kamu. Keinginan membeli akan muncul dari sana.

2. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Manfaat kedua adalah meningkatkan kepercayaan pelanggan. Bisa dikatakan bahwa ini memang tugas utama seorang influencer. Mereka harus dapat menjelaskan keunggulan dan manfaat sebuah produk untuk membuat para pengikutnya percaya bahwa produk tersebut memang berkualitas dan layak untuk dibeli.

3. Menjangkau Lebih Banyak Konsumen

Seorang influencer memiliki jumlah followers yang banyak dan sebagian besar belum mengenal produk kamu. Maka dari itu, ketika kamu menggunakan jasanya untuk mempromosikan produkmu, ada lebih banyak konsumen yang kamu jangkau.

4. Meningkatkan Penjualan

Jumlah sekian banyak followers tersebut tentunya akan ada yang tertarik dengan produkmu dan berniat untuk membelinya. Semakin relevan target pasar kamu dengan influencer yang kamu endorse, maka akan semakin tinggi penjualan kamu meningkat.

5. Mendekatkan Pelanggan dengan Brand

Banyak orang yang mungkin ragu untuk mencoba produk kamu karena brand kamu belum terkenal. Nah ketika seorang influencer menggunakan produk tersebut, ini bisa membuat pelanggan merasa lebih dekat dengan brand kamu, sehingga keinginan untuk mencoba juga pun muncul.

6. Lebih Cepat Balik Modal

Jika dibandingkan dengan media promosi lainnya, menggunakan influencer ini dapat dikatakan memiliki kemungkinan balik modal yang lebih cepat. ROI (return of investment) dari menggunakan jasa influencer berkali lipat lebih tinggi daripada iklan banner.

Jadi, uang yang kamu keluarkan untuk bekerja sama dengan influencer ini akan kembali dengan cepat.

7. Membantu Membuat Konten yang Bagus

Seorang influencer tidak bisa sembarangan dalam mempromosikan produk, tapi harus dengan konten yang baik tentunya. Nah sering kali konten-konten ini juga bisa kamu manfaatkan ini untuk konten promosi media sosial kamu untuk seterusnya. 

BACA JUGA :  Segmentasi Pasar: Pengertian, Jenis, Manfaat, Contoh, dll

Cara Memilih Influencer

1. Sesuaikan dengan Budget

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyesuaikan budget. Tidak perlu harus langsung memaksakan untuk endorse influencer besar karena jika tidak balik modal, bisnis justru tidak akan jalan. Kamu juga bisa bekerja sama dengan nano hingga micro influencer dan tetap mendapatkan feedback yang tidak kalah baik.

Budget biasanya juga menentukan konten seperti apa yang bisa kamu dapat.

Contohnya kamu ingin menggunakan jasa seorang selebgram, biaya untuk promosi di insta story tentu akan berbeda dengan foto di feed. Kemudian biaya promosi di TikTok, Instagram, YouTube juga tentu akan berbeda.

Hal yang penting diperhatikan adalah memilih platform dan jumlah pengikut yang relevan dengan produk yang kamu tawarkan.

2. Sesuai dengan Target Pasar

Jika jumlah followers banyak tapi tidak sesuai dengan target pasar kamu, maka akan percuma. Kamu bisa melihat kecocokan ini dari produk yang paling sering dipromosikan influencer tersebut atau sesuai dengan kontennya.

Contohnya kamu menjual produk kecantikan, tentunya yang harus kamu gandeng adalah beauty influencer yang memang followers-nya mencari informasi tentang produk-produk tersebut.

3. Engagement Tinggi

Terkadang jumlah followers yang banyak di media sosial tidak menjamin akun tersebut memiliki engagement yang tinggi. Terkadang banyak juga akun yang ternyata memiliki akun fake followers. Kamu harus menanyakan hal ini kepada pihak influencer sebelum bekerja sama.

Apabila followers mereka terbilang tidak aktif, maka pembelian kemungkinan jumlah yang akan mengunjungi toko kamu juga tidak akan banyak.

4. Reputasi Influencer Baik

Reputasi ini juga penting untuk diperhatikan karena mereka akan mempresentasikan produk kamu.

Apabila mereka adalah orang yang bermasalah dengan hukum atau memiliki banyak skandal, kemungkinan followers-nya juga merupakan tipe followers yang dapat ter-influence dengan produk yang mereka promosikan. Selain itu, perjanjian kamu bisa jadi juga tertunda atau batal apabila pihak influencer mengalami masalah.

5. Memiliki Konten yang Menarik

Jika kontennya tidak menarik, tentu mereka juga tidak bisa mempromosikan produk kamu dengan baik. Usahakan juga memilih yang intensitas posting-nya wajar, tidak spamming hingga membuat produk kamu tidak terlihat dan tidak juga terlalu jarang sehingga membuat akun tersebut menjadi sepi.

6. Memiliki Perjanjian Kerja Sama yang Jelas

Sebagai mana sebuah kerja sama yang baik, kamu dan pihak influencer juga harus memiliki perjanjian yang jelas. Kamu sudah membayar, sehingga kamu memiliki hak untuk mengetahui kejelasan kapan produk kamu akan tayang dan sebagainya.

Pastikan juga mereka mempromosikan produk kamu sesuai dengan brief yang kamu berikan. Jika tidak, kamu memiliki hak untuk protes. Di sisi lain, kamu harus juga memahami aturan dari pihak mereka. Perjanjian harus dibuat jelas sejak awal agar tidak menimbulkan tuntutan di kemudian hari.

Itu dia berbagai hal tentang influencer yang perlu kamu ketahui. Tertarik untuk menjadi salah satunya atau tertarik untuk menggunakan jasanya? Jika kamu ingin menjadi salah satunya, pastikan kamu konsisten dalam membuat konten yang bermanfaat bagi masyarakat, ya!

Kalau kamu berencana pakai jasa influencer, pastikan kamu memilih dengan teliti agar bisnis kamu tidak rugi. Kerja sama dengan influencer juga tidak cukup dilakukan satu kali saja, tapi kamu sendiri harus memiliki alokasi dana yang menjadi pengeluaran wajib. Nominalnya tidak harus besar, tapi pastikan kamu terus melakukan promosi dengan konsisten.

Selain mencari influencer untuk promosi bisnis, maksimalkan juga media promosi bisnis kamu. Di zaman serba digital seperti sekarang ini, pastikan kamu punya website toko online. Kamu bisa buat website gratis di Praktisidigital!

Apa keuntungan punya website untuk toko online? Tentunya toko kamu jadi lebih kredibel, bisa menyediakan lebih banyak media transaksi untuk customer, dan bahkan kamu bisa mengaktifkan fitur instagram shopping!