Bagaimana Perilaku Pengguna Medsos di Kuartal Ketiga Tahun 2020?


Kuartal ketiga tahun 2020 ini bisa dibilang merupakan masa di mana orang-orang jadi mulai terbiasa dengan kehidupan di kala pandemi. Salah satu dampaknya adalah kenaikan frekuensi penggunaan medsos. Sebagai seller, ini merupakan kesempatan emas untuk memasarkan produkmu di dua medsos terpopuler saat ini yaitu Facebook dan Instagram. Laporan terkait perilaku pengguna medsos di kuartal ketiga ini telah dirilis oleh penyedia jasa analisis medsos Socialbakers beberapa waktu yang lalu. Yuk, coba kita bahas beberapa tren ini biar jadi inspirasi buat kamu dalam menentukan strategi pemasaranmu!  

1. Audiens Instagram Lebih Banyak Daripada Facebook

50 brand dengan followers terbanyak dilaporkan memiliki 35% lebih banyak audiens di platform Instagram dibandingkan dengan Facebook. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, audiens Facebook lebih banyak walau sebenarnya gak beda jauh dengan audiens Instagram.   

Dalam hal engagement, Instagram memimpin jauh dengan jumlah interaksi sebesar 22 kali lipat dibandingkan dengan interaksi  yang ada di Facebook. Ini juga merupakan kenaikan jika dibandingkan dengan kuartal kedua yang “hanya” 18,7 kali lipat lebih banyak. Jumlah konten yang di-share dari Instagram juga lebih banyak daripada Facebook. Uniknya, walau Instagram punya engagement yang lebih baik, tapi mayoritas konten yang di-posting oleh brand berada di Facebook (sebesar 61,9%).  

BACA JUGA :  Algoritme Instagram dan Pengaruhnya bagi Strategi Digital Marketing

2. Pengguna Facebook Lebih Memilih untuk Online di Pagi Hari

Terjadi pergeseran perilaku yang cukup menarik di kalangan pengguna Facebook. Pada bulan September misalnya, jumlah pengguna Facebook yang aktif di hari Jumat pada pukul 5 pagi ternyata 98% lebih banyak dibandingkan dengan bulan Maret pada waktu yang sama. Jadi kalau kamu mau menjaring lebih banyak pelanggan, mungkin kamu bisa mencoba mem-posting konten di waktu-waktu ini.

Walau performa terbaik untuk mem-posting konten Facebook adalah di pagi hari, bukan berarti kamu harus selalu posting di waktu ini. Apalagi tidak semua bisnis itu punya produk yang sama untuk dijual. Bisa jadi produk yang kamu jual bakal lebih laris jika kamu posting konten terkait produk itu di siang atau malam hari. Jangan takut untuk mencoba mem-posting kontenmu di waktu yang berbeda-beda agar kamu bisa membandingkan waktu mana yang terbaik untuk melakukan posting.

3. Video Berdurasi Panjang Punya Performa Bagus di Facebook

Data yang dikumpulkan Socialbakers menemukan kalau video berdurasi panjang memiliki performa yang bagus di tahun 2020 ini. Video panjang yang berdurasi di atas lima menit menjangkau 70,4% lebih banyak orang dibandingkan dengan video kedua terpanjang (3-5 menit). Semakin panjang suatu video, makin banyak juga engagement yang bisa diperoleh. 

Kalau temuan ini menginspirasimu untuk mem-posting video berdurasi panjang untuk mempromosikan bisnismu, berikut beberapa jenis video berdurasi panjang yang mungkin bisa kamu buat:

a. Video Tutorial

Karena durasi panjang lebih diminati, video tutorial yang mendetail mengenai cara penggunaan produkmu mungkin akan banyak mendapatkan views.

b. Video Testimoni

Udah bukan rahasia lagi kalau konsumen akan cenderung mencari testimoni dari orang lain yang pernah membeli produkmu sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Kamu bisa meminta lebih dari satu narasumber untuk memberi testimoni tentang produkmu agar durasi video jadi lebih panjang.

BACA JUGA :  Strategi Branding di Instagram untuk Online Sellers

c. Video Unboxing

Kepopuleran video unboxing tidak lepas dari banyaknya influencer yang menggunakan jenis video ini saat update konten medsos mereka. Meski begitu, bukan berarti kamu harus memakai jasa influencer untuk melakukan unboxing video ini. Video unboxing sederhana yang dibuat secara amatir pun sebenarnya masih menarik untuk ditonton.  

4. Instagram Jadi Platform yang Paling Stabil dalam Hal Interaksi

Selama 15 bulan terakhir, 50 brand terbesar di Instagram mencatat interaksi yang relatif stabil dengan konsumen. Jumlah interaksi mereka tidak pernah sampai turun di bawah 80%. Sementara itu, interaksi di Facebook mencapai titik terendah di 10 bulan terakhir pada akhir kuartal ketiga ini. Jadi kalau targetmu adalah interaksi, cobalah untuk aktif posting di Instagram.

5. Iklan yang Dipasang di Facebook News Feed Paling Sering Di-klik

Dibandingkan dengan tempat lain, iklan yang dipasang di News Feed yang ada di Facebook merupakan yang paling sering di-klik oleh pengguna. Instagram Feed dan Instagram Stories menyusul masing-masing di posisi kedua dan ketiga. 

6. Facebook Live dan Instagram Carousel Paling Efektif untuk Mencari Engagement 

Konten video yang ada di Facebook Live maupun Instagram Carousel terbukti bisa meningkatkan engagement hingga 2 kali lipat. Carousel dinilai memiliki nilai lebih karena bisa mengunggah konten gambar dan video pada postingan yang sama. Selain Facebook Live dan Instagram Carousel, konten yang berupa video atau gambar biasa tidak mengalami peningkatan berarti jika dibandingkan dengan kuartal kedua di tahun yang sama.

Enam tren pengguna medsos di kuartal ketiga 2020 tadi rupanya banyak dimanfaatkan oleh brand-brand besar untuk memasang iklan. Buktinya, kuartal ketiga tahun ini merupakan periode dimana terdapat peningkatan sebesar 56,4% dalam hal pengeluaran untuk beriklan dibandingkan dengan kuartal kedua di tahun yang sama. Bahkan jika dibandingkan dengan titik terendah pas awal pandemi yaitu di bulan Maret, peningkatan ini nilainya 2 kali lipat. Amerika Utara jadi daerah dengan peningkatan terbanyak dengan peningkatan sebesar 61,7%.

BACA JUGA :  Maksimalkan Potensi MiniShop Melalui Media Sosial

Salah satu alasan kenapa ada peningkatan ini adalah karena banyaknya marketers yang kembali beriklan setelah sebelumnya sempat memutuskan untuk berhenti.Jumlah pengeluaran ini serupa dengan pengeluaran di periode yang sama tahun lalu saat kondisi masih relatif normal dan tidak ada pandemi. Selain itu, ada prediksi kalau pengeluaran ini akan semakin meningkat menjelang liburan akhir tahun. Jadi kalau brand-mu mau coba-coba ikutan beriklan, pertimbangkan hal-hal yang kita bahas tadi, ya!