Ide berjualan bisa datang dari mana saja, salah satunya berangkat dari pengalaman si pemilik bisnis sendiri. Inilah yang dirasakan oleh Retno, pemilik Toko Wardah, ketika memutuskan untuk membuka bisnis online-nya.
Retno sudah belasan tahun menggunakan produk kosmetik Wardah sampai akhirnya ia berpikir, “Kenapa aku nggak jualan saja, ya?” Tanpa pikir panjang, Retno akhirnya mendaftarkan dirinya sebagai distributor resmi Wardah. Pada 2010, dia mulai berjualan dan juga membuka kesempatan untuk teman-teman dan sesama ibu rumah tangga lainnya untuk bergabung sebagai reseller.
Retno merasa bisnis ini sangat cocok untuknya. Selain membuka pintu rezeki untuk keluarganya, bisnis ini juga membuatnya bisa menjalin tali silatuhami dengan para reseller-nya. Hingga hari, Retno memiliki 1.000 reseller yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Semua ini ia capai secara manual, tanpa menggunakan promosi berbayar atau iklan.
“Aku punya blog khusus untuk orang-orang yang ingin jadi reseller. Di sana, mereka bisa mendapatkan semua informasi yang mereka butuhkan,” ujar Retno.
Ketika ditanya soal digital marketing untuk meningkatkan performa bisnisnya, Retno mengaku hingga saat ini belum terpikir untuk mencobanya. Ia cukup puas dengan penjualannya meskipun hanya berbekal kabar dari mulut ke mulut saja.
Retno ada benarnya juga. Tanpa harus mengeluarkan uang untuk mengiklan, ia berfokus untuk membangun reputasi bisnisnya agar para reseller memberikan ulasan yang baik tentang dirinya. Dan, tidak jarang reseller-nya membawa teman-temannya untuk menjadi reseller juga. Jadi, komunitasnya ini selalu berkembang.
Retno selalu mendorong para reseller-nya, yang kebanyakan ibu-ibu ini, untuk tidak cepat menyerah dalam menjalankan bisnis. Baginya, merintis bisnis itu bukan hal yang gampang dan bisa dilakukan setengah hati.
“Jadi pebisnis itu harus mau berusaha terus. Tidak boleh kalah tertinggal zaman karena nanti bisnismu tidak akan maju. Apalagi di era serba digital sekarang, saingan bisnis itu banyak sekali,” tegas Retno.
Retno mengakui bahwa berbisnis di zaman sekarang itu membutuhkan kecerdikan. Hendaknya pebisnis terus mencari tools baru untuk memajukan usahanya. Jika dulu ia masih menggunakan WhatsApp untuk menerima order, sekarang ia menggunakan Praktisidigital untuk mempermudah proses penerimaan order.
“Dulu waktu pakai WhatsApp, harus balas chat satu per satu. Itu makan waktu sekali. Akhirnya aku cari-cari tools yang bisa mengatasi masalah in dan ketemu lah Praktisidigital,” cerita Retno.
Retno sangat puas dengan Praktisidigital, begitu juga dengan para customer dan reseller-nya. Customer dan reseller-nya tidak terlalu paham dengan platform lain seperti marketplace. Ketika mencoba berbelanja di website Toko Wardah di Praktisidigital, mereka senang sekali karena tampilannya chat menyerupai WhatsApp dan mudah dimengerti.
“Aku puas sekali dengan Praktisidigital dan aku harap semakin banyak pebisnis, terutama ibu-ibu, untuk pakai Praktisidigital karena ini sangat simpel dan memudahkan kegiatan jualan online,” ujar Retno.
Ingin kegiatan jualan online kamu semakin mudah? Ikuti saran Retno! Yuk, coba Praktisidigital sekarang!