Neraca Saldo: Definisi, Fungsi, Jenis, dan Contoh!


Neraca saldo adalah salah satu bagian penting yang perlu ada di dalam laporan keuangan. Pelajari pengertian, jenis, fungsi, dan contohnya! 

Apa Itu Neraca Saldo?

Neraca saldo adalah salah satu bagian dalam laporan pembukuan yang tercantum keseluruhan akun buku umum sebuah perusahaan. 

Nilai yang didapatkan dari dana masuk dapat disebut “Saldo Debet”, sedangkan untuk dana keluar dari saldo utama disebut “Saldo Kredit” . 

Saat neraca terlihat tidak seimbang antara saldo kredit dan saldo debit, maka itu menggambarkan terjadi kesalahan dalam pencatatan. 

Kesalahan yang terjadi pada saat pencatatan biasanya disebabkan beberapa hal, yaitu: 

  • Kesalahan perhitungan dari satu faktor (debit/kredit) maupun penjumlahan dan pengurangan antara keduanya. 
  • Kesalahan pencatatan jumlah saldo dalam buku kas besar. 
  • Kesalahan transfer maupun memposting jumlah nilai yang tercatat pada akun perusahaan. 

Pembuatan neraca saldo harus melewati beberapa tahap, antara lain: 

  1. Persiapan sumber dokumen akun bank maupun beberapa dokumen pelengkap. 
  2. Pencatatan hasil kumpulan transaksi yang masuk/keluar pada jurnal . 
  3. Memposting nilai pada buku besar. 
  4. Menyusun neraca saldo 
  5. Merancang jurnal penyelesaian. 
  6. Membuat neraca lajur dari transaksi dana yang masuk dan keluar. 
  7. Membuat laporan keuangan. 

Fungsi Neraca Saldo 

Umumnya memiliki 4 fungsi utama yang perlu diketahui oleh akuntan, antara lain: 

  • Fungsi persiapan: Menjadi langkah awal dalam pembuatan laporan keuangan pada suatu perusahaan. 
  • Fungsi pencatatan: Memiliki fungsi dalam pencatatan data-data dari suatu akun rekening perusahaan. 
  • Fungsi koreksi: Dapat melihat keseluruhan siklus transaksi secara periodik. Sehingga dalam jurnalnya dapat dikoreksi secara langsung agar dapat melihat keseimbangan di dalam siklus keuangan. 
  • Fungsi monitoring: Menjadi medium pengawasan pada setiap akun bank yang yang tercatat pada laporan keuangan. 
BACA JUGA :  Hard Selling: Pengertian, Karakteristik, Fungsi, Contoh, dll

Bagi perusahaan yang sudah matang dan memiliki instrumen yang kompleks wajib mempersiapkan informasi keuangan untuk menggambarkan kondisi perusahaan dalam keuangan. 

Maka dari itu, neraca saldo atau trial balance terdiri dari keseluruhan saldo kredit dan debit yang tercatat dalam buku besar. 

Pada disiplin ilmu akuntansi, neraca bukan hanya memperhatikan dari satu sektor saja. Neraca saldo sering juga digunakan dalam pencatatan pembukuan meliputi neraca saldo dagang maupun neraca saldo jasa. 

Sehingga pada laporannya meliputi laporan keuangan, biaya, hutang, piutang dan beberapa biaya lainnya. 

Jenis-Jenis Neraca Saldo

Neraca saldo dapat dibedakan berdasarkan fungsi kegunaanya dan objek yang terdapat pada laporan keuangan. 

Berkut penjelasan pada jenis-jenis neraca saldo: 

1. Neraca Saldo yang Belum Disesuaikan (Unadjusted Trial Balance

Pada jenis ini, laporan keuangan telah tercatat keseluruhan transaksi dan diposting di buku besar. Selain itu, jumlah saldo akun yang ter-posting telah dimasukan dalam daftar saldo (kredit/debit). 

Tujuan neraca saldo yang belum disesuaikan adalah melihat perbedaan yang tercatat pada postingan saldo debit maupun saldo kredit. 

Sehingga menghindari kesalahan dan memudahkan proses pengauditan laporan keuangan sebuah usaha. 

2. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

Neraca saldo setelah penyesuaian adalah pencatatan laporan keuangan yang telah dikonfirmasi daftar saldonya setelah terjadi penyesuaian nilai pada beberapa akun tertentu. 

Biasanya pada nilai neraca saldo setelah penyesuaian menggambarkan nilai bersih. 

Akuntan yang menggunakan pendekatan metode akuntansi berbasis akrual perlu penyesuaian nilai sebelum pembuatan laporan keuangan. 

Bila tidak dilakukan penyesuaian terlebih dahulu, maka laporan keuangan tersebut dapat dikatakan tidak valid karena tidak menggambarkan secara keseluruhan kesehatan keuangan suatu perusahaan. 

3. Neraca Saldo Penutup (Post Closing Trial Balance

Laporan keuangan yang menjelaskan saldo awal untuk pembiayaan pada periode berikutnya dapat disebut neraca saldo penutup. 

BACA JUGA :  Barang Substitusi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Perbedaan

Pada proses tahapan akhir ini, perlu adanya ayat jurnal penutup yang dilampirkan dalam laporan buku besar. Besaran nilai saldo dan saldo neraca harus sama pada akhir periode. 

Cara Membuat Neraca Saldo 

Ada beberapa tahapan yang perlu dilewati oleh kamu dalam membuat sebuah neraca saldo, antara lain: 

  1. Pencatatan transaksi keuangan dalam jurnal dengan detail. 
  2. Catat dan posting pada buku besar keuangan 
  3. Siapkan neraca saldo untuk verifikasi lebih lanjut nilai total debit dan total kredit. 
  4. Pada proses persiapannya, dibutuhkan nilai saldo akhir yang didapatkan dari keseluruhan akun besar yang tercatat pada buku besar. Nilai yang terdapat pada buku besar harus seimbang.
    Penyeimbangan dalam buku besar adalah selisih nihil antara jumlah entri debit dan jumlah entri kredit. 
  5. Tuliskan lembar tambahan yang terdiri dari tiga komponen yaitu nama akun, saldo debit dan saldo kredit. 
  6. Isilah lembar tambahan tersebut yang berisikan nama akun bank dan saldonya. Perhatikan secara detail data yang akan diisi. 
  7. Jumlahkan nilai antara keduanya.
    Apakah ada kesesuaian dan keseimbangan antara keduanya? Idealnya, nilai antara keduanya memiliki selisih nihil. 
  8. Setelah membandingkan antara keduanya dan hasilnya seimbang maka neraca saldo dapat ditutup.
    Bila masih terdapat perbedaan antara keduannya maka akuntan perlu mencatatkan kesalahan yang terjadi dan memperbaikinya sampai nilainya seimbang antara keduannya. 

Contoh Neraca Saldo 

Berikut contoh neraca yang terdapat pada PT ABC (Fiktif) berikut selengkapnya: 

Neraca Saldo PT ABC 

Per 31 Juni 2022 (dalam Rupiah)

No. Kode  Nama akun  Saldo Debit Saldo Kredit 
111 Kas 30.000.000
112 Piutang usaha 5.000.000
113 Perlengkapan 5.000.000
114 Sewa dibayar muka 15.000.000
121 Peralatan 18.500.000
122 Kendaraan operasional 40.000.000
211 Utang usaha 8.000.000
212 Utang bank 30.000.000
311 Modal 25.000.000
312 Prive 1.000.000
411 Pendapatan jasa 30.000.000
421 Pendapatan sewa 45.500.000
511 Beban gaji karyawan 10.000.000
512 Beban listrik dan telepon 2.000.000
513 Beban administrasi umum 1.000.000
514 Beban lain-lain 500.000
515 Beban iklan 500.000
128.500.000 128.500.000

Terlihat nilai besaran dari saldo kredit dan saldo debit seimbang, sehingga neraca saldo tersebut dapat ditutup dan dijadikan saldo awal pada periode berikutnya. 

BACA JUGA :  Apa Itu Personal Shopper? 7 Tips Bantu Belanja Dapat Uang

Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk melakukan audit keuangan yang terstruktur dan dapat dipertanggung jawabkan. 

Kamu juga bisa buat toko online di Praktisidigital. Dilengkapi fitur jualan online canggih dan lengkap untuk dapat bersaing dengan kompetitor di jaman era digital saat ini. Yuk, buat toko sekarang!