Distributor: Pengertian, Fungsi, Jenis, Tips Sukses, dll


Distributor adalah salah satu istilah yang tentunya sudah tidak asing lagi dalam dunia jual beli. Tugas utama dari pihak ini adalah menyalurkan produk dari produsen ke pengecer maupun konsumen akhir. Ketahui tentang pengertian, fungsi, hingga tips sukses menjadi pengecer berikut ini.

Apa Itu Distributor?

Distributor adalah perantara antara produsen dan retailer atau pengecer. Pihak ini yang membeli sejumlah besar produk langsung ke produsennya, lalu menyalurkan atau menjual produk tersebut kembali.

KBBI mengartikan distributor sebagai orang atau badan yang bertugas mendistribusikan barang (dagangan) atau penyalur. Tugas utama pihak ini memang hanya menyalurkan produk sehingga produk yang diterima oleh mereka akan sama seperti yang nantinya diterima oleh retailer maupun konsumen akhir.

Keuntungan yang didapatkan oleh pihak ini adalah dari mark up harga produk sebelum produk tersebut dijual kembali. Berhubung mereka membeli langsung dari produsen dalam jumlah yang sangat banyak maka tentu harganya juga jauh lebih murah dari harga eceran produk tersebut di pasaran.

Fungsi Distributor

Berikut adalah beberapa fungsi atau tugas dari pihak yang berhubungan langsung dengan produsen ini:

1. Membeli Produk

Hal pertama yang dilakukan pihak ini adalah membeli produk langsung dari produsen. Ini dapat membantu para pengecer dan juga konsumen akhir karena memang tidak semua produk dapat langsung dibeli ke produsennya.

Apalagi produsen besar yang umumnya akan menjual produk dalam jumlah yang banyak sekaligus.

2. Menyimpan Produk

Fungsi distributor selanjutnya adalah menyimpan produk sebelum didistribusikan kepada retailer maupun konsumen langsung. Umumnya memang pihak ini diharuskan memiliki gudang untuk menyimpan produk yang bisa juga berasal dari lebih dari satu produsen.

Tentunya gudang ini harus memiliki sistem yang terintegrasi dengan baik agar produk yang keluar dan masuk dapat terdata dengan jelas.

3. Menjual Produk

Tugas selanjutnya adalah menjual produk kepada pedagang lain atau langsung ke konsumen. Nantinya keuntungan akan didapatkan dari transaksi ini.

BACA JUGA :  Apa Itu PIRT? Syarat, Cara Mengurus Izin, dll (Lengkap)

Sebagai pihak yang menjual langsung produk, tentunya pihak penyalur ini harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang produk yang dijual dan tentunya juga memiliki kemampuan penjualan.

4. Mengangkut Produk

Ini merupakan salah satu manfaat distributor untuk pihak produsen maupun retailer. Bagi sebagian produsen, mengirim langsung produk pada pengecer atau bahkan konsumen bisa menjadi hal yang merepotkan, apalagi jika harus mengirim hingga ke seluruh penjuru Indonesia.

Olah karena itu, di sini lah distributor memiliki peran penting agar produk tersebut dapat tersalurkan dengan baik ke setiap tempat yang dituju. 

5. Klasifikasi Produk

Barang yang diterima dari produsen mungkin belum rapi dan dikelompokkan secara baik. Tugas penyalur adalah memilah produk dan mengelompokkannya sesuai dengan jenis, ukuran, maupun klasifikasi lain yang dibutuhkan.

Klasifikasi ini dapat mempermudah penyimpanan dan penjualan produk nantinya.

6. Memberi Informasi Produk pada Pengecer dan Konsumen

Tentunya sebelum membeli produk, kita ingin mengetahui lebih dulu informasi lengkap tentang produk tersebut. Detail informasi produk, perkiraan harga, hingga ketersediaan produk adalah hal yang harus diketahui oleh penyalur untuk diberi tahu pada pengecer maupun konsumen.

7. Mempromosikan Produk

Hal lain yang juga menjadi tugas dari penyalur adalah mempromosikan produk. Tentunya penyalur harus memiliki strategi pemasaran yang baik apabila ingin banyak retailer yang konsumen yang membeli produk tersebut melalui mereka.

Perbedaan Distributor dan Supplier

Kedua istilah dalam jual beli ini memang terkadang sering tertukar. Pada dasarnya keduanya berbeda, tapi terkadang juga bisa memiliki peran yang sama.

Perbedaan yang mencolok dari keduanya ada pada tugas. Distributor hanya membeli produk dari produsen, sedangkan supplier sering kali juga merupakan produsen yang menyuplai barang baik ke bisnis maupun ke konsumen langsung.

Umumnya penyalur dapat menjual ke konsumen akhir, sedangkan supplier ini lebih sering menjual ke bisnis lain yang nantinya baru akan menjual ke konsumen akhir.

Keduanya bisa menyediakan produk fisik atau bahan baku tertentu untuk produsen. Bedanya adalah pemasok tidak memproduksi sendiri bahan baku yang disalurkan pada produsen tersebut, sedangkan supplier bisa saja memproduksinya sendiri.

Contohnya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis fashion. Tentu dibutuhkan bahan baku seperti kain dan bahan lainnya. Kain ini bisa didapatkan dari distributor, tapi bisa juga dari supplier yang memproduksi kain tersebut. Umumnya pada proses ini perusahaan akan langsung berurusan dengan supplier dan tidak melalui distributor.

BACA JUGA :  Apa Itu Profit? Definisi, Jenis, Rumus Cara Menghitung, dll

Selanjutnya untuk memasarkan produknya, perusahaan fashion ini bisa juga menggunakan distributor untuk membantu menyalurkan produknya ke pengecer maupun konsumen akhir. Di sisi lain, perusahaan tersebut juga bisa bertindak sebagai supplier yang menyuplai produknya langsung ke pengecer atau reseller.

Jenis Distributor dan Distribusi

Terdapat beberapa jenis penyalur dengan tugas yang juga berbeda-beda. Berikut beberapa di antaranya:

1. Langsung

Distribusi langsung adalah ketika produsen sekaligus bertindak sebagai distributor. Jadi produk akan dikirim langsung oleh produsen ke pengecer maupun ke konsumen akhir. Ini juga bisa berupa toko resmi yang kamu temukan di mal.

Sistem distribusi ini disebut dengan distribusi langsung. Apabila produsen tidak hanya menjual produknya di toko resmi miliknya sendiri, tapi juga menggunakan penyalur lain, ini bisa juga disebut dengan dual distribution.

2. Tidak Langsung

Perusahaan menggunakan pihak lain yang memang tugasnya adalah sebagai penyalur. Jadi pada proses distribusi tidak langsung ini lah penyalur memang dibutuhkan untuk menyalurkan produk ke pengecer maupun ke konsumen akhir.

3. Eksklusif

Penyalur ini memiliki perjanjian dengan produsen bahwa mereka adalah satu-satunya yang dapat mendistribusikan produk milik produsen di wilayah tertentu. Jadi biasanya produsen akan memiliki distributor resmi yang jumlahnya hanya satu untuk setiap kota atau cakupan wilayah tertentu.

Jenis penyalur ini dapat membantu produsen untuk mempertahankan brand image-nya. Tentu lebih mudah mempertahankan citra ini dengan hanya satu penyalur dibandingkan memiliki banyak penyalur.

4. Intensif

Contoh distributor intensif adalah seperti supermarket atau pusat perbelanjaan. Ketika seseorang tidak menemukan produk yang ia cari di tempat seperti ini, mereka cenderung akan langsung memilih produk dari brand lain yang sesuai kebutuhan mereka.

Perusahaan yang memilih menyalurkan barangnya ke tempat seperti ini berarti melakukan distribusi intensif. Ini bisa menjadi cara ampuh agar produk yang dijual dilirik apabila pembeli tidak bisa menemukan brand yang diincarnya.

5. Selektif

Jenis ini sebenarnya berada di antara dua jenis sebelumnya. Perusahaan yang memilih untuk menggunakan strategi intensif akan mengusahakan produknya tersebar ke sebanyak mungkin tempat, namun tidak dengan distribusi selektif.

Distribusi selektif masih menggunakan penyalur seperti supermarket maupun pusat perbelanjaan, tapi penyalur akan dipilih hanya jika dirasa cocok dengan brand yang dijual.

BACA JUGA :  Reseller: Pengertian, Keuntungan, dan Tips Sukses

Contohnya produsen jam tangan mewah yang akan memilih pusat perbelanjaan yang juga menjual produk-produk mewah sebagai penyalurnya.

Tips Sukses Jadi Distributor

Jika ingin menjadi penyalur yang sukses, berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan:

1. Berikan Harga Terbaik

Tentunya para konsumen dan juga pengecer akan mencari harga produk terbaik sebelum membelinya. Maka dari itu, penyalur harus memberikan penawaran terbaik agar produknya dapat laku dan bersaing dengan penyalur lainnya.

Sebelum memasarkan produk, tentunya penyalur harus mengetahui berapa harga produk tersebut di pasaran.

Beberapa produk mungkin harga ecerannya sudah ditentukan oleh pihak produsen. Apabila menjual langsung pada konsumen akhir, harganya tentu tidak boleh lebih dari harga yang ditentukan tersebut. Sedangkan untuk harga pada pengecer tentu harus lebih murah dari harga eceran.

2. Berikan Pelayanan Terbaik

Hal kedua yang bisa dilakukan adalah memberikan pelayanan terbaik.

Bentuknya bisa bermacam-macam, mulai dari sikap yang ramah terhadap calon pembeli, ketersediaan stok barang yang jelas, hingga pengiriman yang mudah dan cepat.

Semua hal tersebut bisa menjadi daya tarik yang bisa memengaruhi keputusan pengecer atau pembeli untuk membeli produk.

3. Miliki Rantai Distributor

Apabila ingin penjualan lebih cepat, kamu juga bisa menyalurkan barang ke penyalur lain. Sebagai contoh adalah kamu merupakan distributor khusus suatu produk untuk wilayah Jakarta.

Nantinya kamu bisa bekerja sama dengan penyalur lain yang skalanya lebih kecil yang terbagi di beberapa wilayah seperti Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, atau bahkan kota lain sekitar Jakarta seperti Depok atau Tangerang.

4. Jangan Menyimpan Produk Terlalu Lama

Salah satu tugas penyalur memang adalah menyimpan produk, tapi pastikan juga produk tidak disimpan terlalu lama. Kamu bisa menerapkan 3 tips sebelumnya agar perputaran produk dapat terjadi lebih cepat.

Apabila barang dapat keluar gudang penyimpanan lebih cepat maka akan tersedia ruang untuk menyimpan barang baru. Perputaran produk yang cepat ini bisa menandakan lancar atau tidaknya sebuah bisnis.

Itu dia berbagai hal yang perlu diketahui tentang distributor. Apakah kamu tertarik untuk bertindak sebagai penyalur atau justru sedang mencari penyalur terbaik untuk bisnismu? Intinya penyalur ini merupakan pihak yang harus memiliki hubungan baik dengan produsen, pengecer, bahkan hingga konsumen akhir.

Ingin bisnis kamu semakin berkembang? Coba buat website toko online untuk memperluas jangkauan penjualanmu. Selain mempermudah transaksi, website bisnis ini juga bisa meningkatkan kredibilitas brand kamu. Tak perlu takut biaya mahal, buat website kamu sekarang dengan gratis di Praktisidigital!