11 Strategi Penetapan Harga dan Tujuannya untuk Bisnis


Strategi penetapan harga tidak bisa dilakukan sembarangan. Jika ingin bisnis tetap berjalan, tentunya pelaku bisnis harus menentukan harga setiap produknya dengan sangat teliti. Bukan asal menentukan harga murah agar pembeli tertarik atau harga mahal agar untung besar, ada banyak hal yang dipertimbangkan sebelum menentukan harga suatu produk.

Apa Itu Strategi Penetapan Harga?

Strategi penetapan harga adalah metode yang digunakan untuk menentukan harga terbaik untuk sebuah barang atau jasa. Ini membantu pelaku bisnis untuk menentukan harga yang bisa memaksimalkan keuntungan sekaligus baik untuk konsumen.

Tujuan Penetapan Harga

Tentu bukan tanpa alasan strategi untuk menetapkan harga ini dibutuhkan. Berikut adalah beberapa tujuannya:

1. Memaksimalkan Laba Usaha

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu tujuan utama dari penetapan harga adalah memaksimalkan laba usaha. Semakin tinggi laba tentu semakin menguntungkan untuk bisnis dan dapat membuat bisnis semakin berkembang.

Bukan sekadar menetapkan harga tinggi, tapi pelaku bisnis harus bisa memaksimalkan laba tanpa membuat produknya menjadi terlalu mahal. Tentu produk yang terlalu mahal justru membuat produk kurang laku dan laba menjadi turun. Maka dari itu, menentukan harga yang tepat untuk setiap produk harus dilakukan.

2. Menjaga Harga Tetap Stabil

Menetapkan harga juga bertujuan agar harga produk tetap stabil dan perang harga pun dapat dihindari. Terkadang permintaan yang menurun memaksa pelaku usaha untuk terus menurunkan harga agar pelanggan tetap tertarik.

BACA JUGA :  Peluang Bisnis Online Menjanjikan Menjelang Ramadan

Apabila harga terus diturunkan dan terjadi perang harga maka setiap bisnis bisa mengalami kerugian. Penetapan harga membantu penjual untuk tahu sampai batas mana harga produk dapat diturunkan tanpa harus merugi.

3. Harga dapat Dicapai Target Pasar

Salah satu hal utama yang dipertimbangkan dalam menentukan harga produk adalah target pasar. Tentunya harga ini harus dapat dicapai oleh target pasar yang sudah ditentukan.

Jenis Strategi Penetapan Harga

Secara umum metode penetapan harga sebenarnya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu penetapan harga berbasis pasar dan penetapan harga berbasis biaya. Kedua kelompok ini hadir dalam berbagai macam strategi.

Dilansir HubSpot, berikut adalah beberapa strategi yang perlu kamu kenali:

1. Penetapan Harga Berdasarkan Kompetitor

Competitive pricing atau competitor-based pricing adalah penentuan harga berdasarkan dari harga pesaing, bahkan terkadang tanpa memperhatikan biaya produksi maupun permintaan pasar.

Ini bisa dijadikan salah satu strategi ampuh untuk dapat menang dalam persaingan. Kamu bisa menawarkan produk sedikit lebih murah dari pesaing atau bisa menawarkan harga yang sama tapi dengan keunggulan lain. Misalnya pelayanan yang lebih baik atau reward tertentu yang bisa meningkatkan loyalitas pelanggan.

2. Cost-Plus atau Mark Up

Strategi cost-plus atau mark up pricing memang cukup sederhana untuk diterapkan. Cara ini berfokus pada penetapan harga berdasarkan biaya produksi produk.

Misalnya biaya produksinya adalah Rp50.000 dan dijual dengan harga Rp75.000, ini artinya terdapat 25% mark up yang menjadi keuntungan. Strategi yang satu ini lebih cocok untuk produk berupa barang dan yang harga produksinya memang sudah jelas.

3. Penetapan Harga Dinamis

Ini juga bisa disebut sebagai strategi permintaan harga berdasarkan waktu atau penetapan harga lonjakan. Harga produk akan fluktuatif berdasarkan permintaan pasar. Ini umumnya diterapkan oleh hotel dan maskapai penerbangan.

BACA JUGA :  11 Cara Bisnis Katering Rumahan untuk Pemula Modal Kecil

Dibutuhkan suatu algoritma yang bisa membantu perusahaan untuk menaik-turunkan harga dengan tepat dan tetap bisa menarik pelanggan untuk bertransaksi.

4. High-Low Pricing 

Contoh strategi penerapan high-low pricing adalah ketika kamu menjual produk dengan harga tinggi lalu menurunkan harganya ketika produk sudah tidak hits lagi atau tidak relevan. Penurunan harga ini bisa dengan memberikan diskon akhir tahun atau cuci gudang.

Strategi ini dapat membantu meningkatkan penjualan ketika memang penjualan lebih sepi atau produk-produk tertentu sudah kurang diminati oleh masyarakat. Harga yang lebih murah bisa menjadi pertimbangan untuk membeli.

5. Hourly Pricing atau Harga Per Jam

Strategi penetapan harga yang satu ini umumnya digunakan untuk jasa. Penetapan harga seperti ini bisa sangat menguntungkan untuk pihak yang menjual dan bisa juga menjadi hal yang lebih efisien untuk pembeli. 

6. Skimming Pricing

Strategi skimming ini menetapkan harga produk dengan harga jual tertinggi tapi harganya akan turun seiring waktu, terutama saat popularitas produk menurun. Berbeda dengan high-low karena memang dalam strategi ini produk diturunkan harganya, bukan dijual dengan harga diskon.

Ini umum diterapkan pada produk berbasis teknologi seperti smartphone, video game console, dan sejenisnya.

7. Penetration Pricing

Strategi ini merupakan kebalikan dari metode penetapan harga skimming. Menggunakan metode ini, perusahaan akan menawarkan produk dengan harga paling rendah, bahkan lebih rendah dari harga pasaran.

Seiring waktu, harga produk akan dinaikkan ke harga yang lebih moderat. Biasanya strategi ini cocok untuk bisnis baru yang ingin mengumpulkan banyak pelanggan, tapi ini tidak bisa diterapkan untuk jangka panjang.

8. Project-Based Pricing

Ini merupakan kebalikan dari hourly pricing dan juga umumnya diterapkan untuk produk jasa. Ketika menentukan harga dengan cara ini, penjual jasa harus dapat pandai mengestimasikan waktu yang dihabiskan untuk setiap proyek yang dikerjakan.

BACA JUGA :  Rencanakan Hal-hal Ini Biar Bisnismu Bertahan Pasca Pandemi

9. Strategi Penetapan Harga Psikologis

Strategi ini diterapkan dengan menentukan harga tertentu yang bisa memberikan ilusi harga lebih murah. Ini pada dasarnya merupakan cara klasik yang sebenarnya sudah sering kamu temukan di kehidupan sehari-hari.

Contohnya adalah seperti harga baju di pusat perbelanjaan. Secara tidak sadar seseorang akan berpikir harga Rp1.999.900 lebih murah daripada Rp2.000.000, padahal keduanya hanya memiliki selisih Rp100 yang tentunya sangat tidak signifikan.

10. Menetapkan Harga Berdasarkan Geografis

Ternyata ada juga geographic pricing strategy di mana harga ditentukan berbeda sesuai dengan lokasi geografis. Strategi ini memang relevan untuk beberapa jenis bisnis.

Salah satu contohnya adalah restoran yang membuka cabang di banyak kota di Indonesia. Tentunya harga yang ditetapkan untuk cabang di kota besar akan berbeda dengan di daerah yang lebih kecil atau yang pendapatan masyarakatnya lebih rendah.

11. Harga Produk Bundling

Membuat produk bundling memang salah satu strategi bisnis yang ampuh untuk meningkatkan penjualan. Tentu penentuan harganya harus dilakukan secara hati-hati agar tidak rugi.

Strategi ini sangat ampuh untuk menjual produk yang lebih susah dijual ketika dijual dengan terpisah. Produk yang lebih laku dapat membantu produk yang kurang laku dengan strategi satu ini.

Itu dia informasi tentang strategi penetapan harga yang perlu kamu ketahui. Sudah tahu mana strategi yang paling relevan untuk bisnismu?

Jangan lewatkan kesempatan mendapat lebih banyak pelanggan dengan berjualan lewat website toko online. Buat website bisnismu sekarang untuk transaksi yang lebih mudah dan kredibilitas toko yang semakin meningkat. Tak perlu khawatir soal biaya karena kamu bisa membuat website secara gratis lewat Praktisidigital!