Perbedaan Brand dan Merek: Dilengkapi Tujuan dan Contoh


Apa perbedaan brand dan merek? Brand artinya merek dalam bahasa Indonesia, namun dalam konteks bisnis kata brand dan merek memiliki maksud yang berbeda meskipun berhubungan. Ketahui apa bedanya brand dan merek dalam pembahasan berikut! 

Apa Itu Merek?

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merek adalah tanda pengenal yang dibuat oleh pengusaha (perusahaan, pabrik, produsen, dll) untuk produk yang dibuat atau dijual. 

Komponen merek termasuk nama, simbol, logo, desain, warna, atau kombinasi dari semua unsur itu yang merujuk dan membentuk identitas suatu produk. Merek berfungsi untuk membedakan produk itu dari produk kompetitor namun mereferensikan produk secara general.

Contohnya, kamu bisa melihat produk baju warna hitam yang terlihat sama, namun produk itu punya merek berbeda seperti 3Second, Screamous, Shining Bright, Erigo, dll. 

Apa Itu Brand?

Brand adalah konsep pemasaran dan bisnis yang membantu konsumen untuk mengidentifikasi suatu produk, layanan, atau perusahaan yang bukan hanya sekadar tentang nama, logo, simbol, atau tulisan yang ditempel pada produk. 

Brand mengacu pada suatu nilai esensial yang lebih besar, kepercayaan, keistimewaan, karakteristik, kualitas produk, dan keunggulan produk yang disetujui oleh konsumen. 

Suatu merek memiliki nilai ‘brand’ saat konsumen mendapatkan pengalaman belanja yang mengesankan dan tercipta kepuasan pelanggan dari berbagai aspek, sehingga mereka datang untuk membeli kembali. Juga mendapat testimoni dan brand image positif dari konsumen, serta tentunya ada ikatan antara konsumen dengan produk tersebut. 

BACA JUGA :  Brand Equity: Fungsi, Contoh, Elemen, Cara Membentuk

Apa Perbedaan Brand dan Merek?

Merek adalah sebuah nama yang diberikan untuk produk, layanan/jasa, atau perusahaan yang terdaftar secara resmi dalam hak merek yang diatur dalam peraturan. Juga menjadi pembeda antara produk dalam kategori yang sama dengan kompetitor. 

Brand adalah identitas yang terkenal di masyarakat atau citra yang diberikan oleh konsumen dalam konteks positif. Brand juga melibatkan emosi dari penggunanya, kepribadian, gaya, inovasi, visi dan misi, dan sesuatu yang spesial. 

Biasanya produk yang memiliki brand telah berhasil mendapat hati konsumen karena berbagai faktor, seperti kualitas, layanan, ekuitas, gengsi, dan kesan eksklusif atau istimewa yang ditunjukan saat konsumen memakai atau menggunakan produk tersebut.

Contoh Brand dan Merek dalam Kehidupan Sehari-hari

Untuk lebih memahami tentang perbedaan brand dan merek, mari lihat contoh aplikasi merek dan brand berikut ini:

1. Erigo 

  • Erigo sebagai merek: Memiliki identitas logo yang ikonik dengan jenis huruf yang bisa berbeda-beda. Sebuah merek dari berbagai kategori pakaian baik untuk pria dan wanita. 
  • Erigo sebagai brand: Merilis berbagai gaya fashion terkini khususnya untuk anak muda dengan kesan keren dan hypebeast. Beberapa koleksi fashion ini memiliki sentuhan gaya Jepang dan streetwear yang cogah.  

2. iPhone 

  • iPhone sebagai merek: Merek smartphone yang dikenal dengan identitas logo apel yang sedikit tergigit di bagian kiri atas. 
  • iPhone sebagai brand: Perusahaan teknologi dengan brand value dan brand equity tertinggi. Produk yang inovatif, mewah, dan mahal. Pengguna iPhone bahkan mendapat citra sebagai orang-orang yang eksklusif, bergengsi, keren, dan kaya raya.

3. Indomie

  • Indomie sebagai merek: Produk mie instan dengan logo tulisan warna biru dan tagline ikonik ‘Indomie seleraku’. Masing-masing varian rasa memiliki identitas warna yang berbeda dan mudah dikenali. 
  • Indomie sebagai brand: Mie instan legendaris dengan rasa dan aroma yang khas. Disukai hampir sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan mancanegara. Setiap penikmatnya bahkan memiliki cerita yang emosional masing-masing tentang produk mie instan yang sudah berdiri sejak 1972 ini. 
BACA JUGA :  17+ Istilah Keuangan Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui!

4. Starbucks

  • Starbucks sebagai merek: Kedai kopi dan pastry dengan logo ilustrasi wanita warna putih di dalam lingkaran warna hijau tua. 
  • Starbucks sebagai brand: Tempat nongkrong untuk kebanyakan anak muda, terutama di kota besar. Penikmat Starbucks memiliki citra pergaulan kekinian, status sosial tinggi, dan keren. 

5. J.Co 

  • J.Co sebagai merek: Kafe yang menjual donut, minuman kopi dan coklat, dan yogurt beku. Identitas desain warna oranye kekuningan dan coklat yang mudah dikenali. 
  • J.Co sebagai brand: Tempat makan donut kualitas premium sambil nongkrong. Berbagai acara juga menjadi lebih meriah bila disajikan donut premium ini. 

Itulah contoh perbedaan brand dan merek. Terkadang harga sebuah produk bisa dinilai terlalu mahal, namun saat berbicara tentang sebuah brand maka harga mahal itu sebanding dengan kualitas, pelayanan, fasilitas, fungsi, citra produk, atau faktor-faktor lain di antaranya. 

Pentingnya Brand bagi Merek

Merek dan brand itu berhubungan dan sama-sama penting dalam bisnis. Merek dibuat untuk kebutuhan identifikasi dan pembeda, lalu dilengkapi dengan berbagai brand value yang spesial untuk membuat merek itu semakin berharga. 

Tidak jarang ada konsumen yang rela bayar mahal untuk mendapatkan pengalaman belanja dan mendapatkan produk yang branded. Ada kepuasan dan daya tarik berbeda saat menggunakan produk itu dari brand lain dengan merek yang biasa saja. 

Apabila produk dari perusahaan kamu memiliki merek dan logo ikonik yang mudah diingat, itu tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya kualitas, ciri khas, keunggulan, dan pelayanan yang baik sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen. 

Setelah memahami perbedaan brand dan merek, kamu bisa mengoptimalkan bisnis kamu dengan buat toko online melalui Praktisidigital. Kamu bisa mengomunikasikan kualitas dan nilai produk kamu ke konsumen dengan lebih mudah dan tertarget. 

BACA JUGA :  Bisnis Franchise: Pengertian, Contoh, Tips Sukses Menjalaninya

Ini juga salah satu strategi branding yang efektif melalui internet. Saat mengecek toko online didesain dengan sempurna, konsumen akan lebih percaya dengan kredibilitas dan kualitas produk-produk yang dijual.