Studi Kelayakan Bisnis: Tujuan, Aspek, Tahapan, dan Manfaat


Studi kelayakan bisnis adalah salah satu studi untuk mengetahui kapabilitas sebuah ide bisnis sebelum memulai bisnisnya secara langsung. Sering dikenal sebagai feasibility study, studi ini harus ada dalam tahapan perencanaan bisnis. Temukan penjelasan selengkapnya mengenai apa itu studi kelayakan bisnis, tujuan, tahapan, dan contohnya! 

Apa Itu Studi Kelayakan Bisnis? 

Fokus dalam studi kelayakan bisnis adalah mendalami, mengidentifikasi, dan mempelajari sebuah kerangka bisnis yang akan diimplementasikan. Pada proses perencanaan bisnis, feasibility study menjadi bagian terpenting dalam merencanakan sebuah bisnis. 

Dari seluruh fokus tersebut dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah sebuah kegiatan dalam mengidentifikasi sebuah masalah, meminimalisir hambatan, menentukan sebuah tujuan, dan menganalisis komponen pendukung yang diperlukan dalam membuat sebuah bisnis. 

feasibility study memperhatikan lima poin yang harus diperhatikan dan dianalisis sebelum membuat bisnis, antara lain: 

  • Deskripsi kelayakan pasar.
  • Deskripsi perencanaan bisnis.
  • Teknologi pendukung bisnis.
  • Jurnal keuangan dan struktur organisasi didalamnya.
  • Kesimpulan dan keputusan strategi bisnis

Bagi seorang pengusaha, feasibility study dapat menjadi landasan dasar dalam menentukan sebuah kebijakan organisasi kerja. Sedangkan dalam tahap di awal, studi tentang kelayakan bisnis dapat meminimalisir risiko bisnis yang akan terjadi. 

Manfaat Studi Kelayakan Bisnis 

Tujuan studi kelayakan bisnis yang perlu kamu ketahui, antara lain: 

1. Memudahkan dalam perencanaan bisnis

Pelaku bisnis dapat memperoleh berbagai informasi penting yang diperlukan dalam menyusun sebuah perencanaan yang akan dirintis. Informasi tersebut didapat dari berbagai komponen dalam kelayakan bisnis. 

BACA JUGA :  Biaya Bahan Baku: Jenis, Contoh, dan Cara Menghitung

Beberapa poin catatan kekurangan maupun kelebihan dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan sebuah keputusan bisnis. 

2. Memudahkan pelaksanaan bisnis

Informasi data yang telah diambil dapat dijadikan landasan dalam menilai dan mengevaluasi proses bisnis yang akan berjalan serta melihat efektivitas dalam keputusan bisnis diterapkan.

Selanjutnya, pemilik bisnis akan melihat dampak yang akan dihasilkan dari sebuah keputusan bisnis. 

3. Memperkecil risiko bisnis

Adanya studi tentang kelayakan bisnis pemilik usaha dapat mengetahui hambatan yang akan terjadi. Sehingga pemilik usaha dapat meminimalisir risiko yang terjadi dan dapat dikendalikan secara seutuhnya. 

4. Memudahkan dalam pengawasan dan pengendalian

Laporan studi tentang kelayakan bisnis memuat data analisa dari berbagai lini aspek penunjang dalam sebuah operasional bisnis. 

Aspek tersebut dapat dijadikan sebagai landasan dalam pengawasan maupun pengendalian yang bertujuan untuk meningkatkan bisnis di kemudian hari. 

Aspek Studi Kelayakan Bisnis?

Aspek yang terdapat dalam studi tentang kelayakan bisnis bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Meskipun begitu, aspek-aspek tersebut meliputi berbagai lini divisi,antara lain: 

1. Aspek Ekonomi dan Budaya

Pada lini divisi ini, perencanaan bisnis harus disesuaikan dengan lingkungan budaya tempat lokasi bisnis beroperasi. 

Jangan sampai bisnis yang akan dibuat akan bertentangan dengan adat istiadat di sekitarnya. Bisnis harus tetap menciptakan harmonisasi bagi pemilik usaha maupun lingkungan disekitarnya. 

Sedangkan dari sisi ekonomi, analisis yang dibuat harus memberikan dampak peningkatan pendapatan sebuah bisnis maupun lingkungan disekitarnya. 

Berikut dampak yang perlu diperhatikan agar sebuah bisnis dapat dikatakan layak dalam beroperasi: 

  • Tersedia fasilitas umum dan penunjangnya.
  • Tidak mengganggu adat istiadat di sekitarnya.
  • Membuka kesempatan kerja masyarakat disekitarnya.
  • Meningkatkan kompetensi kelayakan hidup orang disekitarnya.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Sedangkan pada aspek pasar dan pemasaran adalah melihat dan menilai potensial dari usaha bisnis yang akan didirikan. Di antaranya:

  • Apakah akan menguntungkan?
  • Berapa konsumen yang akan berpotensi membeli?
  • Segmentasi pasar?
  • Dan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan aspek pasar dan pemasaran. 

Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan dalam melakukan riset feasibility study dari aspek pasar dan pemasaran, antara lain: 

  • Potensi pasar.
  • Daya beli masyarakat. 
  • Segmentasi pasar.
  • Besaran konsumen yang akan didapat.
  • Peta persaingan dengan kompetitor di dalam lini bisnis yang sama.
BACA JUGA :  Jualan Pintar dengan Statistik Pintar Praktisidigital

3. Aspek Manajemen

Aspek manajemen merupakan aspek yang terpenting dalam analisis feasibility study, sehingga dalam pembuatan laporannya harus diperhatikan detail dan teliti. 

Laporannya dapat berupa beban operasional usaha, manajemen sumber daya manusia, teknologi penunjang dan berbagai yang terkait dalam operasional sebuah kegiatan usaha. 

4. Aspek Keuangan

Keuangan maupun modal usaha berkaitan erat dalam operasional usaha, sehingga aspek keuangan dalam laporan studi kelayakan dapat menjadi perkiraan berapa lama sebuah bisnis dapat beroperasi. Mengukur aspek keuangan perusahaan harus dilakukan sedini mungkin. 

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dari aspek keuangan dalam feasibility study:

  • Estimasi nilai bisnis. 
  • Proyeksi cash flow dan keuntungannya.
  • Investasi penunjang lain.
  • Nilai aset, keuntungan proyek, tingkat konversi likuiditas uang dan syarat pembayaran utang (bila ada).

5. Aspek legalitas dan hukum 

Layaknya sebuah badan usaha, penting sekali untuk memperoleh legalitas hukum sebelum melaksanakan sebuah kegiatan usaha. 

Tujuan dari adanya legalitas tersebut adalah memberikan keamanan, kebenaran maupun keaslian dari bisnis yang akan dibuat di mata negara. 

Ketentuan hukum yang mengikat bagi pemilik usaha dalam melakukan sebuah kegiatan usaha, antara lain: 

6. Aspek teknis dan operasi

Apabila kamu seorang investor maka kamu wajib mengetahui beberapa hal aspek teknik dan operasi dalam feasibility study, antara lain: 

  • Tata letak lokasi usaha.
  • Lokasi tempat usaha. 
  • Gambaran produk yang akan dijual. 
  • Kemampuan produksi bulanan/tahunan. 

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Tahapan dalam membuat studi tentang kelayakan bisnis harus melewati beberapa tahap, berikut ini: 

1. Penemuan Gagasan Ide

Tentunya dalam membuat bisnis dimulai dari sebuah ide. Ide tersebut dapat diperoleh dari kesempatan atau peluang bisnis yang belum ada di daerah setempat, maupun menjawab sebuah permasalahan yang terjadi di masyarakat sekitar sehingga bisnis kamu menjadi solusi dari permasalahan tersebut. 

2. Uji Ide Bisnis 

Pada tahapan ini, pemilik bisnis harus menguji bisnis yang akan dibuat. Uji tersebut untuk memberikan gambaran potensi dari ide bisnis yang telah dibuat. 

BACA JUGA :  15 Ciri-Ciri Wirausahawan Sukses, Ada di Kamu?

Proses didalamnya meliputi pengamatan, pengolahan data, dan implementasi dari uji ide bisnis yang dibuat. 

Kajian informasi didalamnya harus diperhatikan secara menyeluruh agar dapat mengetahui gambaran pasti dari bisnis yang akan didirikan. 

3. Evaluasi Hasil Uji 

Lakukan evaluasi secara menyeluruh dari data maupun hasil pengamatan dari tahapan uji ide bisnis. 

4. Penentuan Studi Kelayakan Bisnis 

Pada tahapan ini, seorang pemilik usaha harus memberikan keputusan apakah bisnis tersebut dapat layak dijalankan atau tidak. 

Dasar keputusan tersebut didapatkan dari evaluasi hasil uji yang telah dibuat sebelumnya. 

5. Rencana Pelaksanaan Bisnis 

Setelah melakukan penentuan, pemilik bisnis menjabarkan rencana pelaksanaan bisnis tersebut sebelum akan diluncurkan di kemudian hari. Hasil dari keseluruhan studi tentang kelayakan bisnis disertakan dalam rencana pelaksanaan. 

6. Pelaksanaan 

Setelah melewati beberapa tahapan desain produk, pemilik bisnis akan meluncurkan sebuah usaha. Adapun evaluasi yang dilakukan secara bertahap dan kontinyu untuk kelangsungan usaha bisnis tersebut. 

Contoh Studi Kelayakan Bisnis? 

Berikut ini beberapa contoh penerapan feasibility study: 

1. Bisnis Konveksi 

Kebutuhan akan konveksi baju meningkat setiap tahunnya, terutama saat  menjelang pemilihan umum kepala daerah maupun negara. 

Kamu sebagai pemilik bisnis dapat melihat potensi musiman dan proyeksi keuntungan pada setiap perhelatan pemilihan umum kepala daerah maupun negara. 

Pastikan usaha kamu memiliki kelebihan dibandingkan kompetitor lain. 

2. Bisnis Makanan Daerah

Wisata kuliner sangat erat kaitannya dengan identitas sebuah daerah. Menawarkan makanan khas daerah kepada pelancong dapat meningkatkan citra dari daerah tersebut. 

Selain itu, pelancong tentu saja lebih ingin mengkonsumsi makanan yang berbeda dan khas dari sebuah daerah. 

Pastikan saat kamu memulai bisnis ini melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah setempat agar semakin banyak konsumen yang aware terhadap makanan daerah yang kamu jual. 

3. Bisnis Spot Internet 

Beberapa daerah di Indonesia masih belum merasakan pemerataan internet yang berkualitas. Menghadirkan solusi dari permasalahan tersebut, kamu dapat memperoleh keuntungan didalamnya. 

Menyediakan beberapa spot internet dengan penggunaan voucher dalam tenggat waktu tersebut pastinya akan digandrungi oleh masyarakat. Apalagi internet telah menjadi aspek penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. 

Itulah penjelasan lengkap mengenai studi kelayakan bisnis yang perlu diperhatikan sebelum menjalankan sebuah ide bisnis. Melihat seberapa pentingnya sebuah studi bisnis pastinya harus dipersiapkan semaksimal mungkin agar meminimalisir risiko yang terjadi. 

Sudah mendapatkan hasil sukses dari studi kelayakan bisnis? Bagus! Kini saatnya optimalkan juga bisnismu dengan buat toko online melalui Praktisidigital.