Red ocean strategy adalah istilah untuk bisnis yang dioperasikan di ruang pasar yang ramai dan penuh kompetisi yang ketat. Yuk, pelajari tentang apa itu red ocean strategies dan perbedaannya dengan blue ocean strategy pada pembahasan kali ini!
Apa Itu Red Ocean Strategy?
Red ocean strategy adalah semua industri yang penuh persaingan ketat. Ya, hampir semua bisnis di industri saat ini berada dan menggunakan red ocean strategy.
Dikatakan red ocean (samudera merah) karena ada banyak kompetisi bisnis yang sengit dan berdarah-darah hingga mengubah lautan (market) jadi merah darah.
Strategi red ocean mengacu pada bagaimana brand/perusahaan bisa menjadi yang paling unggul di pasaran, membuat strategi bisnis agar produk bisa bertahan di pasaran, dan tentunya menghasilkan keuntungan besar.
Mengutip dari laman Launch Marketing, “tujuan utama dari red ocean strategies adalah untuk mengalahkan persaingan dan mengeksploitasi permintaan yang ada”.
Asal Mula Istilah Red Ocean Strategy
Istilah blue ocean strategy dan red ocean strategy pertama kali diperkenalkan oleh Profesor W. Chan Kim dan Renée Mauborgne pada tahun 2005 dalam buku ‘Blue Ocean Strategy: How to Create Uncontested Market Space and Make the Competition Irrelevant’.
Kim dan Mauborgne menjelaskan bahwa kondisi pasar red ocean adalah semua bisnis yang berusaha saling melawan dan mengalahkan. Persaingan ketat di industri yang akan terus terjadi.
Maka dari itu, diciptakan blue ocean strategy sebagai solusinya. Blue ocean strategy adalah pasar yang tanpa persaingan, di mana bisnis menciptakan permintaan baru dengan produk inovatif dalam mengembangkan ruang pasar yang tidak terbantahkan. Semua industri yang tidak ada saat ini–ruang pasar yang tidak diketahui.
Sebenarnya jauh sebelum bukunya Kim dan Mauborgne di 2005, para pebisnis senior sudah menjajaki apa yang kemudian disebut dengan red ocean strategies dan bahkan sudah ada yang sukses dengan blue ocean strategy.
Cara Kerja Red Ocean Strategy
Ada berapa merek biskuit coklat saat ini? Tentu saja banyak sekali. Setiap merek tersebut menjalankan strategi red ocean.
Merek yang tidak unggul dan tidak relevan di pasar akan kalah dan keluar dari industri.
Satu merek mungkin mencontek yang lainnya agar bisa menjadi merek nomor satu. Kita bisa melihat persaingan bisnis yang sangat rumit di sini.
Gejolak pasar red ocean akan muncul setiap ada merek baru yang rilis, fitur biru, atau produk baru yang persaingan di industri tersebut memang sudah banyak dan menyeramkan.
Setiap merek akan melakukan berbagai strategi bisnis terbaru, mengembangkan produk atau layanan baru, dan menjalankan kampanye promosi agar menarik perhatian pelanggan dan pada akhirnya menguasai pasar.
Perbedaan Red Ocean Strategy dan Blue Ocean Strategy
Memahami red ocean strategies berarti juga harus mempelajari blue ocean strategy karena keduanya berhubungan meski berbeda.
Diibaratkan red ocean adalah samudra yang merah, penuh ombak, dan siapa saja bisa tenggelam bila tidak bisa bersaing.
Sementara blue ocean adalah samudra yang sepi, tenang, damai, tanpa persaingan, tapi tetap indah dan menguntungkan.
Red Ocean vs. Blue Ocean Strategy
Red Ocean Strategy | Blue Ocean Strategy |
Berkompetisi di market yang sudah ada. | Menciptakan market baru. |
Tujuannya untuk memenangkan kompetisi. | Membuat kompetisi jadi tidak relevan. |
Menangkap lebih banyak permintaan pasar yang sudah ada. | Menciptakan permintaan baru. |
Melakukan pertukaran nilai-biaya. | Tidak menukarkan nilai-biaya. |
Kriteria red ocean strategies lainnya, termasuk:
- Sebuah perusahaan/brand dapat memutuskan apakah akan menciptakan nilai lebih bagi pelanggan dengan biaya lebih tinggi atau tidak
- Meningkatkan kualitas eksekusi. Contohnya: strategi red ocean akan memberi tahu bahwa sebuah organisasi harus memilih antara biaya rendah dan diferensiasi.
- Pebisnis harus menyelaraskan semua aktivitas mereka dalam arah strategis bisnis tertentu.
Sementara ruang di blue ocean memang terdengar lebih ramah dan menyenangkan, tapi bisa dikatakan tidak semua pebisnis bisa meraihnya. Kamu bisa pelajari lebih banyak dan lengkap tentang blue ocean strategy.
Keuntungan Red Ocean Strategy
Dibandingkan dengan blue ocean strategy, berikut ini keuntungan dari red ocean strategies:
1. Minim Risiko
Risiko dari penerapan strategi red ocean lebih kecil dari pada blue ocean. Ibaratnya, kita sudah ada di ruang dengan permintaan pas yang cukup mapan.
Untuk meminimalkan risiko bisnis, perusahaan harus mengembangkan permintaan atau menemukan pasar baru untuk produk tersebut.
2. Membutuhkan Sumber Daya yang Terbatas
Strategi blue ocean butuh cukup banyak sumber daya. Sementara strategi red ocean bisa tetap berjalan dengan sumber daya yang terbatas.
3. Kejelasan Masa Depan
Meskipun memang banyak kompetisi, tapi market-nya sudah jelas.
Dalam artian produk tersebut sudah punya target pelanggan, sehingga perusahaan bisa fokus pada pengembangan produk dan strategi pemasaran sehingga bisnis bisa bertahan hingga masa depan dan berkelanjutan.
Pasarnya sudah mapan. Jelas produk dan layanan apa yang diinginkan pelanggan.
Kelemahan Red Ocean Strategy
Bagaimana pun ada risiko bisnis yang dihadapi, apapun jalan yang dipilih. Berikut ini beberapa kekurangan dari strategi red ocean:
- Biasanya ada satu kompetitor dengan bisnis yang sudah sangat mapan dan tidak bisa dikalahkan.
- Persaingan sengit. Mungkin juga kompetisi yang sangat berdarah-darah.
- Bisnis yang tidak melakukan strategi akan kalah.
- Berfokus pada ceruk pasar yang punya potensi menguntungkan, tetapi seringkali jatuh pada strategi yang tidak berkelanjutan yang membuat mereka kehilangan pelanggan dan pangsa pasar.
- Hanya fokus pada potensi pelanggan yang sudah ada, dan lupa menciptakan pasar baru dengan potensi pelanggan baru.
- Sebuah produk mungkin akan menggemparkan industri dan menjatuhkan pesaing utama, tetapi itu tidak akan menjamin pasar baru.
- Perusahaan/brand salah mengira diferensiasi untuk menciptakan pasar dan peluang baru.
Contoh Red Ocean Strategy yang Sukses
Beberapa cara umum untuk mengoptimalkan red ocean strategies adalah:
- Memperbaiki produk/layanan yang lebih dari kompetitor.
- Memberi penawaran harga terbaik.
- Membuat strategi promosi terbaik.
Menggunakan strategi tersebut, berikut ini beberapa brand yang berhasil maju dan sukses menggunakan red ocean strategies:
1. iPhone
Beberapa orang melihat iPhone sebagai contoh strategi blue ocean yang sukses. Sebenarnya industri smartphone sudah mulai berkembang di 2007.
Belum mainstream, tapi pasarnya sudah ada. Di mana ada merek-merek besar seperti Sony, Ericsson, Motorola, NEC, Alcatel, Samsung, dll.
Akhirnya, Apple mengembangkan fitur-fitur smartphone yang lebih baik dan terdepan dari para kompetitornya.
2. Samsung TV
Samsung berhasil mengalahkan produk TV dari SONY, Grundig, LG, Panasonic, dll. Samsung TV fokus pada pengembangan fitur TV berkualitas tinggi hingga TV layar datar sekarang.
Bisa dikatakan, merek-merek terkenal yang kita pakai saat ini juga berhasil menjalankan red ocean strategies dengan sukses.
Tips lain untuk mengoptimalkan bisnis di pasar red ocean adalah dengan bisnis online. Kamu bisa memperluas jangkauan bisnis dan melancarkan strategi bisnis terbaru.
Solusinya adalah kamu bisa buat toko online melalui Praktisidigital. Ada fasilitas bisnis online lengkap dan akses untuk belajar bisnis online dari ahlinya juga yang bisa diakses secara gratis melalui Praktisidigital Business Academy.