Tips Belanja Online Aman dan Bebas Penipuan


Zaman sekarang, siapa sih yang tidak suka belanja online? Praktis, tidak perlu ke toko, hanya perlu bayar dan menunggu barang datang. Namun, di balik kelebihan yang didapat dari belanja online, ada satu hal penting yang perlu kamu waspadai, yaitu soal keamanan saat berbelanja. Jika tidak teliti dan cermat, kamu bisa tertipu dan rugi. Bisa jadi barang yang kamu pesan tidak datang atau tidak sesuai dengan gambar, misalnya.

Simak tips aman belanja online di bawah ini sebelum kamu berbelanja agar terhindar dari tipuan dan kejahatan online yang merugikan. Yuk, mari jadi smart shopper mulai saat ini!

Bagaimana tips agar belanja online aman?

1. Cek reputasi website toko online

Sebelum melakukan transaksi, sebaiknya kamu mengecek reputasi toko. Jika seller tersebut memiliki akun Instagram, lihatlah komentar di post-nya. Jangan melakukan pembelian jika toko online tersebut banyak mendapatkan komentar negatif di media sosialnya. Untuk lebih amannya lagi, jika seller menyediakan pembayaran ke rekening pribadi di website toko online-nya, kamu bisa mengecek nomor rekening tersebut di Kredibel.

Contoh nomor rekening di Kredibel yang dilaporkan terkait penipuan.

Jika nomor rekening terindikasi pernah melakukan penipuan, jangan lakukan pembelian.

2. Teliti tampilan toko online

Sebelum memutuskan untuk berbelanja di sebuah toko online, teliti dulu toko tersebut. Lihat bagaimana tampilan tokonya. Apakah foto-foto produknya jelas dan bukan sekadar mencomot dari internet, atau apakah deskripsinya ditulis secara detail dan sesuai dengan produk.

BACA JUGA :  10 Tips Memilih Nama Toko Online (Bagus, Unik, Menarik)

3. Cek keamanan website toko online

Untuk mengetahui apakah sebuah website aman atau tidak, kamu bisa mencari tanda-tanda di bawah ini. Namun, perlu diingat bahwa ini hanya berarti website tersebut aman, bukan berarti seller tersebut jujur dan memiliki itikad baik dalam berjualan.

  • Simbol gembok: Harus terdapat gembok di address bar, di samping alamat website.
  • Alamat website: Harus dimulai dengan https://. Huruf S di sini berarti secure (aman).
  • Sertifikat SSL: Jika kamu mengklik simbol gembok atau di bagian kiri address bar, kamu akan melihat info mengenai sertifikat website tersebut. Kamu bisa tahu siapa pihak yang mendaftarkan website tersebut. Jika terdapat warning di sertifikat, hindari website tersebut. 

4. Jangan mudah tergoda

Jangan tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh toko online, terutama jika harganya jauh di bawah pasaran dan terasa tidak wajar. Sebaiknya selain harga, kamu juga harus memerhatikan kualitas barang tersebut. Jika harga  murah tapi kualitas murahan, nantinya kamu juga yang rugi. 

Hal ini terutama berlaku ketika kamu ingin membeli barang elektronik. Jika kamu menemukan toko online yang memasang harga jauh di bawah pasar, kamu harus memastikan betul-betul bahwa barang yang dijual itu sesuai. Bacalah ulasan dari customer sebelumnya, apakah barang tersebut asli atau palsu. Atau, jika kamu membeli barang bekas, pastikan garansi produk masih berlaku dan kondisi barang sesuai dengan apa yang dideskripsikan seller.

5. Simpan bukti bayar dan faktur

Langsung simpan dengan baik bukti bayar dan faktur yang kamu miliki. Jangan sampai tercecer, apalagi hilang. Selain itu, simpan juga info toko dan deskripsi produk dan harga, faktur yang dikirim ke email, serta jika ada, salinan percakapan online antara dirimu dan seller. Semua ini bisa kamu screenshot dan simpan baik di ponsel atau PC. Jika barang yang kamu terima tidak sesuai dengan ekspektasi, atau jika seller tidak mengirimkan barangnya, kamu bisa minta ganti rugi atau membuat laporan dengan mudah.

BACA JUGA :  15 Cara Mendapatkan Passive Income (Mudah dan Cepat)

Apa yang harus dilakukan jika mengalami penipuan?

1. Kumpulkan informasi dan data pelaku

Begitu kamu mencurigai adanya modus penipuan, segera kumpulkan segala informasi yang berkaitan dengan seller. Catat data seller, seperti nama, nomor HP, akun media sosial, termasuk nama dan alamat website tokonya. Simpan atau screenshot isi chat jika ada, catat nama bank dan rekeningnya beserta bukti transaksi. Jangan lupa untuk menuliskan kronologi kejadiannya. Siapkan data selengkap mungkin agar kasus penipuan yang kamu alami bisa lebih cepat diproses.

2. Laporkan rekening seller secara online

CekRekening.id adalah website resmi yang dikembangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Website ini merupakan portal pengumpulan database rekening bank yang diduga terindikasi tindak pidana. Tidak hanya bersumber dari masyarakat, pelaporan juga bisa dilakukan oleh aparat penegak hukum, asosiasi, atau pihak bank sendiri.

Rekening yang dilaporkan adalah rekening yang terkait tindak pidana, seperti modus penipuan, investasi bodong, dan kejahatan lainnya. Oleh karena itu, jika kamu merasa ragu atau bahkan sudah menjadi korban penipuan belanja online, sebaiknya kamu melaporkan nomor rekening pelaku. Kamu perlu memasukkan informasi rekening pelaku, meliputi nomor rekening, nama pemilik, nama bank, modus kejahatan, dan kronologi kejadian.

Formulir pelaporan rekening di CekRekening.id

Selain itu, kamu juga harus melampirkan foto bukti bayar, faktur dan isi chat dengan pelaku. Semua laporan akan diproses dengan tahapan verifikasi terlebih dulu sebelum diproses ke tahap selanjutnya.

3. Lapor ke kantor polisi

Selain lapor secara online, laporkan juga ke kantor polisi. Siapkan data, berkas, serta kronologi kejadian sebagai alat dasar penyidikan. Nantinya, polisi akan membuatkan laporan berisikan identitas terlapor maupun pelapor. Setelah laporan selesai dibuat, kamu akan diberi Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) sebagai bukti bahwa kamu telah melaporkan tindak penipuan yang kamu alami, kemudian kopi surat tersebut untuk diteruskan ke bank. 

BACA JUGA :  Meraup Untung dengan Berjualan di Media Sosial

4. Lapor ke bank yang digunakan pelaku

Setelah melapor ke kantor polisi, kamu juga perlu melapor ke bank yang digunakan oleh pelaku. Ajukan permohonan pemblokiran rekening secara resmi sesuai dengan prosedur bank tersebut. Pada umumnya, kamu perlu mengisi formulir dan menyertakan bukti transfer beserta surat laporan polisi yang telah kamu urus sebelumnya. Usahakan mendatangi kantor cabang utama karena penindaklanjutan akan diproses lebih cepat. 

Mulai sekarang, budayakan teliti dan cermat sebelum belanja online! Yuk, bareng-bareng kita jadi smart shopper! 🙂