10 Cara Membeli Baju Bekas dari Luar Negeri untuk Dijual


Bagaimana cara membeli baju bekas dari luar negeri untuk dijual lagi? Cek cara memilih dan memasarkan pakaian ekspor bekas dan bisnis thrifting di sini! 

Tips Beli Baju Bekas dari Luar Negeri

Belakangan ini kalangan anak muda mulai suka untuk thrift shopping atau belanja baju dan produk bekas di thrift shop. Umumnya, produk bekas itu berasal dari luar negeri atau sisa-sisa ekspor yang tidak laku dijual atau punya sedikit ‘cacat’ di produknya.

Pakaian bekas itu banyak diminati karena berasal dari brand ternama dengan harga yang sangat terjangkau. Di situ ada peluang bisnis untuk menjual baju bekas yang berkualitas. 

Bila ingin memulai bisnis thrift store, simak cara membeli baju bekas dari luar negeri dan tips menjualnya berikut ini: 

1. Pilih Supplier Berkualitas

Hal yang pertama adalah kamu harus memilih vendor terpercaya yang menyediakan berbagai jenis produk bekas dengan kualitas yang tidak buruk juga. Walaupun labelnya memang baju bekas atau sisa ekspor, pastikan vendor memberikan pakaian yang layak pakai dan modelnya bagus juga. 

Kamu bisa membeli baju thrift di e-commerce luar negeri seperti Alibaba, namun harus memperhitungkan soal ongkos kirimnya juga. Beberapa official store di e-commerce lokal juga menyediakan berbagai baju thrift

BACA JUGA :  11 Keuntungan Menjadi Reseller Online, Bisnis Tanpa Modal!

Trik lainnya, kamu bisa datang ke pasar pakaian bekas. Ada banyak pedagang pakaian brand second, baik secara satuan atau dijual per karung. Harus pintar-pintar memilih produk bekas yang masih bagus dan bahkan bermerek. 

2. Tentukan Target Pasar 

Kamu akan menjual pakaian bekas tersebut ke siapa? Peminat thrift bukan hanya kalangan menengah ke bawah, tapi juga kelas menengah atau bahkan kalangan atas juga. 

Bila mengincar kalangan anak muda pada umumnya, ya tentunya kamu harus menyediakan baju thrift yang masa kini atau setidaknya punya nilai fashion. 

Kamu bisa mengincar kalangan menengah ke atas bila punya produk thrift merek terkenal, klasik, bekas tapi kondisinya cukup bagus, dengan harga yang lebih murah dari harga aslinya. 

3. Kenali Brand

Pakaian secondhand itu terdiri dari berbagai brand, mungkin dari beberapa negara berbeda juga. Selain memeriksa kondisinya, brand baju tersebut akan memengaruhi harga dan daya beli. 

Baju bekas dari brand ternama lebih mudah dijual karena banyak peminatnya dan harganya bisa juga jadi lebih tinggi, namun baju bekas dari brand yang biasa saja tetap bisa laku bila modelnya bagus dan tidak rusak parah. 

Bila kamu paham brand apa saja yang banyak penggemarnya, akan lebih mudah untuk menjualnya sesuai target pasar.  

4. Sesuaikan dengan Tren Fashion Terkini

Saat ini sedang tren fashion Korea. Melihat peluang ini, kamu bisa cari vendor pakaian bekas dari brand Korea. 

Baju thrift juga identik dengan streetwear fashion. Kamu bisa pilih item yang cocok dengan gaya tersebut untuk dijual kembali. Beberapa di antaranya seperti kaos, dress, jaket, jeans, topi, dan lainnya. 

Mengingat gaya pakaian di luar negeri cukup berbeda dengan di Indonesia—pengaruh budaya, musim, dan sebagainya—pastinya pilih baju impor yang sesuai dengan tren fashion yang sedang berkembang dan karakter warga di sini. 

BACA JUGA :  Social Commerce: Solusi Jitu Memperluas Bisnis

5. Sortir Produk

Cara membeli baju bekas dari luar negeri yang paling penting adalah tahapan sortir produk. Pilih produk yang layak pakai, walaupun mungkin tetap ada kekurangannya.

Jangan memaksakan diri menjual pakaian impor bekas yang tidak layak hanya agar balik modal. 

Lalu, sortir berdasarkan klasifikasi, jenis, dan mereknya. Kamu mungkin ingin memisahkan produk itu berdasarkan harga termurah hingga termahal. 

6. Jangan Lupa Cuci Produk

Ini bukan produk baru, jadi lebih baik dicuci dulu sebelum dijual. Ini memudahkan pelanggan untuk memilih dan juga lebih nyaman dilihatnya. 

Bila perlu, ditata dan dikemas selayaknya produk baru. Ini akan membuat pelanggan senang karena membeli produk secondhand yang nampak rapi dan bagus seperti baru. 

7. Promosikan Produk di Media Sosial

Pasarkan produk di media sosial dengan konten visual yang estetika dan menarik. Bisa berupa foto atau video yang menunjukan model baju, motif atau warnany, bahannya, ukuran, kenyamanan saat dipakai, dan tentu harganya. 

8. Buat Katalog Produk yang Menarik

Kamu bisa memisahkan produk berdasarkan kategori, misalnya semua jenis kemeja dalam satu katalog untuk memudahkan pengunjung mencari jaket. Diikuti dengan katalog berdasarkan kategori pakaian lainnya. 

Bisa juga membuat katalog berdasarkan musim atau jenis fashion. Misalnya, katalog khusus gaya ala Korea, gaya kasual, gaya sporty, dan sebagainya. 

9. Tulis Deskripsi dan Kondisi Produk dengan Jujur

Penting untuk menulis info produk dengan jelas dan jujur bila kamu jual baju thrift online. Tidak masalah untuk menuliskan bahwa baju itu ada sedikit noda, warnanya agak belel di satu titik, atau ada kancing yang hilang. 

Mengingat ini adalah baju impor bekas yang tidak bisa sempurna seperti dari toko resminya. Konsumen akan memahami itu, juga akan lebih senang bila diberi tahu lebih awal sehingga dia tidak akan kecewa setelah membelinya. 

BACA JUGA :  Persiapkan Bisnismu untuk 10 Tren Bisnis Terbesar di Tahun 2021 Ini

10. Jual Baju Thrift di Website Toko Online 

Lebih mudah jual baju thrift d toko online. Ini memungkinkan kamu menjangkau lebih banyak calon konsumen yang potensial. 

Kamu bisa memanfaatkan mesin pencari untuk mempromosikan produk, dan konsumen juga lebih mudah menemukan toko thrift online kamu. 

Kalau kamu masih bingung dan awam tentang apa itu toko online dan apa keuntungannya, kamu bisa cek Praktisidigital untuk mempelajarinya.

Cara buat toko online melalui Praktisidigital juga sangat mudah. Kamu cukup daftar, unggah tiga katalog pertama, setting tampilan, dan bisa langsung mulai bisnis online dengan praktis.

Kamu bisa mengintegrasikan toko online dengan sosial media dan mendapatkan fasilitas seperti pasang iklan online. 

Itulah cara membeli baju bekas dari luar negeri untuk dijual kembali sebagai bisnis thrift. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat berbisnis!