Bisnis hijab memang menjanjikan. Potensi pasarnya di Indonesia bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta jiwa. Tidak terlalu mengherankan karena negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia ini didominasi oleh wanita dan kebanyakan dari mereka mengenakan hijab. Hal ini bisa menjadi motivasi untuk memulai bisnis hijab buatan Anda sendiri.
Sebelum membahas tahapan-tahapan dalam memulai bisnis hijab buatan sendiri, Anda harus memahami terlebih dulu kelebihan dan tantangan dalam bisnis hijab. Yuk, simak gambaran singkat tentang kelebihan dan tantangan dalam memulai bisnis hijab di bawah ini!
Keuntungan bisnis hijab
Pasar yang luas
Seperti yang telah disebutkan di atas, pasar untuk hijab di Indonesia terbilang cukup menggiurkan. Bisa mencapai puluhan bahkan ratusan orang. Dan, sudah tentu satu orang tidak hanya membutuhkan satu hijab saja.
Tidak perlu modal besar untuk memulai
Untuk memulai bisnis buatan sendiri, Anda tidak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah besar sebagai modal awal. Anda bisa memproduksi beberapa hijab terlebih dulu, lalu setelah dirasa cukup lancar dan banyak terjual, Anda bisa memutar modal Anda kembali dan menambah jumlah produksi.
Media promosi yang beragam dan terjangkau
Menggunakan media sosial sebagai promosi sudah menjadi keharusan untuk semua bisnis. Selain efektif dan lebih terjangkau dari promosi di media konvensional, pilihannya sangat banyak. Anda bisa memanfaatkan semua media sosial mulai dari Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, Line, dan sebagainya mempromosikan bisnis hijab buatan Anda.
Tantangan bisnis hijab
Tren hijab yang sangat cepat berganti
Layaknya fashion pada umumnya, tren hijab sangat cepat berganti. Oleh karena itu, Anda harus memiliki kejelian dalam memprediksi kapan sebuah tren hijab akan mulai pudar dan kapan sebuah tren baru mulai naik daun. Ketika tren sebuah hijab sudah mulai pudar, tentu Anda akan rugi besar apabila memproduksinya dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, apabila sebuah tren hijab sedang naik daun, Anda akan mendapatkan keuntungan yang besar ketika Anda memproduksinya dalam jumlah besar karena bisa meminimalisir biaya produksi.
Persaingan yang ketat
Meski pasar hijab besar, namun orang-orang yang berbisnis hijab juga sangat banyak. Ini menimbulkan persaingan yang ketat. Anda harus bisa bertahan dengan mengadirkan produk yang berkualitas serta menggunakan strategi promosi yang jitu.
Harus siap berinovasi
Tren hijab cepat sekali berubah dan berganti. Oleh karena itu, ketika Anda sudah siap memulai bisnis hijab buatan sendiri, Anda juga harus siap untuk melakukan inovasi terus-menerus dengan mengeluarkan model hijab terbaru secara berkala.
Sudah siapkah Anda menghadapi tantangan dalam bisnis hijab?Jika sudah, mari lanjut ke langkah-langkah dalam memulai bisnis hijab buatan sendiri. Sebenarnya, cara memulainya cukup mudah. Tanpa keterampilan menjahit pun Anda bisa memulai bisnis hijab buatan sendiri. Yuk, simak langkah-langkah berikut!
Langkah-langkah memulai bisnis hijab buatan sendiri
1. Siapkan modal
Dalam setiap bisnis, yang harus Anda miliki pertama adalah modal. Modal sebenarnya bisa disesuaikan dengan kemampuan anda. Misalnya, jika Anda hanya memiliki Rp500.000, Anda bisa memulai dengan memproduksi beberapa potong hijab terlebih dulu. Jika Anda memiliki keterampilan menjahit, ini lebih menguntungkan lagi karena Anda hanya perlu berbelanja kain dan benang, tanpa ongkos penjahit.
2. Tentukan model hijab
Anda bisa mengkreasikan model hijab sesuai keinginan Anda. Namun, apabila Anda kesulitan mencari ide untuk membuat model hijab, Anda bisa mencari referensi di internet atau pun media sosial seperti Instagram dan Pinterest. Atau, Anda juga bisa memodifikasi model-model yang telah diproduksi oleh produsen hijab lainnya untuk menciptakan sesuatu yang baru.
3. Belanja kain
Setelah anda menentukan model hijab yang hendak Anda produksi, Anda bisa mulai berbelanja kain. Berbekal dengan model tersebut, Anda bisa memperkirakan ukuran kain yang dibutuhkan. Jika Anda akan memulai bisnis hijab dalam skala besar, Anda bisa berbelanja kain ke distributor dalam jumlah banyak dengan harga grosir. Namun, jika Anda ingin mencoba secara kecil-kecilan, Anda tinggal mengunjungi toko kain eceran.
4. Bawa ke penjahit
Cari penjahit yang bagus dan dekat dengan tempat tinggal Anda untuk menghemat ongkos bolak-balik selama memantau proses produksi. Anda bisa mencari referensi penjahit langganan dari kerabat Anda atau mencarinya di internet.
5. Membuat foto produk
Setelah selesai produksi, Anda perlu untuk memotret hijab anda sebagai media promosi nantinya. Anda bisa menyewa model atau fotografer jika modalnya terseda. Namun, jika tidak, Anda bisa meminta tolong teman Anda sebagai modelnya dan Anda potret sendiri. Yang jelas, dalam berjualan online, foto adalah salah satu aspek terpenting. Foto adalah yang pertama kali dilihat oleh calon customer Anda dan ketertarikan mereka dengan foto produk Anda akan menentukan keputusan mereka dalam melakukan pembelian.
Baca juga: Memikat Customer dengan Foto Produk yang Berkualitas
6. Mulai gencarkan promosi
Setelah foto produk hijab Anda siap, Anda sudah bisa mulai mempromosikannya di berbagai media sosial yang Anda miliki, dan juga marketplace yang Anda pilih. Jika modal Anda berlebih, anda bisa melakukan endorsement ke beberapa selebgram atau influencer untuk meningkatkan followers media sosial dan branding produk Anda. Dengan begitu, produk hijab Anda akan semakin banyak dilihat orang dan semakin besar kemungkinannya untuk terjual.
Setelah produk hijab Anda sudah laku di pasaran, jangan terlalu puas dan senang dulu! Boleh jadi hijab Anda hanya laku selama beberapa bulan dan model akan kedaluwarsa dalam beberapa waktu ke depan. Oleh karena itu, jangan berhenti berinovasi! Sajikan model-model baru secara berkala agar customer tidak bosan dengan produk yang itu-itu saja.
Jika Anda sudah mantap ingin memulai bisnis hijab buatan sendiri, cermati langkah-langkah di atas! Niat yang kuat dibarengi dengan perencaannya yang cermat pasti akan membuahkan hasil! Selamat mencoba 🙂
Sudah menentukan di mana akan menjual produk hijab Anda? Jika belum, yuk buka toko online di Praktisidigital saja!
[rainmaker_form id=”1612″]