5 Cara Menentukan Harga Jual Makanan dengan Tepat


Kamu harus paham cara menentukan harga jual makanan. Alih-alih dapat untung, kamu bisa tekor bila memberikan banyak promosi atau pasang harga makanan terlalu murah. Yuk, belajar cara membuat harga jual makanan berikut ini!

Pertimbangan dalam Menentukan Harga Jual Makanan 

Pebisnis kuliner pemula harus belajar banyak hal, mulai dari memilih menu yang disukai konsumen, masak yang enak, membuat strategi promosi, branding, hingga menentukan harga jual makanan yang tepat. 

Saat ini kebanyakan merchant makanan memberi diskon gila-gilaan hingga kamu mungkin ingin melakukan sistem pemasaran yang sama. Itu sebenarnya ide bagus, namun jangan sampai harga jual dengan promo lebih rendah dari modal dan biaya operasional lainnya. 

Kamu bisa merugi bila begitu. Ini dia beberapa faktor penting dalam menentukan harga jual:

1. Tentukan Target Pasar

Harga jual makanan harus sesuai dengan target pasar. Misalnya kamu ingin buka kedai kopi di wilayah Jakarta Selatan tepatnya di kawasan perkantoran, maka harga jual tinggi masih masuk akal karena sesuai dengan tipe konsumennya—diikuti dengan kualitas rasa dan suasana yang nyaman. 

Sebaliknya, bila kamu buka kedai kopi di dekat kampus atau wilayah kelas menengah maka harga jual harus seimbang atau tidak lebih mahal dari rata-rata kedai kopi lain di sekitarnya.

2. Hitung Modal, Biaya Produksi, dan Distribusi

Kamu harus rinci menghitung modal, biaya produksi dan distribusi, biaya packaging, serta biaya lainnya. 

BACA JUGA :  11 Tips Launching Produk Baru agar Sukses 

Ini termasuk harga semua bahan baku makanan dengan pembulatan ke atas, tetap harus dihitung harganya walaupun kamu mengambil bahan baku dari kebun sendiri atau diberi orang lain. 

Disarankan untuk membeli bahan baku di grosir, vendor, atau supplier terpercaya yang memberikan harga lebih murah. 

3. Analisis Harga Kompetitor

Kamu harus survei titik harga kompetitor. Misalnya kompetitor menjual seporsi ayam geprek seharga Rp15.000, maka kamu bisa pasang harga yang sama atau jadi Rp14.000 sebagai bentuk promosi. 

Kamu bisa menutupi harga Rp1.000 dengan menaikan harga menu lain, misalnya es teh manis atau bila ingin tambah sambal gepreknya. 

4. Tambahkan Value Bisnis

Kamu bisa menetapkan harga jual makanan yang sedikit lebih tinggi dari pasaran dengan menaikan value bisnis kamu. 

Bukan hanya makanan enak atau porsinya lebih besar, tapi buat suasana warung, cafe, atau restaurant jadi lebih bagus dan instagramable lengkap dengan WiFi gratis.

5. Tentukan Persentase Keuntungan 

Sebaiknya kamu sudah memiliki gambaran berapa keuntungan yang ingin kamu dapat dari setiap menu. Misalnya, 5%, 35%, atau 50% profit dari modal utama. 

Cara Menentukan Harga Jual Makanan

Setelah memahami beberapa esensial dalam menentukan harga makanan, mari pelajari cara menentukan harga jual makanan dengan teori beserta rumusnya berikut ini! 

1. Margin Pricing

Margin pricing adalah metode di mana kamu menentukan harga jual terlebih dulu agar kamu tahu berapa nilai keuntungannya dan apakah margin keuntungan tersebut sesuai dengan perkiraan kamu. 

Rumus Margin Pricing

Margin = (Harga Jual – Harga Modal) / Harga Jual

Contoh kasus, kamu menjual minuman boba dengan modal Rp5.000 dan kamu ingin jual dengan harga Rp20.000 per gelas. Apakah keuntungan kamu sudah sesuai atau terlalu besar?

BACA JUGA :  11 Cara Bisnis Katering Rumahan untuk Pemula Modal Kecil

(Rp20.000 – Rp5.000) / Rp20.000 = 0,75% (75%) Margin.

Kamu bisa analisis lagi apakah keuntungan sebesar itu sudah cocok, sesuai target pasar, dan tidak melebihi harga kompetitor. Idealnya penjual mengambil untung paling besar 50%. 

2. Mark-Up Pricing

Cara menentukan harga jual makanan dengan metode mark-up pricing berarti kamu menambahkan persentase keuntungan dari biaya modal dagang kamu. Setelah kamu kalkulasi semua biaya produksi, kamu akan menambahkan (markup) harganya untuk nilai keuntungan. 

Rumus Mark-Up Pricing

Harga Jual= Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x Markup)

Misalnya modal minuman boba tadi adalah Rp5.000 (termasuk modal bahan baku dan gelas boba). Kamu ingin mendapatkan profit 20%. 

Begini perhitungan harga jual per gelas boba: 

Rp5.000 + (Rp5.000 x 20%) = Rp6.000. Harga jual per gelas dengan keuntungan 20%

3. Bundling

Menentukan harga untuk promo bundling (menjual paketan 2 produk sekaligus). 

Rumus Bundling

Harga jual = Modal x 2

Misalnya, modal boba Rp5.000. Jadi harga jual per bundle-nya adalah Rp5.000 x 2 = Rp10.000.

Kamu bisa memberikan promo sedikit dengan menjualnya seharga Rp9.000 untuk 2 gelas boba. 

4. Manufactured Retail Price (MSRP)

Ini adalah cara menentukan harga jual berdasarkan rekomendasi dari produsen. 

Misalnya, kamu adalah reseller keripik kaca yang sedang viral. Produsen keripik menjual ke kamu dengan harga Rp5.000 per bungkus dan dia bisa memberi saran ke kamu untuk menjualnya seharga Rp7.000 per bungkus. 

Semua reseller juga menjual dengan standar harga yang sama sehingga pasar keripik itu tetap stabil. Tidak ada perang harga antara penjual dan konsumen pun tidak bingung bila ada yang menjual dengan harga lebih mahal atau murah. 

5. Keystone Pricing

Penetapan harga dengan keuntungan 50% dari harga modal. Misalnya kamu membeli keripik dengan harga Rp5.000 per bungkus lalu kamu menjualnya kembali ke konsumen akhir seharga Rp10.000. 

BACA JUGA :  11 Trik Psikologi Marketing yang Bikin Jualan Makin Laku

Ini adalah teknik penjualan klasik yang biasanya dilakukan oleh toko retail. Penjual di tempat wisata atau produk-produk yang sedang diminati harganya lumayan melambung karena penjualnya menetapkan harga dengan keystone pricing. Cukup jarang pedagang kuliner yang mematok harga dengan cara keystone pricing. 

Itu dia pemahaman tentang cara menentukan harga jual makanan secara lengkap. Bila sudah mantap, segera pasarkan menu makanan jualan kamu di website toko online

Praktisidigital menyediakan jasa pembuatan website toko online gratis. Kamu cukup daftar dan unggah katalognya, website kamu siap launching untuk meraih lebih banyak jangkauan konsumen potensial! Selamat berbisnis!