Instagram Stories: Tempat Beriklan Paling Ampuh


Hanya tiga tahun berselang semenjak peluncurannya, Instagram Stories sudah menyentuh angka 500 juta pengguna aktif harian. Hal ini dijadikan celah bagi Instagram untuk menyediakan penggunaan iklan melalui fitur tersebut. Dibandingkan dengan Snapchat yang juga memiliki fitur serupa, Instagram telah melampaui catatan rekor iklan Snapchat hingga hampir tiga kali lipat. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak pemasar yang kini beralih ke Instagram Stories untuk promosi yang lebih efektif.

Hingga saat ini tercatat sudah lebih dari 400 juta akun Instagram Bisnis yang menggunakan Stories untuk mempromosikan brand dan produk mereka. Sebenarnya, faktor banyaknya pengguna aktif harian bukanlah satu-satunya alasan mengapa pemasar akhirnya memutuskan untuk menggunakan Stories untuk beriklan, tetapi ada banyak faktor lain yang bisa jadi pertimbangan dan mungkin bisa juga Anda jadikan acuan untuk Anda sebelum mencoba beriklan. Yang jelas, tidak berlebihan rasanya jika Stories saat ini dianggap sebagai salah satu media terbaik untuk beriklan. Yuk, simak alasan-alasannya di bawah ini!

Konten padat dan lebih fokus pada inti pesan

Meskipun sama-sama memiliki format video (dan meskipun bisa juga berupa gambar statis dan gambar begerak seperti GIF) seperti YouTube, tetapi Instagram memilki lebih banyak fitur dan keunggulan. Sekalipun konten yang muncul di YouTube sama padatnya, namun fakta bahwa pengguna Instagram sebagian besar menggunakan smartphone, lebih menguntungkan Instagram dalam hal iklan dalam bentuk yang sama. Iklan yang ditampilkan di Instagram akan langsung muncul pada satu layar penuh dengan beberapa fitur pilihan yang bisa dimodifikasi. Hal ini membuat pesan yang ingin disampaikan bisa sampai lebih cepat dan lebih baik sekalipun kepadatan konten di kedua platform tersebut sama saja.

BACA JUGA :  Cara Mudah Menggunakan Facebook Pixel bagi Pemula

Hashtag dan lokasi pada iklan juga tampil di halaman Explore

Menggunakan hashtag atau tagar dan juga lokasi pada iklan di Stories adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan impressions. Kebanyakan pengguna Instagram mencari apa yang mereka butuhkan berdasarkan hashtag dan lokasi, dan post bersponsor akan muncul sebagai prioritas teratas saat pengguna menggunakan fitur tersebut. Oleh karena itu, iklan Stories Anda akan berpeluang dilihat lebih banyak dengan hashtag dan lokasi. Peningkatan impressions akan meningkatkan engagement, dan pada akhirnya dapat menghasilkan penjualan.

Pengguna Instagram Stories lebih banyak dan lebih aktif

Tidak sedikit pengguna Instagram yang jarang mengunggah post di feed tapi tetap mengunggah banyak hal lain di Stories. Kecenderungan ini menandakan bahwa para pengguna sangat menyukai fitur Stories dan mereka lebih aktif dan lebih mungkin berinteraksi secara lebih personal dengan sesama pengguna lain atau akun brand serta public figure di kolom komentar Stories.

Durasi lebih pendek (hanya 15 detik)

Kebanyakan orang hanya menonton tiga detik pertama dari sebuah iklan video. Fakta  ini mungkin akan sangat berpengaruh terhadap iklan video yang memiliki durasi panjang. Namun, dengan durasi lebih singkat dengan pilihan menonton lebih lanjut di tempat yang sama akan membuat pengguna Instagran Stories “terpaksa” menonton hingga akhir, baru kemudian memutuskan mencari tahu lebih banyak terkait apa yang baru saja mereka tonton.

Meskipun kontennya bagus, iklan video yang memiliki durasi terlalu panjang dianggap membuang-buang waktu sebab tidak dimungkiri bahwa video iklan tersebut muncul tanpa diharapkan. Durasi yang singkat akan membuat pengguna rela menunggu dan jika memang bagus, impressions akan berubah menjadi conversion.

Tidak memengaruhi feed Instagram

Bagi para brand atau influencer yang menggunakan tema dan nuansa yang senada untuk post di feed-nya, mereka harus menyesuaikan template iklannya agar sama dengan foto-foto yang sudah ada, dan tentu saja ini membutuhkan tambahan. Namun, dengan beriklan menggunakan di Stories, kekhawatiran semacam itu tidak akan terjadi lagi. Feed Instagram tetap menunjukkan identitas brand atau influencer sementara iklan atau post bersponsor tetap berjalan dengan baik.

BACA JUGA :  Bagaimana Perilaku Pengguna Medsos di Kuartal Ketiga Tahun 2020?

Terintegrasi dengan Facebook

Facebook sebagai “kakak” dari Instagram memang harus diakui masih lebih unggul dalam hal iklan dan. Raksasa media sosial itu memiliki pengguna aktif harian dan pengguna secara keseluruhan yang sangat besar. Namun, di situ pulalah kelebihannya sebab Facebook dan Instagram dimiliki oleh satu orang yang sama dan ini memungkinkan keduanya bisa saling terintegrasi. Impressions, conversion, penjualan, bahkan return on investment (ROI) bisa menjadi berlipat ganda jika mengintegrasikan Instagram dengan Facebook.

Punya fitur Polling untuk mengidentifikasi selera audiens

Fitur Polling di Instagram bisa digunakan oleh brand untuk mengidentifikasi konten apa yang lebih disukai oleh audiens mereka. Kelebihan lain dari fitur ini adalah pengiklan bisa melihat siapa yang menyukai dan tidak menyukai jenis konten mereka, apakah berasal dari pengikut mereka atau dari sumber organik.

Fitur Polling ini juga berguna bagi influencer sebagai acuan untuk membuat konten bersponsor. Beberapa brand membebaskan influencer untuk membuat kontennya sendiri dan beberapa influencer juga lebih memilih membuat kontennya sendiri demi menjaga kekhasan dari imej mereka.

Fitur baru di Stories berkembang sangat pesat

Instagram Stories kerap menggulirkan format iklan baru. Setahun setelah peluncuran Stories, muncul yang namanya Carousel Ads. Format iklan ini memungkinkan pemasar untuk menyematkan tiga media dalam satu Story dan menggunakan berbagai filter wajah yang tersedia dan juga stiker GIF. Dalam pernyataan resminya, Instagram ingin para pengiklan bebas berkreasi dengan kreativitasnya masing-masing. Cakupan tiga video atau foto dalam satu set Stories juga memberi peluang lebih besar untuk menarik minat konsumen ketimbang hanya satu video yang monoton.

Untuk saat ini, pengiklan hanya boleh menyematkan tiga buah media dalam satu Carousel Ads dalam Stories. Tapi, tak tertutup kemungkinan jumlah ini akan bertambah tergantung bagaimana para pemasar merespons versi awal ini.

BACA JUGA :  Seluk Beluk Influencer Marketing | Praktisidigital

Catatan
Durasi maksimum untuk setiap post di Stories:
– Video maksimal 15 detik
– Foto bertahan di layar selama lima detik

Itulah beberapa alasan mengapa Instagram Stories merupakan salah satu media terbaik untuk beriklan saat ini. Alasan-alasan tersebut jadi bahan pertimbangan bagi Anda sebelum memutuskan untuk beriklan.

Sudah siap untuk mulai mengiklankan toko online-mu di Instagram Stories? Untuk yang belum, yuk buka dulu tokomu bersama Praktisidigital!