Perhatikan 4 Hal Ini Agar Bisnismu Bisa Go Digital


Kini go digital bukan lagi suatu pilihan, melainkan keharusan. Pandemi telah mengubah perilaku konsumen dari yang tadinya berbelanja di toko menjadi berbelanja online. Perubahan perilaku ini berakibat ke melonjaknya nilai transaksi yang terjadi melalui platform ecommerce. Riset dari McKinsey bulan Juni 2020 mencatat, penjualan di ecommerce mengalami kenaikan sebesar 26% atau mencapai 3,1 juta transaksi per hari semenjak awal pandemi.  Riset ini juga menemukan bahwa 34% masyarakat Indonesia semakin sering membeli makanan secara online. Sementara itu, 30% sisanya mengakui kalau mereka semakin sering melakukan pembelian barang kebutuhan rumah tangga secara online. Selain itu, sebanyak 72% atau mayoritas masyarakat Indonesia mengakui kalau mereka ingin melanjutkan kebiasaan belanja online ini bahkan setelah pandemi. 

Peningkatan kebiasaan belanja online ini sejalan juga dengan meningkatnya penggunaan internet di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat nilai peningkatan ini ada di angka yang cukup fantastis, yaitu 40%. Meski begitu, minat UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk go digital masih rendah. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat, baru ada sekitar 8 juta UMKM yang uudah tergabung ke ekosistem digital. Jumlah ini hanyalah 13% dari total 64 juta UMKM yang ada di Indonesia. Padahal go digital adalah salah satu cara terbaik bagi UMKM untuk bertahan di situasi yang makin tak menentu ini. 

Untuk bisa go digital sebenarnya tidak terlalu sulit. Cukup dengan koneksi internet dari ponsel pun sebenarnya kamu udah bisa membuat bisnismu go digital. Memangnya apa aja sih, komponen digital yang wajib dimiliki suatu bisnis agar bisa bertahan di tengah pandemi? Ini jawabannya: 

1. Metode Pembayaran Digital

Seperti yang udah kita ketahui, uang cash merupakan salah satu media yang berpotensi menularkan Covid-19. Inilah yang jadi alasan kenapa banyak konsumen beralih ke pembayaran cashless. Selain itu, metode pembayaran digital juga lebih praktis dan mudah digunakan. Bandingkan dengan pembayaran cash yang mengharuskanmu untuk menyiapkan uang kembalian. Pencatatan uang masuk melalui pembayaran digital juga lebih mudah dan jauh dari resiko kehilangan uang yang diakibatkan oleh human error. Metode pembayaran digital yang ada saat ini juga sangat beragam, mulai dari transfer bank hingga dompet digital. Jadi kalau bisnismu udah go online, pastikan kamu menyediakan berbagai pilihan metode pembayaran agar pelangganmu semakin nyaman dalam bertransaksi.

BACA JUGA :  Belajar Brand Marketing dari Brand Ternama

Salah satu platform ecommerce terbaik yang bisa memberikan banyak pilihan pembayaran bagi pelanggan adalah Praktisidigital. Kamu bisa memilih sendiri mau pasang metode pembayaran yang mana, bisa transfer bank, virtual account, dompet digital, dan masih banyak lagi pilihan lainnya. Metode pengiriman yang bisa kamu pilih juga beragam, soalnya Praktisidigital udah bekerjasama dengan berbagai ekspedisi. Bahkan kamu bisa pasang diskon sesukamu baik diskon produk maupun diskon ongkir. Semua akan tercatat secara otomatis sehingga kamu perlu ribet-ribet melakukan pencatatan secara manual.

2. Pengelolaan Barang Otomatis

Selain metode pembayaran, pengelolaan barang atau inventaris untuk bisnismu juga sebaiknya dilakukan secara digital. Selain untuk meminimalisir kejadian barang hilang karena human error, kelola barang secara digital juga lebih praktis karena barang yang udah terjual akan otomatis berkurang dari inventaris.   

Untung udah ada Praktisidigital, website yang bisa membantumu membuat toko online ini ternyata juga bisa mengelola barang daganganmu secara otomatis. Mulai dari menambah produk, memasang kategori, hingga menambah varian produk bisa dilakukan dari halaman admin. Sistem juga akan selalu mencatat jika ada produkmu yang terjual. Bahkan saat produkmu hampir habis terjual, kamu akan dapat notifikasi untuk menambah inventarismu. Mudah dan praktis bukan?

3. Penjualan Langsung

Salah satu yang perbedaan yang mencolok antara bisnis online dan offline adalah ada tidaknya distributor. Secara tradisional, setidaknya bisa ada tiga pihak yang menjembatani antara penjual dan pembeli yaitu grosir, distributor, dan retail. Kalau bisnismu go digital, kamu gak perlu menjual lebih murah ke distributor atau pihak lain agar produkmu bisa sampai ke tangan konsumen. Cukup dengan memakai jasa pengiriman, produkmu udah bisa kamu jual langsung ke konsumen tanpa harus didistribusikan terlebih dahulu.

BACA JUGA :  5 Perbedaan Sales dan Marketing yang Harus Dipahami

Bahkan kalau kamu masih menikmati model bisnis yang memakai distributor, go digital tetap masih menjadi pilihan terbaik. Soalnya udah ada platform ecommerce yang bisa mengubah toko onlinemu jadi supplier yaitu Praktisidigital. Fitur yang bisa dengan mudah kamu atur dari halaman admin ini memungkinkan kamu buat memasang harga berbeda untuk mereka yang mau jadi dropshipper atau distributor. Makin banyak orderan nih, kalau gini! 

4. Platform E-Commerce All-In-One

Satu faktor yang akan selalu membuat go digital sebagai pilihan terbaik untuk bisnismu adalah karena adanya platform ecommerce. Meski begitu, gak semua platform ecommerce bisa jadi solusi buat bisnismu. Butuh sebuah platform ecommerce yang bisa melakukan semuanya secara otomatis dari satu tempat. Lagi-lagi, Praktisidigital hadir sebagai solusi bagi bisnis yang membutuhkan platform ecommerce all-in-one ini.

Klaim ini bukan tanpa alasan. Selain bisa mengelola orderan dari pelanggan secara otomatis, banyak juga fitur-fitur lain yang bisa mendukung bisnis onlinemu. Sebut aja fitur SEO yang bisa membuat tokomu makin mudah ditemukan, fitur Asisten Whatsapp yang bisa membantumu menjawab pertanyaan pelanggan, dan masih banyak lagi. Semua cukup dari satu halaman admin sehingga kamu gak perlu lagi mencari-cari aplikasi tambahan yang bisa membuat kepalamu makin pusing. Jadi, apa lagi yang kamu tunggu? Buat bisnismu go digital dengan Praktisidigital sekarang!