Revenue: Jenis, Contoh, Sumber, dan Beda dengan Income


Revenue adalah istilah bisnis terkait pendapatan yang sering disebut dalam laporan keuangan suatu bisnis, namun apa bedanya dengan income? Cek arti revenue, jenis, faktor indikator, dan cara meningkatkan pendapatan perusahaan dalam pembahasan ini. 

Apa Itu Revenue?

Revenue adalah pendapatan kotor yang dihasilkan oleh perusahaan dari kegiatan operasional, aktivitas, atau strategi bisnis utama. Itu termasuk pendapatan dari penjualan barang/jasa. 

Nilai pendapatan perusahaan dihitung dari harga penjualan rata-rata dikali jumlah unit/produk yang laku.

Kamu harus menghitung pendapatan kotor perusahaan lalu dikurangi semua biaya untuk menentukan berapa pendapatan bersih dan profit di periode tersebut. 

Perbedaan Revenue dan Income

Revenue dan income dianggap sama-sama merujuk pada pendapatan sebuah perusahaan, padahal sebenarnya berbeda. 

Income adalah pendapat perusahaan yang mengacu pada laba bersih. Laba bersih (net income) disebut sebagai bottom line yang didapat dari revenue (pendapatan kotor) dikurangi dengan biaya operasional (pokok penjualan, biaya operasional bisnis, beban pajak, dll). 

Contohnya, perusahaan boba kamu menghasilkan pendapatan kotor Rp1.000.000 per hari. Dalam 1 bulan, pendapatan kamu adalah Rp1.000.000 x 30 hari = Rp30.000.000. Uang Rp30.000.000 itu disebut dengan revenue

Dalam sebulan sebutlah kamu menghabiskan biaya operasional Rp10.000.000 untuk modal, biaya operasional, gaji pegawai, dll.

BACA JUGA :  Hit and Run: Penyebab, Contoh, dan Cara Mengatasi

Maka yang dimaksud dengan income adalah jumlah revenue dikurangi biaya, yaitu Rp30.000.000 – Rp10.000.000 = Rp20.000.000 dalam sebulan. 

Jadi, revenue adalah pendapatan kotor dari penjualan sementara income adalah laba bersih (netto) dari penjualan. 

Contoh Revenue

Misalnya, kamu memiliki bisnis minuman boba.Pendapatan kotor harian dihitung dari total penjualan boba di hari itu. Intinya, revenue adalah semua sumber pendapatan yang perusahaan kamu hasilkan di periode tersebut. 

Berikut ini beberapa contoh pendapatan dilansir dari Investopedia:

Pada sektor pemerintahan, revenue dihasilkan dari beberapa sumber termasuk:

  • Uang pajak masyarakat
  • Denda
  • Dana hibah
  • Penghasilan antar pemerintah
  • Penjualan sekuritas
  • Hak mineral
  • Sumber daya
  • Hasil penjualan

Pada organisasi nirlaba non-profit, pendapatan adalah gross dari uang yang diterima. Itu bisa datang dari: 

  • Sumbangan dari individu
  • Dana yayasan
  • Perusahaan
  • Hibah dari entitas
  • Pemerintah
  • Investasi 
  • Penggalangan dana 
  • Biaya keanggotaan 

Pada sektor investasi real estate, revenue dihasilkan dari penerimaan sewa properti, tempat parkir, atau penjualan. 

Sumber Revenue Perusahaan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), sumber pendapatan perusahaan diperoleh dari transaksi bisnis sebagai berikut:

1. Penjualan Barang (Sales)

Semua bisnis yang kegiatan operasional utamanya adalah menjual barang atau produk. Itu termasuk produk yang dibeli dari grosir, produsen, atau pengecer untuk perusahaan kamu jual kembali. 

2. Penjualan Jasa atau Layanan (Fees)

Bisnis yang terkait dengan penjualan jasa dan pelaksanaan tugas sesuai dengan kontrak yang disepakati. Pendapatan dari penyediaan jasa tersebut dalam satu periode (atau lebih) akan dicatat dalam laporan keuangan. 

3. Penggunaan Aset Entitas oleh Pihak Lain

Entitas dalam istilah bisnis adalah setiap unit yang melaksanakan kegiatan usaha atau finansial. Semua penggunaan aset yang menghasilkan pendapatan, baik dalam bentuk:

  • Bunga investasi atau bunga kas. 
  • Royalti dari penggunaan aset. 
  • Pembagian laba untuk pemegang saham atau dividen. 
  • Pendapatan dari sewa. 
BACA JUGA :  Inovasi Bisnis: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Tips

Semua penghasilan dari pelaksanaan aktivitas usaha yang dinyatakan sebagai arus masuk bruto (gross) pada suatu periode. Pendapatan itu tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Jenis-Jenis Revenue

Ada dua jenis pendapatan perusahaan secara umum, termasuk:

1. Operating Revenues

Ini adalah pendapatan perusahaan dari aktivitas operasional utama bisnis kamu, termasuk penjualan barang atau jasa. 

Contohnya kamu menyediakan jasa fotografi atau berjualan ayam geprek, maka operating revenues bisnis kamu didapat dari hasil mengerjakan fotografi dan penjualan ayam geprek. 

2. Non Operating Revenues

Ini adalah pendapatan yang kamu hasilkan di luar dari bisnis utama (bukan dari hasil penjualan ayam geprek atau jasa fotografi misalnya. 

Pendapatan ini perusahaan kamu hasilkan dari sumber lain, misalnya penjualan aset perusahaan, bunga investasi, bunga deposito bank, atau hasil donasi. 

Kamu harus cermat menentukan dari mana sumber pendapatan bisnis kamu. Ini berhubungan dengan jumlah pendapatan kamu dan indikator pendapatan untuk kemudian menghitung profit atau keuntungan suatu bisnis. 

Cara Hitung Revenue

1. Total Revenue (TR) atau Total Pendapatan

Perhitungan pendapatan yang paling dasar, menggunakan rumus: 

Total pendapatan = Harga Jual x Jumlah Produksi

2. Average Revenue (AR) atau Pendapatan Rata-Rata

Untuk mengetahui pendapatan kotor rata-rata, pakai rumus: 

Pendapatan Rata-Rata = Total Pendapatan : Jumlah Produk Terjual

3. Marginal Revenue (MR) atau Pendapatan Marginal

Pendapatan marginal adalah pendapatan tambahan dari penambahan penujualan barang, menggunakan rumus:

Marginal Revenue = Jumlah TR : Tambahan Jumlah Barang yang Terjual

Manfaat hitung revenue untuk memperkirakan laba bersih perusahaan dan menganalisis apakah nilai bisnis sehat atau tidak.

Faktor yang Memengaruhi Revenue

Apa yang memengaruhi tinggi dan rendahnya pendapatan suatu bisnis? Ini indikatornya:

1. Jumlah Konsumen 

Semakin banyak konsumen yang beli barang atau jasa di perusahaan kamu, tentu semakin besar pemasukan kamu. Maka dari itu, kamu harus menerapkan strategi promosi jitu untuk menjangkau lebih banyak konsumen yang potensial. 

BACA JUGA :  Brand Identity: Definisi, Fungsi, dan Tips Membangunnya

Salah satunya dengan membuat website toko online, di mana kamu bisa memasarkan produk/jasa perusahaan kamu lebih luas dan tidak terbatas. Website toko online juga dapat meningkatkan branding dan kredibilitas perusahaan. 

Jangan khawatir karena Praktisidigital menyediakan layanan pembuatan website gratis dan mudah. Cukup daftar, unggah katalog, dan website toko online kamu siap launching untuk raih lebih banyak konsumen dan meningkatkan pendapatan! 

2. Ukuran Transaksi 

Maksudnya adalah berapa budget yang konsumen keluarkan untuk belanja di toko kamu. Ada konsumen yang beli 10 produk namun masing-masing harganya rendah, namun ada juga konsumen yang hanya beli satu produk dengan harga jutaan rupiah yang berpengaruh lebih signifikan pada nilai pendapatan kamu. 

3. Frekuensi Transaksi 

Berapa kali konsumen kamu kembali ke toko kamu untuk belanja? Itu juga memengaruhi pendapatan toko. Maka dari itu, buat strategi branding dan pemasaran agar konsumen bisa jadi pelanggan setia. 

4. Harga Barang/Jasa

Toko yang menjual barang/jasa dengan harga tinggi per item—misalnya gadget atau properti—cenderung memiliki rata-rata revenue tinggi. 

Tips Meningkatkan Revenue

Berikut ini beberapa tips meningkatkan pendapatan bisnis kamu:

1. Promosi Bentuk Bundling atau Paket 

Bundling adalah strategi penjualan produk di mana kamu dapat menggabungkan dua produk atau lebih sebagai bentuk promosi produk.

Misalnya, bundel sampo dan kondisioner rambut dengan harga diskon atau lebih murah daripada konsumen membelinya satu-satu. Konsumen yang awalnya tidak niat beli kondisioner cenderung akan tertarik membeli bundel.

2. Sistem Berlangganan atau Kartu Member 

Tawarkan konsumen untuk berlangganan di toko kamu karena akan ada promosi atau hadiah tambahan bila membeli dengan kartu member. 

Sistem ini dapat meningkatkan pendapatan toko kamu karena konsumen cenderung akan kembali untuk belanja lagi. 

3. Diskon 

Menerapkan promosi berupa potongan harga/diskon, cashback, voucher, atau hadiah gratis akan meningkatan minat beli konsumen. Hasilnya, barang semakin banyak dibeli dan pendapatan meningkat. 

Nah, itulah pembahasan tentang arti revenue. Maksudnya adalah pendapatan kotor suatu perusahaan dalam periode tertentu. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat berbisnis!