6M dalam wirausaha adalah money, man, machine, material, market, dan method. Enam faktor yang memengaruhi sebuah bisnis agar selalu berjalan lancar sesuai target yang ditentukan. Yuk, cek pembahasan lengkap tentang 6M dalam kewirausahaan berikut ini!
Apa Itu 6M dalam Wirausaha?
6M dalam kewirausahaan adalah singkatan untuk money, man, machine, material, market, dan method. Itulah enam unsur penting dalam manajemen bisnis agar bisnis dapat beroperasi secara efektif dan efisien.
Berikut ini pembahasan lengkap tentang prinsip 6M dalam wirausaha:
1. Money (Uang)
Prinsip yang pertama adalah prinsip tentang money, yang berarti uang atau modal usaha. Pada dasarnya, uang atau modal menjadi salah satu kunci yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis.
Setiap wirausaha membutuhkan modal berupa uang untuk merintis sebuah bisnis, besarnya tergantung pada jenis bisnis tersebut. Ada yang bisa menjalankan usaha dengan modal kecil, namun banyak juga wirausaha yang butuh anggaran cukup besar untuk merintis bisnis dan menjalankan proses manajemen usaha dengan lancar.
Anggaran modal digunakan untuk menjalankan bisnis, termasuk:
- Biaya bahan baku dan alat.
- Biaya operasional seperti listrik, air, internet, dll.
- Upah atau gaji pegawai.
- Biaya sewa.
- Biaya promosi.
- Biaya asuransi.
- Biaya tak terduga lainnya.
Di sisi lain, uang yang masuk atau revenue dapat dijadikan alat ukur untuk keberhasilan bisnis. Pendapatan yang didapat harus lebih besar dari modal usaha.
Bisnis yang sehat juga mengacu pada kelancaran perputaran uang pada perusahaan. Maka dari itu, dibutuhkan manajemen keuangan yang baik dan tentunya keuntungan dari bisnis.
2. Man (Manusia)
Unsur yang kedua adalah man atau manusia, maksudnya adalah sumber daya manusia yang unggul dalam menentukan manajemen wirausaha yang baik dan proses operasional bisnis tersebut.
Sebuah bisnis harus dijalankan oleh sekelompok orang-orang yang kompeten dan memiliki keterampilan di bidangnya. Tugas mereka mulai dari merencanakan target, memproduksi, mengecek, menjalankan proses distribusi, membuat sales, dan sebagainya sesuai dengan tugas dan intensi masing-masing.
Sumber daya manusia mencakup ketenagaan dalam struktur organisasi dari bisnis tersebut. Bila bisnis bengkel, sumber daya manusia berarti mencakup tenaga ahli mekanik, mungkin juga butuh kasir, dan pembantu tim.
Jumlah dari sumber daya manusia juga disesuaikan dengan kebutuhan bisnis tersebut. Jangan sampai jumlah sumber daya manusianya kurang karena akan memperlambat proses kerja.
3. Machine (Mesin)
Unsur nomor tiga dalam 6M dalam wirausaha adalah machine atau mesin. Pasti membutuhkan mesin tertentu dalam menjalankan kegiatan usaha sehari-hari.
Fungsi mesin-mesin tersebut untuk memudahkan operasional, menghemat proses produksi, efisiensi kerja, serta menyesuaikan standar produksi.
Seiring perkembangan teknologi, tercipta berbagai jenis mesin canggih untuk menjalankan kegiatan produksi sesuai kebutuhan. Bukan berarti mesin akan menggantikan manusia dalam proses kerja.
Contoh penggunaan mesin dalam proses operasional kerja:
- Pengusaha kuliner membutuhkan mesin seperti kompor, oven, mixer, presto, blender, mesin pembuat mie, dan sebagainya untuk membuat menu makanan.
- Bisnis fashion butuh mesin jahit, gunting, alat ukur, dan sebagainya untuk merancang dan memproduksi pakaian.
- Usaha ritel membutuhkan mesin kasir, mobil untuk antar barang, alat pembersih, dan sebagainya.
- Pabrik roti membutuhkan berbagai jenis mesin besar, seperti mesin penggiling adonan, pemanggang, mesin sterilisasi, mesin untuk mengemas produk, dan sebagainya.
- Di berbagai jenis wirausaha lainnya butuh komputer, kamera, speaker, smartphone, monitor, kendaraan bermotor, dan sebagainya untuk proses kerja.
Setiap aspek manajemen wirausaha—dan kehidupan manusia secara luas—membutuhkan berbagai jenis mesin untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari.
4. Material (Bahan)
Unsur manajemen wirausaha selanjutnya adalah material—semua bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi dan operasional. Baik bahan baku dan bahan pembantu dalam unsur manajemen.
Bayangkan bila tidak ada bahan baku, pasti proses produksi akan terganggu. Begitu juga bila tidak ada peralatan dan bahan penolong (indirect material).
Contoh penggunaan bahan baku dalam manajemen wirausaha:
- Pengusaha keripik singkong butuh bahan baku singkong, minyak goreng, air dan berbagai bumbu. Serta indirect material seperti plastik pembungkus, dll.
- Penjual UMKM minuman boba membutuhkan bahan baku air, susu, boba, topping, es batu, dan sebagainya.
- Contoh bahan baku utama dari bisnis furniture adalah kayu, sementara bahan baku tidak langsungnya adalah paku, lem, cat, dll.
- Pengusaha ayam geprek butuh bahan baku ayam, bumbu, cabai, bawang, beras, dan sebagainya.
- Bahan baku untuk membuat kue adalah tepung, telur, air, gula, vanili, dan lainnya. Tidak ada satu bahan saja maka proses produksi bisa terhambat.
Selain itu, material produksi juga harus berkualitas bagus untuk menentukan hasil jadi produk. Membuat sesuatu dari bahan baku berkualitas rendah, maka hasilnya juga tidak terlalu bagus, itu berarti menurunkan daya jual.
5. Market (Pasar)
Unsur kelima dalam 6M dalam kewirausahaan adalah market atau pasar. Maksudnya adalah target pasar atau target konsumen dari bidang bisnis kamu.
Hal yang memengaruhi target konsumen adalah produk apa yang kamu jual, bagaimana kualitas produk tersebut, dan kisaran harganya. Tentu kamu harus melakukan riset pasar untuk memahami kelompok konsumen dan apa yang mereka harapkan dari sebuah produk.
Bayangkan bila kamu tidak memahami perilaku dan kebutuhan konsumen, maka produk kamu tidak akan dilirik oleh konsumen.
Ini sangat penting agar kamu bisa menjual produk yang sesuai dengan ekspektasi konsumen, merencanakan strategi pemasaran yang tepat, mengungguli kompetitor, dan pada akhirnya untuk mengundang lebih banyak konsumen untuk membeli dan menggunakan produk kamu.
6. Methods (Metode)
Faktor terakhir yang penting adalah methods atau metode dalam manajemen wirausaha. Menjalankan bisnis membutuhkan metode dari berbagai sektor, termasuk:
- Metode perekrutan sumber daya manusia.
- Metode memilih bahan baku dan bahan pendukung.
- Metode keuangan yang baik.
- Metode untuk menentukan prosedur operasional dan kerja.
- Metode produksi, distribusi, dan konsumsi.
- Metode pengemasan produk.
- Metode kebersihan dan keamanan.
- Metode penjualan atau sales.
- Metode marketing dan promosi.
Ini juga mencakup metode dalam menetapkan target, menjalankan manajemen, mengatur anggaran, aturan waktu produksi dan jam kerja, serta tujuan usaha. Metode kerja harus disesuaikan dengan jenis wirausaha agar semua proses kerja berjalan lancar.
Salah satu metode pemasaran yang disarankan untuk wirausaha adalah dengan membuat website jualan online yang bisa dikoneksikan di kanal media sosial atau e-commerce usaha kamu. Kamu bisa mengoptimalkan bisnis dari penjualan melalui mesin pencari dan iklan online.
Selain itu, toko online kamu akan terlihat lebih profesional dan kredibel dengan toko online pribadi. Biasanya calon konsumen juga akan mengecek orisinalitas toko online dari website.
Jangan khawatir karena ada Praktisidigital sebagai platform pembuatan toko online. Kamu tidak perlu ribet belajar coding dan cara daftarnya juga mudah. Silakan pilih tema sesaui branding toko kamu, desain user-friendly, dan ada integrasi kurir dan payment gateway.
Semua fasilitas untuk jualan online sudah tersedia lengkap dan kamu bisa mencobanya secara gratis dan praktis! Yuk, daftar di Praktisidigital sekarang juga!
Nah, itulah pembahasan lengkap tentang 6M dalam kewirausahaan yang harus dijalankan dengan tepat, fokus, konsisten, dan seimbang. Semuanya demi menjalankan proses produksi hingga penjualan dengan lancar. Mengabaikan salah satu unsur saja bisa merusak sistem wirausaha!