12 Tips Jual Lukisan Online agar Banyak Pembeli


Selain mengembangkan bakat dan passion di bidang seni lukis, kamu harus juga mempelajari bisnis jual lukisan agar hasil karya kamu bisa menjangkau segmentasi pasar yang tepat. Yuk, cek beberapa tips jual lukisan online berikut ini! 

Cara Jual Lukisan Online yang Efektif

Seorang artist atau seniman perlu memahami cara berbisnis yang baik agar karya-karyanya bisa terjual dan dinikmati audiens. 

Selain bergabung dengan komunitas seniman dan galeri seni, pertimbangkan juga untuk memamerkan hasil karyamu secara online. 

Ini karena dunia digital bisa mempertemukan karyamu dengan segmentasi pasar yang tepat. 

Temukan beberapa tips jual lukisan online di bawah ini: 

1. Berkarya Sesuai Karakter

Lukisan adalah jenis karya seni bermakna tinggi yang mengekspresikan ide, emosi, dan perasaan. Lukisan menciptakan kualitas estetika dengan bahasa visual dua dimensi.

Seorang pelukis terus menggali idenya hingga menemukan ‘jati diri’, ciri khas, atau otentisitas di karya lukisannya. Itulah niche dan nyawa dari karya terbaik yang akan menjadi nilai jual. 

Bila seorang pelukis ingin membuat jenis lukisan yang sesuai dengan industri mainstream agar lebih laris, sentuhan karakter darinya tetap akan jadi nilai yang membuat karya itu spesial dan bermakna. 

BACA JUGA :  Website Toko Online Vs Marketplace: Lebih Untung Pakai Apa?

2. Temukan Pasar yang Tepat dengan Karyamu 

Kamu paham apa lukisan kamu, dan itu memberi gambaran tentang siapa yang akan menyukainya. 

Bagaimana cara menargetkan pembeli karya seni?

  • Identifikasi minat khusus karyamu. Menemukan niche interest mungkin membutuhkan proses artistik yang cukup lama. 
  • Identifikasi subjek favorit lukisan. Misalnya, subjek lukisan favorit kamu adalah pemandangan, manusia, hewan, dan lainnya. 
  • Identifikasi gaya lukisan kamu. Gaya artistik lukisan ditentukan dari penggunaan warna, alat lukis, cara kamu melukis, subjek yang dilukis, media, hingga ukuran kanvas. 

Misalnya itu lukisan abstrak, maka kamu harus memerkannya di galeri yang melayani seni abstrak–karena di sana audiens yang suka karya seni abstrak akan datang. 

3. Kerja Sama dengan Komunitas Seni dan Galeri

Jaga relasi dan komunikasi kamu dengan komunitas dan galeri seni. Karena itulah ‘rumah’ yang dapat menaungi karya-karya kamu. 

Bagaimana pun, memiliki karya seni yang di pajang di galeri adalah kebanggaan. Pengunjung, calon pembeli yang potensial, pengamat seni, hingga kolektor akan datang ke galeri. 

Komunitas seni juga dapat menguntungkan kamu dalam mencari relasi, bertemu seniman lain, belajar, dan bersenang-senang dengan kelompok yang sefrekuensi sama kamu. 

4. Pasarkan Melalui Media Sosial

Media sosial memungkinkan audiens untuk menemukan hasil karya kamu. Ini sangat membantu kamu untuk memasarkan karya kamu, mendatangkan trafik, berinteraksi dengan mereka yang minat, dan bahkan menjual lukisan online.

Beberapa media sosial yang cocok untuk memamerkan karya seni:

  • Facebook
  • Instagram 
  • Pinterest 
  • Forums seperti Quora 
  • Flickr 
  • YouTube 

Bisa dikatakan platform tersebut adalah media promosi gratis, dan kamu bisa memaksimalkannya dengan iklan juga bila mau. 

5. Buat Blog Seni

Mulailah art blog, sebuah website untuk menampilkan karya-karya kamu. Kenapa kamu harus punya website sendiri?

  • Dapat meningkatkan penjualan karya seni online.
  • Membantu kamu tumbuh sebagai seorang seniman.
  • Menunjukkan kepribadian kamu sebagai seniman kepada dunia.
  • Menggunakan blog untuk menjelaskan seni.
  • Mengekspresikan pandangan kamu sendiri melalui blogging.
  • Membantu melacak kemajuan dan perkembangan kamu sebagai seorang seniman.
  • Menginspirasi orang lain melalui blog seni.
  • Berinteraksi dan menautkan ke blog seni lainnya.
  • Memudahkan audiens untuk berinteraksi dengan kamu dan karya kamu. 
BACA JUGA :  11 Alasan Harus Memulai Bisnis, Jangan Ditunda!

Bisa dikatakan bahwa blog atau website memberi ruang yang lebih luas. Audiens bisa menemukan kamu melalui kata kunci pencarian.

Bila belum punya website bisnis, kamu bisa membuatnya melalui Praktisidigital

Ini praktis dan gratis. Kamu juga dapat fasilitas bisnis online yang komprehensif, bisa belajar bisnis, dan memungkinkan kamu jual karya kamu secara online. 

6. Tulis Deskripsi Karya dengan Detail

Lengkapi kolom deskripsi karya sejelas mungkin. Termasuk judul, inspirasi di balik lukisan, makna, proses pembuatan, serta bio dan pernyataan artist.

Selanjutnya kamu butuh optimasi halaman dengan SEO on Page.

7. Lindungi Hak Cipta Karya

Ada beberapa konsekuensi bila kamu unggah karya di media sosial, seperti ada yang ‘mencurinya’, menggunakannya tanpa izin, atau plagiat. Maka dari itu, sebaiknya beri watermark dan keterangan copyright.

Tips jual lukisan online lainnya adalah mengunggah gambar dengan resolusi rendah atau tidak menampilkan seluruh hasil karya dengan trik fotografi dan editing. 

8. Bekerja Sama dengan Galeri Online

Berterima kasih pada mereka semua yang menciptakan aplikasi atau platform galeri online yang tentu sangat membantu seniman, kolektor, dan pembeli. 

Sebagian besar platform juga punya sistem yang terpadu dan aman. Memungkinkan seniman mendapat atensi dan eksposur. 

Berikut ini beberapa rekomendasi galeri online:

  • Absolut Art
  • Artfinder
  • Artpal
  • Artplode
  • DeviantART
  • Etsy
  • Fine Art America
  • Lukisanku.com
  • Saatchi Art
  • Singulart
  • Society6
  • UGallery
  • VSUAL

Kamu juga bisa jual karya kamu di eBay (online shop) atau aplikasi penyedia stok fotografi seperti ShutterStock, dll. 

Pahami syarat, ketentuan, cara kerja, dan karakter dari setiap platform tersebut.

9. Fotografi dan Videografi

Kamu sudah membuat karya lukisan fisik, sekarang butuh hasil fotografi dan videografi yang menawan untuk diunggah di internet. 

BACA JUGA :  Mulai Jualan Online dengan Modal Minim

Gaya fotografi dan videografi ini dapat membantu meningkatkan estetika karya. 

Kamu mungkin bisa melakukannya sendiri atau butuh kerja sama dengan fotografer dan videografer lainnya. 

10. Buat Halaman ‘Pujian’

Sebuah halaman (seperti halaman testimoni) berisi kutipan positif dari penikmat hasil karya kamu, penggemar, followers, kolektor, atau kurator seni.

Sertakan juga publisitas yang kamu terima di media cetak atau online Atau, halaman berisi foto-foto dengan subjek karya seni kamu yang diunggah oleh pembeli/penikmat seni.

11. Biarkan Karya yang Sudah Terjual Tetap di Website 

Jangan dihapus karena itu menunjukan bahwa karya kamu laris. Plus, audiens akan mendapat lebih banyak gambaran tentang karya-karya kamu. 

Foto tetap di pasang di website dengan keterangan seperti, “Lukisan asli telah terjual. Ini adalah koleksi XXX Edisi terbatas. Silakan kunjungi halaman cetakan edisi terbatas saya untuk detailnya.” 

12. Jangan Hanya Targetkan Kolektor 

Dilansir dari The Guardian, sering kali seniman hanya fokus pada kolekter serius hingga mengabaikan kesempatan untuk menumbuhkan minat seni potensial dari orang ‘awam’.

Faktanya, seni lukis untuk semua orang. Para kolektor serius itu juga pernah menjadi orang awam yang pertama kali membeli sebuah karya. 

Tentunya kamu bisa buat website toko online untuk jual lukisan melalui Praktisidigital. Gratis dan praktis!