Brand Identity: Definisi, Fungsi, dan Tips Membangunnya


Brand identity adalah identitas dan keunikan sebuah brand yang didesain untuk membentuk persepsi positif di benak audiens. Pahami apa itu brand identity, manfaat, dan cara membangun identitas merek yang kuat dalam pembahasan ini. 

Apa Itu Brand Identity?

Identitas merek atau brand identity adalah sekelompok elemen yang sengaja diciptakan oleh perusahaan (biasanya tim marketing) untuk menggambarkan citra merek (brand image) yang tepat bagi target konsumen. 

Konsep ini juga mengacu pada branding perusahaan, yaitu taktik pemasaran yang secara aktif membentuk persepsi khas, kuat, dan positif di benak konsumen atau calon konsumen akan suatu brand.

Misalnya, perusahaan Apple Inc. mendesain kampanye pemasaran identitas merek untuk menciptakan kesan produk yang inovatif, eksklusif, dan menonjolkan kelas konsumen terbaik. Kampanye identitas merek itu pun berhasil dan selaras dengan persepsi audiens tentang brand tersebut. 

Identitas merek adalah apa yang membuat brand/produk kamu mudah dikenali audies, menumbuhkan kepercayaan, meningkatkan daya tarik, dan pada akhirnya memengaruhi keputusan pembelian. Ini semacam jembatan antara konsumen dan brand

Cara membentuk identitas merek ini tidak mudah, perlu strategi pemasaran yang berbeda dan konsisten. Tim harus membuat identitas merek yang mudah diterjemahkan ke dalam citra merek yang positif dan tidak mudah dilupakan.

Elemen Penting pada Brand Identity

Brand identity dimulai dari pengenalan visual brand atau produk, itu termasuk logo, kemasan produk, tema warna, dan detail dari brand. Berikut ini beberapa elemen penting dalam membangun identitas brand: 

1. Logo 

Logo itu penting untuk merepresentasikan jiwa, visi, misi, dan tujuan brand, bahkan mungkin menyimpan makna filosofis tertentu. Logo adalah hal pertama dan yang paling mudah dikenali oleh audiens tanpa mereka harus membeli atau menggunakan produk. 

Kamu harus bekerja sama dengan desainer yang hebat. Berikut ini beberapa tips membuat logo: 

  • Memberi informasi jelas tentang brand
  • Menarik secara visual.
  • Sederhana, bersih, rapi, menarik, mudah dibaca, unik. 
  • Klasik, tidak trendi, atau bayangkan logo seperti apa yang tetap akan masuk akal hingga bertahun-tahun kemudian. 
BACA JUGA :  Barang Substitusi: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Perbedaan

Sesuaikan dengan standar industri kamu. Bila bisa buat ikon brand yang unik dan representatif juga. 

2. Pilihan Palet Warna

Manusia memiliki ikatan psikologis dengan warna yang berbeda. Itu berarti pilihan warna untuk logo, branding, atau nuansa brand harus diputuskan dengan strategis. 

Warna memiliki makna filosofis untuk mempresentasikan sesuatu, termasuk: 

  • Merah: Semangat, keras, muda, dan gembira. 
  • Oranye: Energi tinggi, ceria, dan tetap ramah.
  • Kuning: Bahagia, sukses, dan manis. 
  • Hijau: Lembut, tenang, sederhana, dan berbau alam. 
  • Biru: Stabil, terpercaya, kuat, tenang, dan dalam. 

Nah, paduan warna-warna juga harus dianalisis dengan baik. Kesan apa yang ingin ditampilkan dan warna apa yang dapat mempresentasikannya. 

3. Bentuk 

Elemen dalam logo atau desain harus dipikirkan dengan matang, karena itu akan memperkuat kesan yang ingin disampaikan ke audiens. 

Berikut ini bagaimana bentuk (shape/form) dapat membantu membentuk identitas merek:

  • Bentuk bulat: Kesan hangat, persatuan, komunitas, dan cinta. Termasuk lingkaran, oval, dan elips.
  • Bentuk bermata lurus: Ini termasuk bujur sangkar, persegi panjang, dan segitiga. Menciptakan perasaan stabilitas dan kepercayaan.
  • Garis lurus: Vertikal menunjukkan maskulinitas dan kekuatan. Horizontal menunjukkan ketenangan dan getaran lembut.

4. Tipografi

Tipografi adalah pilihan font dan ukirannya yang ternyata memengaruh persepsi audiens saat melihat dan membacanya. Pastikan pilih tipografi klasik, sederhana, dan mudah dibaca.

Manfaat Brand Identity bagi Perusahaan

Merek yang kuat dan mudah dikenali dapat membantu bisnis menjadi lebih sukses, itulah sebabnya menciptakan identitas merek yang efektif sangat penting.

Berikut ini alasan kenapa membentuk identitas merek yang kuat sangat bermanfaat bagi brand kamu: 

1. Menonjolkan Personaliti 

Identitas merek adalah representasi visual dari nilai, visi, misi, kualitas produk, dan segala detail personaliti dari brand kamu. 

Sekelompok elemen visual tersebut juga dapat membangkitkan perasaan tertentu (penasaran, daya tarik, terkesan, minat beli, dll) pada audiens. 

Identitas merek harus dirancang untuk mengkomunikasikan pesan keseluruhan perusahaan dan juga mempromosikan tujuan bisnis. 

2. Menunjukan Keunikan dan Perbedaan 

Identitas merek yang kuat akan membantu audiens membedakan brand kamu dan kompetitor.

Contohnya merek KFC dan McDonald, keduanya sama-sama menjual makanan cepat saji namun memiliki identitas merek berbeda sehingga kita mudah membedakannya. 

Mengembangkan desain identitas dengan sentuhan kreatifitas dan profesionalitas juga membantu membuat brand kamu lebih menonjol. 

3. Konsistensi

Kamu juga sedang menyebarkan informasi dan pesan tentang brand kamu secara konsisten melalui identitas merek, sehingga menciptakan paket branding yang kohesif.

4. Menunjukan Loyalitas

Presentasi dari visual dan segala elemen identitas merek akan membangun loyalitas dan kepercayaan konsumen. Ini memungkinkan konsumen untuk menjalin hubungan yang baik atau keterikatan dengan brand

BACA JUGA :  Apa itu Purchase Order (PO)? Fungsi, Komponen, Contoh, dll

5. Meningkatkan Kesadaran Merek 

Kesadaran merek atau brand awareness adalah tentang bagaimana audiens mengenali brand kamu dan mampu membedakannya dengan kompetitor. 

Itu bisa tercipta dari desain identitas merek yang kuat, bisa dari logo, warna, tagline, ikon, suara, brand ambassador, dan berbagai jenis strategi pemasaran lainnya. 

6. Mendapat Keuntungan Penjualan 

Membangun citra merek yang positif dapat menghasilkan penjualan yang konsisten dan membuat peluncuran produk baru lebih sukses.

Audiens sudah mengenal brand kamu, sehingga dia lebih percaya dan terpancing untuk membeli juga. 

Contohnya brand iPhone, dengan identitas merek yang sangat kuat mampu menarik konsumen untuk membeli produk terbarunya walaupun harganya lebih mahal dalam sektor smartphone

Brand Identity vs Brand Image

Lalu, apa bedanya brand identity dengan brand image? Keduanya berakhir pada bagaimana persepsi konsumen tentang sebuah merek dan seberapa kenal konsumen dengan merek tersebut baik dari atribut atau produknya. 

Istilah identitas merek dan citra merek memang sering keliru digunakan sebagai sinonim satu sama lain. Perbedaan paling dasar ada pada perspektifnya. 

Brand identity adalah bagaimana perusahaan ingin konsumen melihat dan menilai brand miliknya. Maka dari itu perusahaan melakukan berbagai strategi untuk mencapai tujuan itu. 

Sementara brand image adalah persepsi asli dari konsumen tentang sebuah brand. Konsumen memiliki persepsi itu dari banyak faktor, seperti pengalaman membeli dan menggunakan, word of mouth, melihat iklan, mendapat promosi, dan sebagainya. 

Bila brand image (persepsi konsumen) sudah sesuai dengan brand identity (keinginan perusahaan), maka kampanye pemasaran dinilai sukses. 

Misalnya, perusahaan ingin menciptakan persepsi bahwa produk sabun cuci piring A paling bersih dan ekonomis, lalu mayoritas konsumen setuju bahwa tidak ada kompetitor produk sabun cuci piring yang sebersih produk A. Pada akhirnya, semua konsep positif dan kuat itu mengacu pada kenaikan angka penjualan. 

Cara Membangun Brand Identity yang Kuat

Berikut ini cara membangung brand identity untuk tujuan meningkatkan brand image yang kuat dan positif: 

1. Analisis Perusahaan dan Pasar 

Lakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) yang menyeluruh. Analisis ini dapat membantu perusahaan menentukan tujuan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 

2. Tentukan Tujuan Bisnis Utama

Ciptakan strategi kampanye pemasaran yang sesuai dengan tujuan target penjualan. Bila kamu punya produk jam tangan mewah, maka semua detail dan elemen produk harus menunjukan kesan eksklusif. 

Termasuk membuat iklan yang elegan dan mahal agar konsumen kelas atas tertarik. Taktik pemasaran harus muncul di tempat para calon pelanggan potensial agar mereka mudah melihat dan mengenalinya. 

BACA JUGA :  Economic Order Quantity (EOQ): Rumus, Fungsi, Faktor, dll

3. Identifikasi Target Konsumen 

Caranya dengan melakukan survei pasar, wawancara, dan pendekatan lainnya untuk membantu perusahaan mengidentifikasi kelompok konsumennya.

4. Tentukan Personaliti dan Pesan yang Ingin Dikomunikasikan

Sudah disebutkan bahwa semua elemen brand harus menjadi media komunikasi dan menciptakan persepsi positif yang konsisten. Masukan semua pesan dan personaliti itu dalam elemen brand

Identitas merek dapat menunjukan kualitas, kemewahan, rasa, kelas, budaya, nostalgia, utilitas, keterjangkauan, dan sebagainya. Namun, jangan sampai terlalu memaksakan menggabungkan semua pesan.

Semua nilai itu harus selaras dan harmoni dalam menyampaikan pesan yang koheren. Bisa disampaikan dengan copywriting, ilustrasi, gambar, dan logo dalam sebuah brand

5. Ciptakan Kemasan Produk Eksklusif 

Kemasan produk bukan hanya untuk membungkus, tapi juga menjadi media pemasaran yang efektif dan menarik bagi audiens. 

Kemampuan seorang desainer, strategi pemasaran, copywriting yang mengundang, dan kualitas kemasan produk adalah kesempatan luar biasa untuk meningkatkan brand image. 

6. Branding di Media Sosial 

Media sosial juga berperan penting pada strategi untuk memperkenalkan identitas merek. Kamu harus merancang desain dari setiap konten, pakai persona buyer yang sesuai, mengunggah konten sesuai tujuan, dan memperkenalkan brand.

  • Pakai logo di setiap konten yang diunggah. 
  • Gunakan paduan warna yang merepresentasikan brand
  • Pakai ikon brand
  • Bagikan informasi, promosi, dan semua strategi branding

Perkenalkan brand kamu seperti strategi yang sudah ditentukan, tentang bagaimana kamu ingin konsumen menilai brand kamu. Kamu juga dapat berinteraksi langsung dengan konsumen di media sosial. 

7. Buat Business Cards

Kartu nama bisa menjadi alat untuk memperkuat persepsi positif tentang brand kamu di mata klien atau audiens. Desain kartu nama harus sempurna, berisi logo perusahaan dan detail pribadi utama. 

8. Email Marketing 

Email marketing mungkin dianggap sebagai strategi branding yang kurang efektif mengingat ada orang yang jarang membuka email atau kotak email-nya selalu penuh. Namun, ini tetap bisa dicoba dan menjadi tantangan. 

Pikirkan email seperti apa yang akan membuat orang tertarik untuk membuka dan membacanya. Tujuan email harus sesuai konteks. Misalnya, email yang pendek, manis, dan sederhana. Itu akan membangun persepsi baik di mata konsumen. 

9. Buat Website Online 

Situs website brand adalah salah satu aspek paling representatif dari identitas merek, terutama bagi kamu yang menjalankan bisnis online atau produk digital.

Calon konsumen cenderung akan melihat situs web suatu brand dan media sosialnya sebelum membeli produk. Situs web adalah tempat identitas merek harus muncul dan berpengaruh dengan kekuatan penuh.

Jangan khawatir karena kamu bisa membuat website toko online gratis di Praktisidigital. Caranya hanya dengan klik daftar, isi data diri yang diperlukan, dan unggah beberapa katalog produk. Kamu sudah bisa berbisnis online dengan praktis. 

Website toko online membantu meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme sebuah brand. Semua aspek dan informasi di website kamu akan meningkatkan opini konsumen sehingga harus dirancang sebaik mungkin.