Buzzer dalam Marketing: Tugas, Cara Kerja, dan Dampaknya


Buzzer adalah sebuah profesi yang tugasnya untuk memengaruhi publik untuk sebuah tujuan melalui media sosial atau secara langsung. Yuk, pahami apa itu buzzer dan manfaatnya dalam dunia digital marketing

Apa Itu Buzzer?

Buzzer adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertugas untuk memengaruhi, menyuarakan opini, atau menggerakan suatu kegiatan sesuai dengan yang dia targetkan. Sebagai informasi, buzzer berasal dari buzz yang artinya dengung, rumor, atau desas-desus. 

Saat ini pelaku buzzer identik untuk ‘menghasut’ dengan isu yang sedang panas di media sosial, baik dikampanyekan dengan identitas pribadi atau secara anonim. Kampanye buzzer sebenarnya bisa juga dilakukan secara langsung. 

Meskipun memiliki citra negatif karena para buzzer sering bekerja untuk mendukung politik tertentu, sebenarnya buzzer itu salah satu strategi untuk kebutuhan digital marketing untuk pemasaran—disebut buzz marketing

Cara Kerja Buzzer

Seorang buzzer bekerja dengan cara memberikan informasi atau mempromosikan produk (atau kebutuhan lainnya) hingga topik itu menjadi viral dan trending

Mereka bisa mengelola lebih dari satu akun media sosial untuk mencapai kampanye tujuan tersebut. 

Hingga banyak orang yang membicarakan topik tersebut dan berhasil membentuk opini publik sesuai yang diarahkan, itu menjadi salah satu kriteria kesuksesan buzz

Tugas Buzzer

Secara umum, berikut ini tugas buzzer:

  • Menyampaikan rangkaian atau bagian informasi secara berulang-ulang untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
  • Mengarahkan opini publik konteks yang sedang ditargetkan. 
  • Menarik minat audiens untuk mencari tahu lebih lanjut dan mendukung tentang suatu isu. 
  • Mengarahkan audiens untuk ikut bergabung atau menggunakan produk/jasa/atau pilihan tertentu. 
  • Menyebarkan isu-isu terbaru dan mengajak audiens untuk setuju dengan sudut pandangnya. 
  • Menggunakan strategi berbasis data. 
  • Memperkuat konten, akun brand/produk, atau media online agar banyak audiens. 
BACA JUGA :  Crowdsourcing: Pengertian, Manfaat, Jenis, Contoh, dl

Di sisi yang gelap, sistem buzz juga digunakan untuk tujuan yang negatif. Misalnya:

  • Menjatuhkan lawan politik. 
  • Membuat kubu politik atau partai berseteru. 
  • Mengalihkan isu-isu tertentu. 
  • Menjatuhkan kredibilitas seseorang, kelompok, brand, atau perusahan. 
  • Memanipulasi media dan membagikan informasi palsu yang menyesatkan. 
  • Melaporkan akun atau konten secara massal agar diblokir atau hilang. 
  • Melakukan trolling dan doxing. 
  • Melakukan kejahatan siber untuk menyukseskan satu proyek di media sosial. 

Menggunakan platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, YouTube, dan lainnya untuk melancarkan semua targetnya tersebut. Sayangnya, saat ini sistem buzz lebih identik dengan penggunaan kampanye yang kurang baik. 

Peran Buzzer Marketing

Buzzer marketing dibutuhkan untuk meningkatkan brand awareness, produk, perusahaan, dan lainnya. Dalam dunia digital marketing, buzz marketing dibutuhkan untuk strategi promosi. 

Misalnya, sebuah brand baru meluncurkan produk baru dan mereka butuh buzz untuk mempromosikan produk itu. Akun buzz akan menginformasikan seputar produk itu, mulai dari testimoni, membuat konten menarik, menciptakan tren dengan produk baru itu, dan sebagainya. 

Contoh lainnya, jasa buzzer digunakan untuk memperkenalkan artis baru, mempromosikan perilisan album baru dari seorang penyanyi, meningkatkan trafik sebuah channel atau akun media lainnya. 

Kemampuan Seorang Buzzer

Bukan tentang bagaimana ‘menghasut’ audiens demi kepentingan trafik dan penjualan semata, berikut ini kemampuan seorang buzzer profesional di agensi atau perusahaan:

Memahami pengetahuan produk, spesifikasi produk, target konsumen, riset pasar, dan spesialisasi topik untuk mempromosikan produknya.

  • Copywriting dan Content Writing

Membutuhkan kemampuan untuk bisa menulis konten dan copywriting yang persuasif, menarik, dan jelas seputar produk yang akan ditawarkan. 

Mengikuti tren yang sedang berkembang untuk mempromosikan produk dan konten. Juga punya kemampuan untuk mencari ide dalam menciptakan tren-tren baru. 

BACA JUGA :  Apa itu Purchase Order (PO)? Fungsi, Komponen, Contoh, dll

Kemampuan mengolah dan menciptakan konten untuk tujuan promosi yang akhirnya berpengaruh pada penjualan. 

Selain itu, tim buzz media sosial juga harus ada yang punya kemampuan desain grafis, video editing, komunikasi, akting, public speaking, dan soft skills lainnya. 

Perbedaan Buzzer dan Influencers

Sama-sama berperan untuk promosi dan memperkenalkan produk/layanan, pahami apa bedanya akun buzz dan influencers

Kriteria buzzer di media sosial:

  • Tidak perlu punya followers yang banyak. 
  • Tidak menggunakan akun pribadi dan biasanya tidak sendiri. 
  • Tidak perlu punya karakteristik. 
  • Bertugas menyampaikan informasi secara berulang hingga menjangkau target yang sesuai. 
  • Engagement bisa tinggi, walaupun follower sedikit. 
  • Kampanye buzz diklaim berhasil jika dapat membuat topik atau produk tertentu menjadi trending atau viral.
  • Audiens akan melakukan riset sendiri untuk mencari tahu apa yang dibicarakan oleh buzzer.

Kriteria influencers di media sosial:

  • Memiliki banyak followers.
  • Memiliki ciri khas, persona, serta personaliti yang kuat, beda, dan unik.
  • Menggunakan akun pribadi untuk mempromosikan apapun itu dan konteksnya cenderung personal. 
  • Bertugas untuk memengaruhi dan menggiring audiens sesuai dengan target. 
  • Influencers membangun kepercayaan dan keterikatan dengan audiens atau fans. 
  • Menghasilkan engagement tinggi sesuai dengan strategi. 
  • Target kesuksesan kampanye promosi dari hasil konversi tinggi. 
  • Berperan sebagai perantara antara produk/brand dengan audiens melalui pola komunikasi yang lebih personal.
  • Audiens cenderung akan percaya dengan apa yang disarankan oleh influencers kesukaan mereka. 

Dampak Positif dan Negatif dari Buzzer

Dampak positif buzzer adalah membantu proses dan strategi pemasaran, khususnya menggaet target konsumen melalui media sosial. Membantu perusahaan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk/layanan mereka, sehingga berpengaruh pada peningkatan brand awareness

Sementara dampak negatif buzzer adalah sering digunakan untuk kebutuhan politik dengan cara yang kurang sehat. 

BACA JUGA :  Inovasi Bisnis: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Tips

Terlepas dari merekrut buzzer sebagai strategi pemasaran, kamu juga harus mengoptimalkan bisnis dengan merchant untuk bisnis online. Bisnis online memungkinkan kamu menjangkau lebih banyak konsumen.

Kalau kamu butuh penyedia solusi end-to-end e-commerce, kamu bisa langsung daftar Praktisidigital. Ada banyak fasilitas toko online yang bisa kamu dapatkan, termasuk opsi pembayaran digital, pilihan 100++ template website premium yang bisa disesuaikan dengan brand kamu, sistem manajemen order yang komprehensif, dan perangkat lengkap digital marketing untuk mendukung bisnis kamu lebih sukses lagi.