11 Prinsip Etika Bisnis, Terapkan agar Usaha Maju!


Prinsip etika bisnis mengacu pada standar moral yang wajib dimiliki oleh pemilik bisnis dan ditetapkan untuk seluruh karyawan yang bergabung di dalamnya. Pelajari apa saja prinsip etika bisnis dan kenapa itu penting bagi perusahaan.

Daftar Prinsip Etika Bisnis 

Berbisnis bukan hanya tentang mencari keuntungan semata, tapi pelaku bisnis juga harus memiliki integritas dan tanggung jawab etis.

Bisnis juga harus dijalankan dengan menghargai prinsip-prinsip lain seperti nilai kejujuran, rasa hormat, kasih sayang, kepedulian, loyalitas, dan kepercayaan.

Konsumen peduli dengan bagaimana perusahaan menjalankan kegiatan bisnisnya. Organisasi dengan landasan moral yang kuat juga akan memiliki kredibilitas yang baik. 

Ini dapat membangun reputasi positif yang dapat membangun hubungan baik dengan konsumen dan menciptakan brand loyalty. Pada intinya, pengusaha harus menerapkan pilar-pilar prinsip etika bisnis berikut ini: 

1. Integritas 

Integritas adalah bertindak sesuai dengan pedoman, nilai-nilai, moral, dan serangkaian standar positif yang dipercayai. 

Seseorang yang bertindak dengan integritas dalam menjalankan bisnis, maka prinsip etika bisnis akan terarah dan diterapkan secara alamiah. 

2. Prinsip Kejujuran 

Semua personel di perusahaan harus berkomitmen untuk jujur dalam hal apa saja, bukan hanya harus bekerja dengan cerdas dan cerdik. 

Kejujuran juga akan menciptakan kepercayaan antar rekan kerja, lingkungan kerja yang sehat, dan kerja sama yang baik bagi atasan, pegawai, mitra, dan klien. 

3. Prinsip Keadilan 

Jujur saja tidak cukup, tapi juga harus adil. Prinsip keadilan dalam dunia bisnis termasuk:

BACA JUGA :  10 Mitos Bisnis dan Kebenarannya yang Perlu Diketahui

Memperlakukan semua orang sama, mulai dari CEO, pegawai, asisten, karyawan magang, atau petugas kebersihan. 

  • Menghargai pendapat, gagasan, pemikiran, atau keluhan setiap anggota. 
  • Tidak menggunakan kekuasaan secara sewenang-wenang.
  • Tidak mengeksploitasi kelemahan atau kesalahan untuk keuntungan pribadi/perusahaan. 

4. Loyalitas

Loyalitas atau kesetiaan pada individu atau kelompok yang terlibat dalam bisnis, termasuk pegawai, mitra, rekan kerja, klien, atau vendor. Tidak membocorkan informasi rahasia dan menghormati perjanjian yang sudah disetujui. 

Ini salah satu cara untuk menjaga hubungan yang kokoh, mengembangkan kemitraan yang langgeng, dan menjaga komitmen dalam bisnis. 

5. Kepatuhan

Prinsip etika bisnis yang paling dasar adalah menjaga kepatuhan. Misalnya:

  • Patuh pada peraturan perusahaan. 
  • Patuh pada hukum apa pun yang terkait bisnis. 
  • Patuh pada hak personel. 
  • Patuh pada peraturan perdagangan nasional atau internasional.
  • Patuh pada kewajiban pajak, perizinan, kepegawaian, dan sebagainya. 

Perusahaan harus memastikan bahwa kegiatan bisnis dan semua proses bisnis mematuhi kebijakan, prosedur, dan peraturan yang berlaku. 

6. Menghormati

Memperlakukan siapa saja di lingkungan bisnis dengan penuh hormat dan menghargai hak asasi manusia, privasi, serta kepentingan setiap personel 

Menunjukan rasa respect, termasuk: 

  • Bersikap adil dan jujur. 
  • Setiap orang punya hak untuk bicara dan berpendapat.
  • Menunjukan kesopanan dan kebaikan. 
  • Mendengarkan personel. 
  • Tidak menyerang personel secara pribadi. 
  • Menjalankan komunikasi verbal atau nonverbal dengan baik. 
  • Tidak menghakimi.  

7. Keterpercayaan

Salah satu mental pengusaha adalah dia harus bisa dipercaya dan mampu menjaga kepercayaan itu. Jadi, bisa saling percaya dan diandalkan. 

Contoh sederhana dari prinsip kepercayaan di tempat kerja:

  • Datang tepat waktu.
  • Mengerjakan tugas tepat waktu. 
  • Membayar gaji tepat waktu. 
  • Menunjukkan konsistensi dalam kata-kata dan tindakan. 

8. Tanggung jawab

Ciri-ciri wirausahawan sukses adalah dia bisa tanggung jawab pada semua hal. Ini termasuk membuat pilihan, mengambil keputusan, mengerjakan tugas, mengakui kesalahan, dan memperbaiki suatu kondisi. 

BACA JUGA :  Mira, Raisya Boutique: Kekecewaan yang Berbuah Manis

Bertanggung jawab menunjukkan kedewasaan, kemampuan, dan disiplin. Dengan begini, setiap personel dapat mengerjakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, menghasilkan proses dan menjanjikan kesuksesan. 

9. Kesadaran Sosial

Dunia bisnis bukan hanya tentang mencari cuan sebesar-besarnya atau berputar di roda ekonomi. Salah satu prinsip etika bisnis yang harus ditegakan adalah kesadaran sosial. 

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kegiatan bisnis di mana perusahaan juga punya tanggung jawab sosial pada masyarakat dan lingkungan, serta bisnis harus dijalankan dengan membawa dampak positif bagi sosial dan lingkungan. 

Selain itu, konsumen juga peduli, lebih menghargai, dan percaya pada perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, membawa kesadaran sosial, serta peka dan aktif mendukung perubahan pada isu-isu sosial yang positif. 

Contoh bentuk kesadaran sosial dalam perusahaan:

  • Membayar upah pegawai dengan adil. 
  • Mengikuti praktik perdagangan yang adil.
  • Bekerja dengan mitra bisnis secara etis.
  • Ikut membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. 
  • Kegiatan bisnis tidak mengganggu dan sebaliknya bisa bermanfaat bagi wilayah sekitar. 

10. Kesadaran Lingkungan

Perusahaan yang membawa kesadaran lingkungan di mana praktik bisnis dijalankan sesuai etis dan tidak merusak lingkungan. 

Beberapa aksi kesadaran lingkungan, termasuk:

  • Meminimalisir hasil emisi karbon dari transportasi dan pabrik.
  • Mendorong praktik bisnis hemat energi. 
  • Menciptakan strategi hemat biaya yang berkelanjutan. 
  • Kegiatan bisnis tidak memicu sampah dan limbah, atau sampah dan limbah bisa dikelola dengan baik. 
  • Menggunakan kemasan produk ramah lingkungan

11. Praktik atau Terapan Beretika

Semua poin prinsip etika bisnis harus menjadi bagian di dalam perusahaan dan dijalankan oleh semua personel. Perusahaan dapat membuat sistem atau kode etik agar prinsip etika bisnis itu bisa berjalan dengan baik. 

BACA JUGA :  Surat Izin Tempat Usaha (SITU): Fungsi, Syarat, Cara Membuat

Perusahaan bisa merekrut konsultan perusahaan untuk mengatur protokol dan kebijakan dari berbagai etika bisnis itu, tanpa memberatkan karyawan. 

Salah satu contoh praktik atau terapan beretika dalam bisnis adalah membuat sistem pembayaran/kas/perhitungan finansial secara digital untuk mengurangi risiko kecurangan atau penggelapan dana perusahaan.

Sudah paham apa saja prinsip etika bisnis, kamu juga harus pahami cara mengoptimalkan bisnis dengan toko online. Toko online memudahkan transaksi dan membuka peluang bisnis yang lebih luas bahkan tidak terjangkau. 

Kamu bisa buat toko online melalui Praktisidigital secara mudah dan gratis! 

Ada banyak fasilitas bisnis online seperti payment gateway, integrasi kurir, integrasi dengan media sosial toko kamu, dan perangkat digital marketing yang komprehensif. Kamu juga bisa belajar seputar bisnis online dan keuangan dari ahlinya bersama Praktisidigital!