Segmentasi Pasar: Pengertian, Jenis, Manfaat, Contoh, dll


Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memuaskan target pasar adalah dengan melakukan segmentasi pasar. Tidak semua orang membutuhkan produkmu, sehingga kamu harus menyasar sekelompok orang yang jelas membutuhkan produk tersebut untuk mendapatkan pelanggan. Supaya lebih bisa menyusun strategi pemasaran paling tepat untuk bisnis, simak ulasan lengkap tentang market segmentation!

Apa Itu Segmentasi Pasar?

Segmentasi pasar adalah proses membagi target pasar ke dalam kelompok yang lebih kecil dengan kategori yang lebih spesifik. Target pasar sendiri merupakan suatu kelompok konsumen yang menjadi sasaran penjualan suatu produk.

Segmentasi ini mengelompokkan calon pelanggan atau audiens ke dalam kelompok yang memili kikarakter sama seperti minat, demografi, lokasi, atau kebutuhan.

Manfaat Segmentasi Pasar

Terdapat beberapa manfaat atau tujuan pembagian segmen ini pada sebuah bisnis. Berikut penjelasannya:

1. Strategi Marketing Lebih Terarah

Setelah mengelompokkan pelanggan yang ingin dituju, strategi marketing pun menjadi lebih terarah. Kamu bisa menentukan jenis promosi apa yang lebih cocok dengan kelompok tersebut, bahasa yang digunakan, hingga media iklan yang digunakan.

Ketika kamu memasang iklan di media sosial pun kamu jadi dapat lebih mudah dalam menentukan target iklan tersebut.

2. Optimasi dan Efisiensi Biaya

Ketika strategi marketing lebih terarah, pengeluaran pun dapat lebih ditekan. Biaya yang dikeluarkan untuk promosi menjadi lebih optimal dan efisien karena potensi mendapatkan keuntungan besar dari penjualan yang tinggi.

Apabila iklan tersebut tidak memiliki segmen yang jelas tentunya kemungkinan kamu mendapatkan pelanggan juga lebih kecil karena kebanyakan orang yang melihat iklan tersebut ternyata tidak membutuhkan produk yang diiklankan.

3. Lebih Mudah dalam Mengatur Produk

Segmentasi memberikan pengetahuan lebih mendalam tentang pelanggan kepada pelaku bisnis. Ketika sudah mengetahui audiens yang diincar secara lebih jelas maka kita juga bisa mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan dari audiens tersebut.

Perusahaan pun bisa fokus untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan segmen yang dimilikinya. Hal ini juga membuat produk memiliki potensi lebih tinggi untuk dapat meuaskan pelanggan.

BACA JUGA :  White Label: Definisi, Fungsi, Kekurangan, Contoh, dll

4. Menciptakan Peluang Pasar

Tujuan segmentasi pasar selanjutnya adalah untuk menciptakan peluang pasar. Ketika menentukan segmen, pelaku bisnis akan mempelajari tentang kebutuhan setiap segmen yang didasari oleh penawaran dari kompetitor saat ini. Ini akan membantu pebisnis untuk mengetahui kepuasan pelanggan saat ini.

Kepuasan yang rendah pada produk yang ada di pasar saat ini merupakan peluang untuk bisnis baru. Contohnya ketika terdapat layanan permbesihan rumah yang kurang memuaskan karena layanannya terbatas, kamu bisa muncul dan menawarkan layanan yang lebih lengkap sehingga pembeli lebih tertarik dengan produkmu.

5. Mengenal Pelanggan dengan Lebih Baik

Manfaat lainnya adalah untuk mengenal pelanggan lebih baik. Jika ingin menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, sebuah perusahaan memang harus dapat menempatkan diri di posisi pelanggan. Perusahaan harus memahami dengan baik apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan.

Pemahaman yang baik ini akan menurunkan risiko kegagalan dari sebuah marketing campaign. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kampanye yang efektif dan minim risiko gagal ini tentunya akan membuat biaya pemasaran menjadi lebih efesien.

6. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Semakin tinggi kepuasan pelanggan, tandanya semakin baik sebuah produk. Kepuasan pelanggan memang merupakan salah satu tujuan utama sebuah bisnis. Ini bisa diwujudkan salah satunya dengan cara melakukan pemasaran sesuai dengan segmen yang sudah ditentukan.

7. Mempertahankan Pelanggan

Apabila tingkat kepuasan pelanggan tinggi maka semakin tinggi juga kemungkinan pelanggan tersebut mempertimbangkan membeli produk kembali di kemudian hari. Jadi segemtasi ini bisa dikatakan mampu untuk mempertahankan pelanggan dan mendapatkan loyal customer.

Bukan tidak mungkin juga konsumen ini akan tertarik mencoba produk lain dari brand yang sama atau mempromosikan brand tersebut kepada orang-orang di sekitarnya.

Syarat Segmentasi Pasar yang Efektif

Terdapat beberapa syarat yang harus diperhatikan agar sebuah segmen dapat efektif. Berikut beberapa dia antaranya:

1. Harus Bisa Diukur (Measurable)

Segmentasi hanya bisa efektif apabila bisa diukur. Hal yang diukur adalah seperti daya beli hingga luasnya pasar. Contohnya salah satu segmen bisnismu adalah promo hunter, artinya mereka akan berbelanja ketika kamu menawarkan promo berupa diskon, cash back, atau promo lainnya.

2. Dapat Dijangkau (Accessible)

Memahami kebutuhan suatu segmen saja tidak cukup, tapi harus juga dipikirkan cara untuk menjangkaunya. Cara yang tepat bisa dinilai dari karakteristik dan perilaku pelanggan.

Ada pelanggan yang lebih mudah dijangkau melalui media sosial atau e-mail, ada juga yang hanya bisa dijangkau lewat media massa seperti televisi atau radio.

BACA JUGA :  Down Payment (DP): Pengertian, Cara Kerja, Keuntungan, dll

3. Cukup Besar (Substantial)

Tujuan dari segmentasi memang untuk mengelompokkan pelanggan ke dalam kelompok yang lebih kecil.

Meskipun begitu, suatu segmen harus cukup luas atau besar untuk dijadikan sebagai target pasar. Apabila kelompok terlalu kecil tentunya semakin kecil juga kemungkinan mendapatkan pelanggan.

4. Bisa Dibedakan (Differentiable)

Setiap segmen yang berbeda akan memberikan reaksi yang berbeda pada satu marketing mix yang sama. Apabila kedua segmen tersebut memberikan reaksi yang sama, artinya mereka masih berada dalam satu segmen dan seharusnya tidak dipisahkan.

5. Bisa Ditindaklanjuti (Actionable)

Suatu segmen harus bisa ditindaklanjuti atau dilayani oleh pelaku bisnis. Apabila segmen tersebut ternyata memiliki kebutuhan atau permintaan di luar kemampuan bisnis tersebut, tentu transaksi tidak akan bisa terwujud.

Jenis Segmentasi Pasar dan Contohnya

Market segmentation dibagi menjadi beberapa jenis berbeda. Berikut adalah jenis-jenisnya berserta dengan contohnya:

1. Segmentasi Geografis

Segmentasi satu ini dapat dikatakan sebagai salah satu segmentasi tradisional dan yang paling sederhana. Umumnya satu masyarakat yang tinggal di satu daerah cenderung memiliki kebiasaan membeli yang berbeda dengan daerah lainnya.

Contoh paling mudahnya adalah masyarakat di kota dan di desa, keduanya tentu memiliki kebiasaan yang berbeda. Produk gaya hidup sangat laku di perkotaan, tapi kemunginan peminatnya akan sedikit di pedesaan. Contoh lainnya adalah dalam bidang perbankan di mana bank menawarkan jenis tabungan berbeda yang dikhususkan untuk masyarakat pedesaan.

2. Segmentasi Demografis

Terdapat beberapa variabel yang umum digunakan dalam segmentasi demografis, yaitu usia, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan, status keluarga, hingga pendidikan.

Contoh segmentasi pasar berdasarkan usia adalah seperti remaja, dewasa, manula. Jenis kelamin tentunya adalah pria dan wanita, sedangkan pekerjaan dapat berupa pelajar, ibu rumah tanggan, pedangang, petani, pekerja kantoran, dan sebagainya.

Selain itu, bisa juga membaginya berdasarkan jumlah pendapatan, misalnya pendapatan di bawah 5 juta rupiah per bulan, pendapatan 5-10 juta rupiah per bulan, hingga pendapatan di atas 10 juga per bulan. Pendapatan ini tentunya akan sangat berpengaruh pada daya beli seseorang.

Satu segmen bisa saja terdiri dari beberapa variabel yang berbeda. Misalnya suatu produk skin care untuk remaja menyasar target pasar remaja perempuan yang merupakan pelajar dan memiliki penghasilan di bawah 5 juta rupiah.

3. Segmentasi Psikografis

Jenis satu ini mengelompokkan konsumen berdasarkan aspek psikologisnya seperti gaya hidup, kepribadian, gata hidup, hingga minat konsumen. Segmentasi ini dianggap lebih sulit dibandingkan demogafis karena sifatnya yang subjektif.

Meskipun begitu, bukan berarti tidak dapat diterapkan. Apabila segmennya tepat, pelaku bisnis tetap berpotensi mendapatkan penghasilan tinggi.

BACA JUGA :  Inkubator Bisnis: Cara Kerja, Sistem, Contoh, Keuntungan, dll

Contoh segmentasi psikologis adalah seperti menawarkan produk makanan hewan pada anggota komunitas pecinta hewan atau menawarkan gym membership kepada seoran pecinta olahraga.

4. Segmentasi Perilaku

Segmentasi ini merupakan pengelompokkan pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, dan penggunaan maupun respons pada suatu produk. Ini dapat berguna untuk mengidentifkasi siapa saja yang berpotensi membeli, seberapa sering dan banyak seseorang membeli, dan kapan konsumen tersebut akan membeli produk.

Salah satu contohnya adalah perusahaan penerbangan yang membagi segmennya pada orang yang melakukan perjalanan bisnis dan wisatawan.

5. Segmentasi Manfaat

Umumnya perilaku konsumen lebih bergantung pada manfaat yang dicari dalam sebuah produk dibandingkan dengan faktor demografisnya. Tentunya pembeli ingin mendapatkan sebanyak mungkin manfaat dari satu produk yang dibelinya, namun setiap pembeli tentu menginginkan manfaat yang berbeda-beda.

Contohnya adalah ada pembeli sabun mandi yang lebih mementingkan aroma dan tekstur dari sabun, tapi ada juga yang lebih mementingkan sabun yang membersihkan dengan lebih ampuh.

Disarankan untuk menggunakan segmen yang ada ketika menggunakan segmen ini, baru nantinya menciptakan segmen yang baru. Bisa jadi sebuah perusahaan membutuhkan beberapa pilihan produk untuk dapat memenuhi semua manfaat yang diinginkan palanggan.

Tahapan dalam Segmentasi Pasar

Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan segmentasi yang tepat untuk bisnismu. Berikut adalah tahapannya:

1. Lakukan Survei

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset untuk mengenal pelanggan lebih dekat. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan mengadakan sebuah survei, bisa melalui sebuah wawancara atau bisa juga dengan menyebar kuesioner.

Pertanyaan awal suevei dapat dibuat lebih umum untuk kemudian mengarah ke pertanyaan yang lebih khusus untuk memudahkan pembentukan pengelompokkan.

Tujuan dilakukannya survei adalah untuk mengetahui motivasi dan sikap masyarakat terhadap suatu barang atau jasa.

2. Tentukan Jenis Segmentasi

Langkah kedua yang harus dilakukan adalah menentukan jenis segmentasi yang diingikan. Apakah ingin mengelompokkan pelanggan secama demografis, geografis, psikografis, perilaku, atau yang lainnya.

4. Buat Segmentasi Pasar

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah membentuk segmentasi pasar berdasarkan data yang didapatkan dari langkah pertama. Data dapat diolah atau bisa juga menggunakan perangkat lunak statistika untuk membentuk segmen.

Nantinya akan didapatkan berbagai kelompok segmen yang akan dijadikan target marketing dari bisnis.

4. Melakukan Uji Segmentasi

Selanjutnya adalah memastikan apakah segmen tersebut dapat digunakan pada bisnis tersebut dan memberikan manfaat yang diinginkan. Apabila segmen tidak relevan dengan produk dan tidak mendatangkan penjuala, artinya harus dilakukan evaluasi dan harus dibentuk segmen dari kriteria lain.

Itu dia berbagai hal perlu diketahui tentang segmentasi pasar yang ternyata memang sangat penting untuk sebuah bisnis. Tanpa adanya segmen yang jelas, strategi marketing tidak akan efisien. Maka dari itu, sebelum menjual sebuah produk, segmentasi harus lebih dulu dilakukan.

Yuk, perluas bisnismu dengan membuat website toko online di Praktisidigital. Mudah karena tidak perlu setting apa pun, kamu juga bisa buat website gratis di Praktisidigital!