Sukses Menyeimbangkan Bisnis Online dan Offline a la Dstore


Cermat dalam melihat peluang. Itulah yang dibutuhkan oleh seorang seller untuk dapat sukses. Dstore, seller top Praktisidigital bulan ini, berhasil merintis bisnis online-nya berkat peluang yang  bagus.

Havis, salah satu pengelola Dstore, awalnya hanya mencoba-coba membuat brand dan produk sendiri. Ia merasa tergerak karena melihat teman-temannya yang lain juga banyak yang berkecimpung di bidang fashion muslimah.

“Kami melihat ada peluang bagus untuk jualan online. Dan, banyak teman yang memiliki usaha serupa, jadi tidak terlalu susah untuk memulai karena bisa belajar dari mereka,” ujar Havis.

Hingga hari ini, Dstore menerima ribuan pesanan per bulannya. Mereka bahkan memiliki empat toko di Tanah Abang yang berfokus untuk kegiatan grosir mereka, serta sebuah toko di Thamrin City untuk melayani customer yang ingin berbelanja secara eceran. Meskipun begitu, kesuksesan ini tidak begitu saja diraih oleh Dstore. Havis mengungkapkan bahwa mereka harus menempuh jalan berbatu terlebih dulu sebelum ada di situasi yang sekarang.

“Pemasaran merupakan hal sulit pada awal kami memulai Dstore. Hingga lancar dan balik modal seperti sekarang butuh waktu lama,” kenang Havis.

Dstore menyeimbangkan eksistensinya baik di dunia offline maupun online. Menurut Havis, tidak cukup hanya berjualan di satu platform saja karena ia ingin selalu melebarkan target pasarnya dari waktu ke waktu. Praktisidigital menjadi pilihan Dstore untuk menjalankan bisnis secara online, selain marketplace. Tampilan website toko online di Praktisidigital yang simpel menjadikan customer Dstore gampang dalam berbelanja.

Selain itu, menurut Havis, Praktisidigital menawarkan biaya yang sangat terjangkau. Ia mengaku pernah mencoba layanan pembuatan website seharga belasan juta, namun ujung-ujungnya tidak berguna karena penggunaannya rumit dan customer jadi enggan berbelanja.

BACA JUGA :  Pemerintah Perpanjang Pendaftaran BLT 2,4 Juta Buat UMKM, Cek Syarat dan Cara Daftarnya Di Sini!

“Dulu kami belum kenal Praktisidigital, sih. Jadi coba sana-sini dulu. Sekarang sudah pakai Praktisidigital rasanya tidak mau pindah ke tempat lain,” ujar Havis.