Desain Produk: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Jenisnya


Salah satu faktor penting dari pengembangan bisnis adalah membuat desain produk yang merepresentasikan perusahaan dan brand atau produk itu sendiri, serta mudah dikenali oleh audiens. Pelajari apa itu product design, tujuan, proses, ruang lingkup, jenis, dan faktor yang memengaruhinya dalam pembahasan berikut ini! 

Apa Itu Desain Produk?

Desain produk adalah proses untuk mengembangkan produk yang dapat memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan menemukan solusi yang inovatif dan kreatif. 

Seorang desainer produk bekerja untuk menciptakan desain produk dengan cara memadukan kebutuhan pengguna dengan tujuan bisnis. 

Tentunya sebagai salah satu faktor untuk membantu merek/perusahaan membuat produk yang sukses secara konsisten dan berkelanjutan. 

Sebuah produk akan didesain berdasarkan end-user customer (pengguna akhir), untuk memastikan fungsionalitas, menyempurnakan pengalaman pelanggan, dan menjadi identitas brand. 

Proses product design membutuhkan design thinking (pemikiran desain) baik dalam menciptakan desain produk digital atau produk fisik. Desainer harus mampu menjawab masalah ini untuk menciptakan produk yang sesuai:

  • Masalah apa yang akan diselesaikan dengan produk ini?
  • Produk ini ditujukan untuk siapa atau siapa yang memiliki masalah ini?
  • Apa tujuan dari penyelesaian ini?

Memang ini pekerjaan berat dan desainer harus mendapat brainstorming yang jelas serta kerja sama dengan pihak terkait. 

Product design akan mendefinisikan masalah pengguna dan menemukan jawabannya–yang penting hingga akhir masa pakai produk. Pengguna juga akan berinteraksi langsung dengan desain tersebut, 

BACA JUGA :  Creativepreneur: Karakteristik, Tips, dan Contoh Bisnis Kreatif

Tujuan Desain Produk

Apa fungsi product design pada pengembangan bisnis? Tentu saja ini berperan untuk integrasi produk keseluruhan dan menjadi faktor kepuasan pelanggan akhir. 

Cek pentingnya mendesain produk dengan cermat berikut ini:

  • Meningkatkan penjualan. Produk dan layanan didesain untuk memenuhi kebutuhan. Daya guna dan keunikan produk menjadi parameter kenapa produk itu akan laris di pasaran.
  • Meningkatkan kepuasan konsumen. Produk didesain sesuai dengan ekspektasi pengguna, baik dari kualitas, fitur, dan user experience. 
  • Membantu perkembangan bisnis. Produk yang sesuai dengan minat pasar akan berkembang sesuai dengan tujuan bisnis. 
  • Meningkatkan kualitas perusahaan. Kualitas produk mencerminkan kinerja perusahaan. 
  • Meningkatkan kesuksesan produk. Produk diciptakan dengan inovasi dan fungsional. Ini akan menentukan standar produk yang baik bagi perusahaan dan kompetitor lain. 

Proses Desain Produk

Produk apapun yang kamu pakai tidak diciptakan dengan mudah. Ada banyak proses dari awal hingga layak diluncurkan. 

Selama proses kerja, tim desain harus revisi, membuat perubahan, dan mungkin mengulangi satu tugas yang sama lebih dari sekali.

Pelajari bagaimana proses desain produk, sebagai berikut:

1. Melakukan Penelitian

Langkah pertama dalam perencanaan produk baru adalah riset pasar dan penelitian untuk mengetahui apa tujuan produk dan untuk siapa produk ini diciptakan. Proses itu, di antaranya: 

  • Pengarahan (Briefing). Tim desain harus mempelajari arahan yang diberikan klien. Sesi briefing akan berisi informasi penting seperti tujuan perusahaan, deskripsi, audiens target, persyaratan desain, tenggat waktu, anggaran, dll.
  • Wawancara Pengguna. Memahami apa yang pengguna inginkan, rasakan, dan harapkan pada produk sejenis. 
  • Riset visual. Mengumpulkan ide-ide visual dan tren pasar, agar desain menarik dan kompetitif. 

2. Analisis Kompetitor

Proses untuk menganalisis kelemahan dan keunggulan dari desain produk kompetitor. Ini akan memberi ide dan membantu menentukan konsep product design yang lebih baik.

BACA JUGA :  Perbedaan Reseller dan Dropshipper: Untung dan Modal

3. Membuat Moodboard 

Moodboards adalah paan berisi rencana desain yang akan dikerjakan. Membantu tim untuk mengoordinasikan komponen visual proyek, termasuk:

  • Skema warna
  • Pilihan huruf
  • Foto dan ilustrasi
  • Slogan dan headline
  • Logo
  • Ikon
  • Pola
  • Material grafis lainnya.

4. Merencanakan Strategi

Setelah mendapat banyak ide dan gambaran, ini saatnya menentukan strategi. Meliputi:

  • Brainstorm. Seluruh tim berkumpul dan berpikir untuk memecahkan masalh dengan solusi terbaik. Proses mengumpulkan ide dan menganalisisnya. 
  • Customer journey map. Peta perjalanan pelanggan dapat membantu kamu menemukan desain pengalaman pengguna dari keseluruhan proses. 
  • User flow. Alur pengguna berfokus pada proses penggunaan produk.
  • Wireframes. Gambar rangka adalah representasi desain dengan detail elemen utama produk, struktur, visualisasi, dan user interaction.

5. Membuat Desain 

Strategi sudah dibuat dan memberi gambaran jelas tentang visi produk. Selanjut, membuat desain yang dimulai dari membuat prototipe produk. 

Prototipe adalah konsep dasar untuk memvisualisasikan semua elemen dan fungsi produk. Ini adalah percobaan pembuatan desain produk dengan konsep yang sudah disetujui. 

6. Melakukan Tes

Mencoba produk prototipe sekelompok orang atau ke publik. Tim akan mempelajari apakah konsep yang dikembangkan berjalan dengan baik. Caranya dengan:

  • Menggunakan produk itu sendiri seperti pengguna akan menggunakannya.
  • Melakukan pengujian kegunaan.

7. Mengukur dan Menyempurnakan

Prototipe produk mungkin butuh perbaikan karena satu dan lain hal. Proses desain produk memang tidak stabil dan linier, sehingga tim harus melacak kinerja produk dan melakukan perbaikan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan pengguna akhir. 

8. Peluncuran Produk

Ketika desain produk sudah disetujui dan semuanya berjalan sesuai dengan rencana untuk tujuan, produk dapat dirilis ke publik. 

Setelah perilisan produk, seluruh tim harus tetap bekerja sama untuk memastikan perkembangan produk di pasar.

BACA JUGA :  Retur: Pengertian, Jenis, Fungsi, Contoh, dll

Jenis Desain Produk

Ada 3 tipe inti desain dalam hal product design:

1. System Design

Mendesain sistem yang sesuai dengan tujuan bisnis, tujuan komersial pasar, dan kenyamanan penggunanya. Contohnya, mendesain tata letak toko di mana desainer akan mengatur rak sesuai kategori produk.

Juga memastikan pelanggan akan melihat produk-produk yang ditargetkan. Misalnya, produk terbaru atau produk promosi. 

2. Process Design

Desain untuk sebuah proses transaksi. Contohnya, desain di situs toko online harus dirancang dengan standar user friendly. 

Proses user untuk menjelajahi produk, memilih, menyimpan, hingga check out harus dirancang dengan strategi yang tepat. 

Memastikan user interface baik, proses tidak lambat, katalog produk jelas, proses check out mudah, dan menciptakan pengalaman transaksi yang memuaskan. 

3. Interface Design

Desain antarmuka fokus pada pengalaman estetika produk. Ini tentang tampilan antarmuka antara produk dan pengguna jelas dan memberi solusi, atau dapat memandu pengguna sesuai dengan apa yang mereka tuju. 

Misalnya, desain antarmuka di ATM yang dapat memandu orang untuk menyelesaikan transaksi dengan mudah. 

Maka, ini berhubungan dengan pemilihan warna, jenis huruf, ukuran huruf, pemilihan kata atau bahasa, pola, dan semua elemen yang membuat penggunaan ATM jadi mudah bahkan untuk orang yang baru pertama kali menggunakannya. 

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu desain produk. Semoga dapat membantu kamu merancang produk dalam bisnis sesuai dengan kebutuhan konsumen yang menguntungkan bisnis. 

Selain itu, optimalkan bisnis kamu dengan toko online untuk memperluas jangkauan bisnis. Di era modern ini, peluang bisnis semakin besar dengan pendekatan digital marketing. 

Nah, kamu bisa buat toko online melalui Praktisidigital. Caranya mudah dan gratis. Kamu juga akan dapat panduan untuk bisnis online yang sukses dari ahlinya!