Product Life Cycle: Pengertian, Tahapan, Faktor, Contoh


Siklus hidup produk atau product life cycle adalah proses lamanya waktu dari produk pertama kali diperkenalkan ke konsumen hingga produk dihentikan dari pasar. Cek tahapan siklus hidup produk, contoh, serta strateginya dalam pembahasan ini!

Apa Itu Product Life Cycle?

Product life cycle adalah istilah yang mengacu pada lamanya suatu produk dari awal launching, bertahan di pasar dan diminati, hingga produk itu dikeluarkan dari rak. 

Tim manajemen dan pemasaran menggunakan konsep siklus hidup produk untuk memutuskan beberapa hal, termasuk:

  • Kapan waktu untuk promosi.
  • Kapan harus beriklan.
  • Kapan harus menurunkan harga.
  • Kapan harus ekspansi ke pasar baru.
  • Kapan harus desain ulang kemasan. 

Manajemen siklus hidup produk berfungsi untuk mendukung dan memelihara suatu produk agar tetap berjalan, relevan, berguna, dan laris di pasaran. 

Ini juga membantu menentukan kapan produk baru harus dikeluarkan untuk mengeluarkan produk lama dari pasar. Juga membantu perusahaan melacak kinerja, keuntungan, dan menentukan strategi pemasaran selanjutnya.

Cara Kerja Product Life Cycle

Sebelum melacak siklus hidup produk, sebuah produk melalui banyak tahapan penelitian, desain, dan pengembangan. Hingga produk itu dinilai punya potensi yang menguntungkan untuk diproduksi secara masal dan diperkenalkan ke pasar. 

Pada titik tersebut product life cycle baru dimulai pada tahap pertama. Berbagai tahapan siklus hidup produk menentukan bagaimana produk itu efektif dipasarkan ke konsumen.

Bila berhasil memperkenalkan produk ke pasar sebagai produk baru, akan mulai tumbuh popularitas, permintaan, dan mendorong produk lama keluar dari pasar. Permintaan dan popularitas produk lama pun akan menurun hingga akhirnya berhenti dipasarkan. 

Berdasarkan penelitian di Harvard Business Review pada tahun 1965, profesor pemasaran Theodore Levitt menyatakan bahwa banyak produk baru yang gagal pada tahap launching atau pengenalan produk, sehingga kerugian sangat banyak. 

Banyak perusahaan yang menghindari inovasi atau peluncuran produk baru dan hanya menunggu perusahaan lain memulainya. Bila sukses, baru mereka akan membuat produk yang serupa. 

BACA JUGA :  Retur: Pengertian, Jenis, Fungsi, Contoh, dll

Tahapan Product Life Cycle

Ada empat tahap siklus hidup produk, sebagai berikut:

1. Pengenalan dan Pengembangan Pasar

Pertama adalah tahap introduction atau pengenalan produk ke pasaran. Pada fase ini termasuk:

  • Pengembangan strategi pasar. 
  • Strategi promosi dan periklanan. 
  • Fokus pada strategi brand awareness untuk membuat konsumen sadar akan produk baru itu dan keunggulannya. 

Permintaan produk masih rendah karena produk belum cukup dikenal. Tahapannya mungkin lama dan baru masuk dalam persaingan di pasar. 

2. Pertumbuhan Pasar

Tahap growt market atau pertumbuhan pasar adalah fase di mana konsumen mulai mengenal produk dan ada peningkatan permintaan produk–bila produk berhasil di tahap introduction

Perusahaan harus tetap melancarkan strategi pemasaran yang efektif. Pada tahap ini, konsumen mulai akan beralih dari produk lama ke baru. 

Dari segi persaingan pasar, pesaing bisa muncul dengan produk serupa yang sama atau dengan versi yang lebih baik. Sebagai catatan, persaingan bisnis akan semakin tajam dan rumit di tahap ini. 

3. Tahap Mapan (Maturity)

Tahap product life cycle yang ketiga adalah maturity atau kematangan pasar. Konsumen sudah membeli dan menggunakan produk, serta biaya produksi dan pemasaran juga menurun. 

Namun, kompetitor juga lebih banyak dengan produk serupa. Salah satu cara mempertahankan pangsa pasar dengan permainan harga dan diferensiasi produk. 

Ini adalah tahap awal dari kejenuhan pasar. Pihak ketiga juga tidak lagi mempromosikan produk kamu seperti yang mereka lakukan di tahap satu. 

4. Penurunan Pasar (Market Decline)

Persaingan pasar semakin hebat dan mungkin tidak terkontrol. Banyak pesaing yang meniru produk kamu atau pun hadir dengan kegunaan yang lebih mumpuni dan harga lebih terjangkau. 

Permintaan akan produk kamu bisa disebabkan oleh banyak inovasi baru dan penawaran baru di pasaran. Ada produk baru yang lebih bagus, lebih menarik, atau lebih relevan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 

Produk mungkin kehilangan pangsa pasar. Pada tahap ini, ada perusahaan yang melakukan rebranding agar tetap bertahan. Ada juga yang berhenti dan beralih ke jenis usaha berbeda. 

Itulah siklus hidup produk. Mulai dari tahap pengenalan, bertumbuh, mapan, dan sampai ke tahap penurunan lagi. Siklus itu mungkin berputar, namun banyak juga perusahaan yang tetap bertahan di tahap maturity karena memiliki strategi pemasaran yang tepat. 

Faktor yang Memengaruhi Product Life Cycle

Siklus hidup produk terjadi karena beberapa faktor, termasuk:

1. Perubahan Tren 

Tren silih berganti setiap waktu yang memengaruhi minat beli dan keputusan pembelian pada konsumen. Baik itu tren gaya hidup, fashion, makanan, teknologi, dan sebagainya. 

BACA JUGA :  Customer-Centric: Pengertian, Manfaat, dan Strategi

Berbagai perubahan yang tidak menentu itu termasuk risiko bisnis yang harus dihadapi. Memaksa perusahaan atau pebisnis untuk melakukan inovasi dan strategi agar produknya tetap relevan dan diminati. 

2. Pekembangan Teknologi 

Penemuan terbaru di bidang teknologi memengaruhi kehidupan manusia dalam banyak aspek, termasuk juga di sisi bisnis. Contohnya, dulu penjualan konvensional adalah cara yang paling optimal dalam berbisnis.

Namun seiring perkembangan teknologi, bisnis online pun menjadi opsi efektif untuk transaksi jual beli yang tidak terbatas. Memungkinkan para pengusaha di berbagai skala untuk meraih keuntungan optimal. 

Nah, kamu juga bisa membuka peluang usaha dengan bisnis online. Mau buat toko online profesional? Kamu langsung bisa buat melalui Praktisidigital! 

Sebagai platform solusi e-commerce tercanggih di Indonesia, Praktisidigital memberi fasilitas lengkap agar kamu bisnis online dengan optimal, seperti payment gateway, pilihan 100+ template desain, pilihan jasa pengiriman, serta fitur digital marketing lengkap. 

3. Pergeseran Nilai 

Perubahan sudut pandang, kebutuhan, keinginan, atau pandangan hidup tertentu berpengaruh pada pilihan produk konsumen. 

Misalnya, orang-orang tidak lagi membeli kamera analog dan memilih kamera digital karena kamera digital sesuai dengan nilai-nilai yang mereka butuhkan. 

4. Stabilitas Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu wilayah akan berpengaruh pada daya beli dan pemenuhan kebutuhan mereka. 

Contohnya, di negara dengan pendapatan rendah tidak akan punya daya beli untuk jenis pakaian mewah, maka brand tersebut pun akan pelan-pelan keluar dari pasaran karena tidak relevan. 

5. Persaingan dengan Kompetitor 

Seperti yang sudah disebutkan, semakin bisnis bertumbuh maka akan semakin banyak kompetitor yang meniru atau hadir dengan produk yang lebih bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 

Terlebih lagi, produk-produk baru biasanya dirilis dengan fitur yang lebih lengkap atau lebih berkualitas, serta promosi yang menggiurkan.

Contoh Berbeda dari Siklus Hidup Produk

Berikut ini contoh product life cycle dalam beberapa kasus berbeda: 

1. Produk yang Stabil

Artinya, produk-produk itu telah melewati fase mature yang panjang untuk bisa bertahan lebih lama di pasar. Baik melakukan inovasi, meningkatkan kualitas, dan adaptasi. 

2. Produk Mapan Sejak Awal

Produk-produk yang sejak awal peluncurannya sudah dikenal, tumbuh cepat, dan bertahan. Biasanya, produk-produk dari perusahaan dengan brand awareness tinggi. 

Contohnya, iPhone tipe terbaru tidak perlu merangkak di fase pengenalan karena produk itu sudah pasti laris. Bahkan, sudah ditunggu-tunggu. Sebelum sampai pada fase penurunan, akan muncul tipe iPhone baru yang lebih canggih. 

3. Produk Gagal

Produk-produk yang benar-benar gagal di fase pengenalan. Peluncuran produk gagal sebelum masuk fase pertumbuhan. 

4. Produk yang Diciptakan Kembali 

Produk yang melewati fase 1, 2, 3, 4, alias penurunan, namun melakukan inovasi baru atau pun re-branding. Produk itu bisa diterima lagi oleh konsumen. 

BACA JUGA :  Apa Itu PIRT? Syarat, Cara Mengurus Izin, dll (Lengkap)

Contoh Product Life Cycle 

Banyak produk dari perusahaan ternama yang mengalami siklus hidup produk hingga tahap empat atau penurunan. Padahal, produk itu pernah mengalami permintaan yang cukup tinggi. 

Itu terjadi karena perubahan kebutuhan konsumen, tidak ada inovasi, atau produk tidak relevan lagi. Cek apa saja jenis produk-produk terkenal yang telah atau sedang melewati siklus hidup produk:

1. Kaset Pita dan Perekam Kaset Video

Kaset pita untuk merekam dan mendengarkan lagu. Video Cassette Recorders (VCRs) atau perekam kaset pita adalah perekam video dengan menggunakan pita magnetik untuk merekam audio dan video. 

Setidaknya sampai awal/pertengahan tahun 2000an, kedua benda itu sangat populer sebagai penemuan teknologi paling keren. Namun, produk-produk itu akhirnya keluar dari pasaran dan digantikan oleh VCD/DVD sebagai pemutar audio dan video.

Bahkan di era digital 4.0., siklus hidup produk VCD/DVD pun mulai mengalami penurunan dan digantikan dengan teknologi yang lebih canggih, termasuk laptop, tablet, dan smartphone

2. Mesin Ketik 

Mesin ketik saat ini sudah berada di akhir fase penurunan dari siklus hidup produk. Digantikan oleh komputer yang lebih canggih, laptop, tablet, dan smartphone juga. 

3. Kendaraan Listrik

Katakanlah kendaraan listrik buka inovasi teknologi terbaru, tapi terus dikembangkan. Saat ini kendaraan listrik ada di fase ketiga dalam siklus hidup produk, yaitu fase pertumbuhan. 

Berbagai perusahan teknologi dan otomotif terus mendorong perbaikan fitur dan desain agar produk itu bisa digunakan dan relevan di pasaran. 

Bisa saja kendaraan listrik akan bergerak ke fase mapan, seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat. 

Contoh Product Life Cycle pada Brand 

Berbagai brand juga pasti mengalami siklus hidup produk. Cek beberapa brand berikut ini:

1. 7-Eleven

7-Eleven adalah toko serba ada asal Dallas, Amerika Serikat yang menjual makanan, minuman, dan banyak lagi. Mulai masuk ke pasar Indonesia tahun 2009.

Melalui fase introduction, growth, dan mature. Hingga pada 30 Juni 2017, 7-Eleven resmi tutup di Indonesia–yang artinya ada di fase decline (penurunan) dalam siklus hidup produk. 

2. Nokia 

Nokia adalah merek handphone yang pernah menguasai pasar dunia sekitar 1900an, bisa dikatakan sebagai pionir handphone. Di masa itu, nilai Nokia sangat tinggi. 

Bicara soal siklus hidup produk, Nokia telah melalui fase pertama dan terakhir. Nokia dinilai gagal bersaing karena tidak melakukan inovasi. Saat ini handphone konvensional sudah digantikan dengan smartphone yang terus berevolusi dengan berbagai fitur canggih baru.

Itulah pembahasan lengkap tentang apa itu product life cycle. Sebuah siklus dari pertama kali sebuah produk dirilis hingga mengalami penurunan permintaan dan keluar dari pasar. 

Memahami siklus hidup produk akan membantu kamu dalam analisis pasar. Sebelum produk mencapai fase penurunan, kamu harus menyiapkan strategi baru untuk bertahan. Semoga informasi ini bermanfaat!