Green Marketing: Pengertian, Tujuan, Contoh, dan Strategi


Green marketing adalah upaya perusahaan untuk mempromosikan kelestarian melalui produk atau brand. Pahami apa itu green marketing, fungsi, komponen, strategi, dan contoh nyata dalam perusahaan di pembahasan berikut ini! 

Apa Itu Green Marketing?

Green marketing adalah pemasaran yang mengacu pada pengembangan produk berdasarkan faktor kesejahteraan dan kelestarian lingkungan. Proses produksi produk dan iklan produk/brand ramah lingkungan dan jelas tidak ada unsur merusak lingkungan. 

Misalnya, perusahaan tersebut meluncurkan sebuah produk yang bahan-bahannya tidak beracun, tidak menyebabkan emisi, dan limbahnya juga minim bahaya bagi lingkungan. 

Kemasan produk juga bisa didaur ulang untuk dijadikan barang lain atau penguraian kemasan produk lebih mudah daripada kebanyakan plastik yang tidak ramah lingkungan. 

Beberapa perusahaan juga menerapkan pemasaran hijau dengan cara menyumbangkan sebagian keuntungan untuk menanam pohon, membersihkan laut, dan proses kelestarian lingkungan dalam sektor lainnya. 

Konsumen pun mengharapkan perusahaan untuk menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga kelestarian alam melalui produk atau kampanye pemasaran terkait. 

Pada kaitannya, pemasaran ‘hijau’ bukan hanya tentang lingkungan, namun juga  harus memenuhi corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan pada masyarakat di lingkungan sekitar. 

Komponen Green Marketing

Berikut ini komponen dari pemasaran ramah lingkungan yang produknya tidak hara bermanfaat bagi konsumen namun juga berpengaruh pada perubahan perbaikan lingkungan: 

BACA JUGA :  Desain Produk: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Jenisnya

1. Green Production Process

Produk-produk diciptakan berdasarkan nilai ramah lingkungan, itu termasuk:

  • Bahan baku yang tidak mencemari lingkungan. 
  • Proses produksi yang ramah lingkungan. 
  • Proses pengelolaan limbah pasca produksi. 
  • Limbah tidak beracun bagi lingkungan. 
  • Kemasan produk yang mudah didaur ulang. 

Intinya, secara keseluruhan produksi dan produknya tidak memicu kerusakan lingkungan atau pencemaran limbah bagi lingkungan masyarakat sekitar. 

2. Green Financial Affairs

Aktivitas keuangan terstruktur yang dibuat untuk memastikan hasil lingkungan yang lebih baik. Konsep ini mencakup:

  • Pembuatan produk atau layanan. 
  • Serangkaian pinjaman.
  • Mekanisme utang dan investasi.

Semuanya digunakan untuk mendukung pengembangan proyek hijau atau meminimalisir dampak iklim agar lebih tertata. 

3. Reason for Being Green

Alasan agar perusahaan dan konsumen sama-sama mengedepankan unsur cinta lingkungan dalam praktek yang nyata. 

Perusahaan yang menggunakan konsep hijau ini akan menggiring konsumen untuk mengutamakan kelestarian lingkungan, yang tercermin dari produk/layanan yang ditawarkan. 

4. Green Customers

Konsumen yang memiliki wawasan dan kepedulian tinggi akan lingkungan tentu akan memilih produk yang ramah lingkungan. 

Sikap konsumen ini akan mendorong perusahaan menciptakan produk ramah lingkungan dan membuat kompetisi produk ramah lingkungan di pasaran. 

Strategi Green Marketing

Apa yang harus perusahaan lakukan dalam penerapan green marketing? Berikut ini ulasannya:

  • Penggunaan bahan baku ramah lingkungan. 
  • Pengelolaan limbah yang tepat. 
  • Memerhatikan risiko kerusakan lingkungan di sekitar lokasi produksi. 
  • Penggunaan kemasan produk dengan pengolahan sampah plastik sekali pakai. 
  • Pemasaran produk juga harus ramah lingkungan, misalnya tidak terpaku pada poster/pamflet kertas/plastik. 

Ini adalah strategi yang berdampak baik bagi konsumen, perusahaan itu sendiri, dan tentunya bagi lingkungan. 

Tujuan Green Marketing

Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan pemasaran hijau sebagai strategi bisnis:

BACA JUGA :  Apa Itu Bisnis? Tujuan, Karakteristik, Jenis, Contoh, dll

1. Meraih Pasar Baru

Perusahaan bisa mendapat konsumen dari demografi pencinta lingkungan. Konsumen juga ingin tahu bagaimana produk dibuat dan dampak baik apa bagi lingkungan tempat tinggal mereka. 

2. Meningkatkan Profitabilitas dan Loyalitas Merek

Marketing jenis ini dapat membantu perusahaan lebih unggul dari kompetitor, khususnya bagi konsumen yang memiliki jiwa cinta lingkungan dan sengaja mencari perusahaan dengan konsep pembangunan lingkungan berkelanjutan. 

Pada gilirannya, pemasaran hijau dalam meningkatkan citra merek menjadi positif dan meningkatkan brand loyalty secara efektif dan kuat. 

3. Merespon Permintaan Konsumen

Isu kerusakan lingkungan, global warming, perubahan iklim, masalah terkait alam lainnya meningkatkan permintaan konsumen agar perusahaan berfokus pada lingkungan. 

Buktinya, penelitian di Pusat Industri Hijau dan Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan di Universitas Duquesne menyatakan bahwa permintaan produk organik telah tumbuh sekitar 240% selama 10 tahun terakhir.

4. Menurunkan Biaya Overhead

Biaya overhead adalah biaya produksi yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, misalnya tagihan air, listrik, telepon, perlengkapan kantor, biaya pemasaran, depresiasi, dan sebagainya. 

Proses produksi yang menggunakan bahan baku berkelanjutan diklaim dapat menurunkan biaya overhead perusahaan, pasalnya perusahaan akan otomatis menghemat air, energi, biaya operasional bulanan, biaya pembuangan limbah, dan biaya overhead lainnya. 

5. Membantu Menjaga Lingkungan 

Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk membantu kelestarian lingkungan dan memperlambat perubahan iklim yang ekstrem. Di sisi lain, perusahaan tetap dapat keuntungan karena banyak konsumen yang apresiasi dan setia menggunakan produk ramah lingkungan. 

Contoh Penerapan Green Marketing

Starbucks digadang-gadang sebagai pionir dalam green marketing. Dalam Global Social Impact Report 2019, Starbucks melaporkan telah berkomitmen lebih dari seratus juta dolar untuk pengembangan sumber energi terbarukan. 

BACA JUGA :  Thrift Shop: Perbedaan dengan Preloved, Tips, dan Keuntungan

Sementara di Indonesia, Kementerian Perindustrian pernah mengapresiasi 69 perusahaan dengan anugerah industri hijau. Kriterianya adalah perusahaan menggunakan bahan kimia ramah lingkungan dan menerapkan 4R (reduce, recycle, reuse, dan recovery).

Perusahaan-perusahaan tersebut juga menghemat energi, air, menggunakan teknologi ramah lingkungan, dan meminimalisir limbah. Perusahaan tersebut termasuk Aqua, Unilever, Sinar Sosro, dan Petrokimia Gresik.

Green Marketing dan Pembangunan Berkelanjutan

Perusahaan yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan dengan mendukung kelestarian lingkungan akan mengadopsi strategi green marketing. Bukan hanya itu, ini adalah strategi bisnis yang berkelanjutan, pasti, dan positif. 

Konsumen akan mendukung pemasaran berbasis lingkungan hijau karena memunculkan dan mendorong kesadaran tinggi akan lingkungan secara berkelanjutan. 

Itulah pembahasan tentang strategi green marketing dan keuntungan bagi bisnis. Kamu bisa mengadopsi dan benar-benar bertanggung jawab atas pemasaran hijau yang diberlakukan. 

Setelah memahami jenis pemasaran, ini waktunya kamu menyebarkan branding produk di website jualan. Kalau belum punya website untuk bisnis, kamu bisa buat melalui Praktisidigital. Tersedia fitur lengkap yang memudahkan kamu beriklan di Facebook dan Instagram. Coba sekarang, yuk!