Social Commerce: Solusi Jitu Memperluas Bisnis


Anda pasti pernah mendengar istilah e-commerce, tapi apakah Anda juga familiar dengan social commerce?

Seth Godin, seorang penulis dan entrepreneur asal Amerika Serikat, pernah berkata, “Anda dapat menggunakan media sosial untuk mengubah orang asing menjadi teman, teman menjadi pelanggan, dan pelanggan menjadi penjual.”

Dan, ternyata ia benar! Sangat mudah menjadikan orang asing sebagai teman. Jika Anda mempromosikan website toko online Anda di media sosial, maka Anda juga dapat mengubah teman menjadi customer. Kemudian, mudah juga untuk menjadikan customer sebagai penjual barang Anda: Anda tinggal memberikan mereka kode referal diskon yang baru bisa dipakai setelah mereka membagikannya ke teman-teman mereka.

Dalam satu dekade terakhir, bermunculan berbagai macam platform media sosial yang tanpa disadari telah mengambil alih dunia dan kehidupan sehari-hari Anda. Media sosial ini telah meraih audiens yang luar biasa banyaknya jika dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya. Inilah yang menjadi latar belakang Praktisidigital dalam berkolaborasi dengan platform media sosial.

Apa itu social commerce?

Social commerce didefinisikan sebagai bagian dari e-commerce yang melibatkan penggunaan media sosial yang mendukung interaksi sosial dan kontribusi pengguna dalam membantu proses pembelian barang atau jasa secara online.

Contohnya, ketika berbelanja online Anda dimintai testimonial atau ulasan mengenai barang yang Anda beli, atau memencet like sebuah post Instagram sebuah toko online dan menanyakan ulasan toko tersebut kepada teman di Instagram. Disadari atau tidak, Anda telah melakukan aktivitas social commerce, di mana Anda telah melibatkan media sosial untuk membantu aktivitas berbelanja.

BACA JUGA :  Pentingnya Menyediakan Metode Pembayaran yang Beragam

Mengapa social commerce?

Belanja offline termasuk sebuah pengalaman sosial. Anda akan meminta pendapat teman dan kerabat mengenai produk yang ingin Anda beli. Anda mungkin membeli brand kosmetik yang sama dengan teman Anda, atau Anda pergi berbelanja keperluan rumah tangga berdua dengan pasangan. Lalu, bagaimana dengan e-commerce? Bisa dikatakan tidak begitu “sosial”.

Terlepas dari mana pembelian dilakukan, sebagian besar keputusan belanja melibatkan lebih dari satu input individu, baik itu pasangan, teman, atau kerabat. Seiring dengan perkembangan teknologi, terutama peningkatan penggunaan ponsel pintar dan platform media sosial, belanja online berubah dan bertransformasi menjadi lebih sosial.

Sebanyak 74% konsumen bergantung pada media sosial untuk memandu keputusan mereka dalam membeli barang. Akibatnya, tidak sulit untuk menjual di platform media sosial pelanggan Anda biasanya berada.

Dapat disimpulkan bahwa memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk sangatlah efektif, mengingat hampir setiap orang di dunia ini memiliki media sosial dan hampir setiap hari membuka platform tersebut. Dengan demikian, bisnis Anda dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

Apa manfaat social commerce?

Terdapat beberapa manfaat bagi Anda, para pebisnis, dengan menggunakan social commerce:

  1. Pertumbuhan audiens yang konsisten. Ribuan pengguna baru bergabung dengan platform media sosial di seluruh dunia dan terdapat jutaan pengguna yang aktif setiap harinya. Menurut data Statista per Oktober 2018, di Indonesia terdapat 131 juta pengguna aktif Facebook dan 59 juta pengguna aktif Instagram. Angka ini terus meningkat tiap harinya. Yang terpenting dari para pemilik bisnis adalah menjangkau dan menjual produk ke audiens customer. Bagi Anda yang sudah menggunakan social commerce, audiensnya akan terus berkembang dan mudah dijangkau.
  2. Meningkatkan peringkat di mesin pencari. Engagement di media sosial dapat mengarah tidak hanya menuju transaksi, tetapi juga dapat meningkatkan traffic website Anda yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap peringkat Anda di mesin pencari. Dengan membagikan tautan ke konten di website Anda melalui media sosial, Anda akan mendatangkan traffic dari para pengguna media sosial tersebut. Hal itu juga akan memungkinkan audiens Anda untuk memiliki keterlibatan (engagement) dalam bentuk komentar, like, atau dengan membagikan tautan ke audiens yang lebih luas.
  3. Traffic dan engagement yang lebih organik. Salah satu manfaat yang paling terasa ketika menggunakan social commerce adalah jangkauan dan engagement yang bisa Anda dapatkan setiap Anda membagikan sesuatu secara online. Dengan muncul secara rutin di feed media sosial pengikut Anda, branding awareness bisnis Anda akan semakin kuat. Terlebih, orang akan lebih suka memberikan rekomendasi atau ulasan yang positif mengenai suatu produk jika mereka memiliki hubungan yang baik dengan bisnis tersebut.
  4. Loyalitas dan retensi customer. Dengan menggunakan social commerce untuk berbisnis, Anda tidak hanya menjual dan mempromosikan produk Anda, tetapi sekaligus membangun hubungan baik dengan customer. Anda jadi berkesempatan untuk mendapatkan kepercayaan dan loyalitas dari customer. Customer yang senang dan puas akan produk dan servis Anda akan melakukan pembelian kembali dan pada akhirnya menjadi pelanggan setia.
  5. Menganalisis performa bisnis. Dengan social commerce, mengukur dan mengevaluasi performa bisnis jadi lebih mudah. Facebook Pages dan Instagram Business dilengkapi dengan metrik yang mengukur impressions, engagement, dan reach konten-konten yang Anda bagikan. Anda juga dapat mengetahui jumlah traffic website Anda yang berasal dari akun media sosial Anda. Tolok ukur lain yang dapat digunakan untuk menentukan return of investment (ROI) yang positif di antaranya adalah jumlah fans atau pengikut, like, dan sentimen dari interaksi secara keseluruhan.
BACA JUGA :  10 Tips Bisnis Jual Bibit Tanaman untuk Pemula

Bagaimana Praktisidigital bisa membantu Anda mewujudkan bisnis melalui social commerce?

Sebagai negara yang memiliki jumlah pengguna media sosial yang sangat banyak, potensi yang dimiliki oleh pelaku bisnis online juga besar. Namun, strategi pasar yang digunakan juga harus disesuaikan dengan situasinya. Jika tadinya hanya menyasar pengguna internet dengan membuat situs e-commerce konvensional, maka sekarang juga harus menyasar pengguna media sosial untuk memperluas jangkauan pasar Anda.

Praktisidigital menawarkan website berbasis mobile yang dibuat berdasarkan pasar di Indonesia. Kebanyakan pembeli online menemukan produk yang ingin mereka beli di media sosial. Praktisidigital tidak ingin mengubah kebiasaan ini, justru kami mencari solusi dengan menyesuaikan platform kami berdasarkan kebiasaan tersebut.

Selain integrasi dengan media sosial seperti Instagram dan Facebook, Praktisidigital juga dilengkapi dengan smart dashboard untuk membantu Anda mengambil keputusan dengan berbasis data. Ada dua macam dashboard yang disediakan, yaitu untuk penjualan dan konsumen. Smart dashboard penjualan memberikan insight mengenai kinerja bisnis online dalam kurun waktu dan menangkap fenomena yang terjadi dalam periode tertentu. Sementara satunya, memungkinkan pemilik toko memantau tingkat konversi penjualan dan efektivitas setiap media sosial yang Anda gunakan.