Kamu yang lagi WFH atau banyak berdiam diri di rumah sejak pandemi mungkin pernah main game Among Us di smartphone bareng teman-temanmu. Rupanya game mobile memang menjadi makin populer selama masa pandemi. Selain Among Us, banyak pula game populer lain yang banyak diunduh seperti Genshin Impact, Mobile Legends, PUBG, dan masih banyak lagi. Riset analisis pasar Adjust mengungkapkan, jumlah unduhan mobile game mengalami peningkatan sebesar 75% di kuartal pertama tahun 2020 ini dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diterapkan oleh pemerintah daerah memang membuat masyarakat mencari alternatif hiburan yang bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah. Alhasil, main game jadi aktivitas yang banyak digandrungi oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Selain game mobile, game konsol dan PC juga banyak digemari. Bahkan riset dari Jon Peddie Research (JPR) menemukan kalau ada peningkatan penjualan perangkat keras untuk gaming PC sebesar 10,3% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sebenarnya sebesar apa sih, peluang bisnis yang muncul dari kebiasaan baru ini? Sebuah studi yang dilakukan firma konsultan pemasaran Simon-Kucher & Partners berjudul “Studi Gaming Global: Pengaruh Covid-19” mungkin bisa menjawab pertanyaan tadi. Studi yang melibatkan 13.000 responden dari 17 negara ini dilakukan pada bulan Mei dan Juni 2020 dan menemukan beberapa fenomena yang menarik, antara lain:
1. Gamers Menghabiskan Lebih Banyak Uang
Secara global, pengeluaran bulanan gamers untuk hal-hal yang berbau game mengalami peningkatan sebesar 39%. Kenaikan ini diperkirakan masih akan bertambah sebesar 21% bahkan setelah pandemi usai. Kenaikan bulanan ini bahkan diprediksi bisa meningkatkan pasar game secara global sebesar 12-15% tiap tahunnya, yang berarti ada kenaikan 50% dari prediksi semula.
Di Indonesia sendiri, dilaporkan banyak terjadi peningkatan penjualan voucher game. Salah satu marketplace terpopuler di Indonesia bahkan mengungkapkan, per harinya ada peningkatan penjualan voucher game sebesar 30%. Peningkatan lebih besar bahkan diungkapkan oleh salah satu layanan dompet digital yang mencatat peningkatan pembelian yang dilakukan user sampai 2x lipat dari akhir Maret hingga akhir Mei 2020.
2. Waktu yang Dihabiskan untuk Bermain Game Meningkat
Menurut klasifikasi berdasarkan lama bermain, ada tiga jenis gamers yaitu casual gamer (mereka yang bermain game kurang dari lima jam per minggu), gamer (5-20 jam per minggu), dan serious gamer (mereka yang menghabiskan waktu lebih dari 20 jam per minggunya untuk bermain game). Menurut survei, jumlah gamer dan serious gamer mengalami peningkatan antara 63-82% selama pandemi. Kenaikan ini bahkan diperkirakan akan bertahan di angka 74% usai pandemi usai. Artinya secara permanen akan ada kenaikan 11% dalam hal durasi bermain.
Dari temuan tadi, dapat disimpulkan kalau ada pertumbuhan 30% pada jumlah gamers yang bermain lebih dari lima jam dalam seminggu. Hal ini juga yang dinilai jadi penyebab tingginya permintaan akan voucher game. Semakin lama durasi bermain, makin besar pula kemungkinan seseorang untuk membeli barang-barang yang dijual dalam game untuk mendapatkan pengalaman bermain yang lebih baik. Perusahaan perbankan dan dompet digital banyak yang memanfaatkan fenomena ini untuk meluncurkan layanan baru yang khusus melayani pembelian voucher game.
3. Game Multiplayer Jadi Sarana Komunikasi di Masa Pandemi
Mayoritas gamer yang disurvei (sebesar 60%) mengakui bahwa mereka berpindah dari game berdurasi singkat ke game yang berdurasi panjang, butuh lebih banyak komitmen, dan lebih banyak interaksi sosialnya. Games dengan tema pertarungan, MOBA, dan battle royale jadi banyak diminati karena dinilai memiliki unsur interaksi sosial yang lebih intens dibandingkan game dengan tema yang lain. Bahkan di Amerika Serikat, game Fortnite mengalami peningkatan jumlah pemain hingga 143% akibat pandemi.
Game multiplayer memang jadi primadona di masa pandemi. Salah satu game multiplayer yang jumlah player-nya melonjak tajam akibat pandemi adalah Among Us. Game besutan developer Innersloth ini sukses berada di posisi teratas game yang paling banyak diunduh di kuartal ketiga 2020 ini. Pada bulan Agustus saja, game ini diunduh sebanyak 85 juta kali atau 13x lipat lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Wow!
4. Penonton Streaming juga Mengalami Peningkatan
Selain main game, ketertarikan pada game streaming atau aktivitas menonton orang lain yang sedang bermain game juga mengalami peningkatan. 80% responden survei mengatakan kalau mereka menonton game streaming selama pandemi. Berbeda dengan masa sebelum pandemi yang hanya 57%. Menariknya, para responden yang disurvei memiliki tujuan yang berbeda saat melakukan aktivitas game streaming ini. Responden berusia di bawah 25 tahun rata-rata menonton stream sebagai bentuk hiburan. Sementara itu, responden berusia di atas 25 tahun mengakui kalau mereka menonton stream untuk meningkatkan skill bermain game mereka.
Fenomena ini tentunya menarik bagi mereka yang sudah beriklan atau yang mau mulai beriklan melalui jasa gaming influencers. Semakin banyak orang yang menonton mereka saat bermain game, semakin besar pula kemungkinan produk yang mereka promosikan untuk dilihat konsumen.
Wah, ternyata pandemi bisa mendatangkan cuan juga ya, buat mereka yang bergerak di industri game. Jadi buat kamu yang punya modal tapi belum tahu mau kamu pakai buat jualan apa, mungkin ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk berjualan voucher game, gaming gear, atau produk seputar game lainnya. Soalnya antusiasme gaming ini diprediksi akan terus meningkat bahkan setelah pandemi. Buruan bikin akun Praktisidigital dan pasarkan produk-produkmu sekarang!