Mengapa Tidak Dua-duanya Saja? |


Sebagai penjual online, hal yang tersulit adalah membuat para calon customer menyadari akan keberadaan produk yang Anda tawarkan. Meskipun selalu ada bentuk pemasaran yang dapat dilakukan—di media sosial, email, atau platform lainnya—Anda juga bisa mempertimbangkan marketplace untuk memperluas jangkauan pemasaran produk Anda.

Dengan menjual produk Anda ke marketplace, Anda akan mendapatkan akses menuju audiens yang sudah biasa berbelanja di platform tersebut. Contohnya, jika Anda memasukkan produk Anda ke Tokopedia, produk tersebut akan mendapatkan kesempatan untuk dilihat oleh 153,6 juta calon customer, dan 95,9 juta calon customer jika Anda berjualan di Bukalapak.

Meskipun begitu, bukan berarti Anda harus memasukkan produk Anda ke semua marketplace. Itulah mengapa kami menyajikan artikel ini, untuk menuntun Anda dalam menentukan marketplace terbaik untuk Anda dan bagaimana cara menampilkannya di akun Praktisidigital Anda.

Menambahkan tautan marketplace di Praktisidigital

Masing-masing marketplace memiliki nuansa, aturan, dan audiensnya tersendiri. Beberapa mematok komisi dari setiap transaksi yang Anda dapatkan. Ada pula yang mengenakan biaya untuk memasukkan produk. Intinya, Anda harus menimbang-nimbang kelebihan dan kekurangan dari setiap marketplace dan bagaimana kira-kira proyeksi penjualan Anda di platform tersebut.

Meskipun Anda tergoda untuk memasukkan produk Anda ke semua marketplace yang ada, sebaiknya Anda berfokus hanya pada platform yang cocok untuk produk Anda, dan lakukan di satu platform terlebih dulu sampai Anda familiar dengan fitur dan servisnya.

BACA JUGA :  Website Toko Online Vs Marketplace: Lebih Untung Pakai Apa?

Untuk menambahkan tautan marketplace ke website Praktisidigital Anda, masuk ke akun Anda dan buka halaman MiniShop. Klik edit pada “Tautan Tambahan Khusus”, dan isi URL marketplace Anda di kolom yang disediakan.

Tampilan pengaturan tautan tambahan di MiniShop Praktisidigital.

Praktisidigital menyediakan tautan ke berbagai marketplace, yaitu Blibli, Bukalapak, Lazada, Shopee, Tokopedia, Zalora, dan Zilingo. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan tautan ke akun media sosial Anda, di antaranya Facebook, Instagram, LINE, dan WhatsApp, berikut juga website.

Sekarang, marilah kita tinjau masing-masing marketplace yang tersedia. Dimulai dari jumlah pengguna terbanyak hingga produk apa yang paling cocok untuk masing-masing platform. Yuk, disimak!

Marketplace mana yang memiliki pengunjung terbanyak?

Peta E-commerce Indonesia yang dilansir oleh iPrice mengurutkan pemain besar marketplace berdasarkan rata-rata pengunjung website di setiap kuartal, ranking aplikasi, dan lain-lain. Data terakhir dikumpulkan pada Oktober 2018.

Urutan marketplace di Indonesia berdasarkan pengunjung terbanyak. Sumber: iPrice.

Tokopedia dan Bukalapak berada di peringkat pertama dan kedua sebagai marketplace dengan pengunjung bulanan website terbanyak. Posisi ketiga sampai kelima diduduki oleh Shopee, Lazada, dan Blibli dengan persaingan angka yang cukup tipis.

Marketplace mana yang paling disukai?

Laporan terbaru ecommerceIQ, penyedia jasa riset pasar di Asia Tenggara, yang bertajuk Uncovering the Value of Indonesia’s Top Online Platforms mencoba memvalidasi popularitas enam marketplace terbesar di atas (Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, Blibli, dan JD.id). Sebanyak 1.240 responden penikmat belanja online menjawab pertanyaan seputar beberapa faktor penilaian terhadap platform marketplace, mulai dari reputasi, perbandingan harga, hingga layanan logistik.

Faktor-faktor yang memengaruhi popularitas marketplace di Indonesia. Sumber: ecommerceIQ.

Berdasarkan penilaian reputasi, masing-masing memiliki angka yang cukup berimbang, Blibli dan Tokopedia mendapati angka tertinggi. Penilaian terhadap reputasi umumnya didasarkan pada kepercayaan konsumen yang terbentuk dari beberapa faktor, di antaranya jaminan produk, kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang disajikan.

BACA JUGA :  10 Tips Meningkatkan Repeat Order Toko Online

Melalui hasil survei tersebut, Anda dapat memetakan pola-pola yang menjadi karakteristik masing-masing marketplace.

Produk apa yang paling laku di marketplace?

Masih berdasarkan hasil survei ecommerceIQ, para responden menyatakan produk elektronik dan fashion menjadi komoditas yang paling banyak dibeli. Dua kategori produk tersebut hampir sama kuat di platform marketplace yang ada di Indonesia. Kemudian, menyusul tapi belum begitu signifikan ialah produk kebutuhan sehari-hari.

Barang-barang yang paling banyak dibeli di marketplace. Sumber: ecommerceIQ.

Untuk kategori fashion, Shopee menjadi juaranya. Bukalapak dan Tokopedia memimpin di kategori elektronik.

Siapakah yang berbelanja di marketplace?

Masing-masing jenis kelamin umumnya akan memiliki kecenderungan yang berbeda. Hal tersebut turut ditunjukkan pada opsi yang diberikan responden dalam pemilihan layanan marketplace. Grafik di bawah ini menggambarkan perbandingan untuk peminat di masing-masing platform berdasarkan jenis kelamin.

Kecenderungan pembeli dalam memilih platform marketplace berdasarkan jenis kelamin. Sumber: ecommerceIQ.

Data di atas didukung dengan ulasan selanjutnya, yaitu soal produk yang banyak dicari. Shopee lebih banyak digunakan oleh pengguna wanita, hal tersebut sejalan dengan kategori produk yang banyak dicari wanita, yaitu seputar kecantikan. Sementara itu, untuk produk kebutuhan sehari-hari, yang memiliki kecenderungan lebih besar untuk melakukan pembelian secara online adalah pengguna pria.

Jenis barang yang paling banyak dibeli di marketplace berdasarkan jenis kelamin pembeli. Sumber: ecommerceIQ.

Jumlah rata-rata pengeluaran untuk berbelanja online juga tidak kalah penting. Sebagian besar responden menjawab di angka Rp100.000 hingga Rp500.000.

Jumlah rata-rata pembelian di setiap marketplace. Sumber: ecommerceIQ.

Persentase di atas mengindikasikan komoditas produk yang paling sering dibeli dengan rentang harga tersebut, sehingga jika dihubungkan dengan data sebelumnya, kategori fashion paling masuk akal menjadi komoditas terbesar marketplace di Indonesia saat ini.

Berjualan lah di tempat customer Anda berbelanja

Banyak benefit yang bisa Anda dapatkan dari memiliki toko online sendiri. Anda dapat melakukan branding. Anda dapat mengontrol pengalaman berbelanja customer Anda dan mengoptimalisasikannya untuk meningkatkan keuntungan. Anda dapat mengintegrasikannya dengan tools lain. Sementara itu, marketplace memiliki kelebihan dengan menyediakan pembeli yang sudah sering berbelanja di platform tersebut. Anda tinggal memanfaatkan dan memaksimalkan keberadaan mereka dengan baik.

BACA JUGA :  11 Trik Psikologi Marketing yang Bikin Jualan Makin Laku

Meskipun begitu, Anda dapat mendapatkan keuntungan dari keduanya—website toko online dan marketplace—di Praktisidigital. Dengan menggunakan Praktisidigital, Anda dapat menaruh semua tautan marketplace Anda di toko online Anda. Customer Anda jadi memiliki variasi pilihan dalam berbelanja, tetapi di satu lain Anda juga diuntungkan karena traffic yang didapat lebih banyak. Membagikan link atau tautan ke customer juga lebih praktis dan simpel karena cukup link Praktisidigital saja yang Anda berikan. Satu link, beragam destinasi.