Direct Selling: Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Tips


Direct selling adalah penjualan langsung yang dianggap efektif untuk meningkatkan pendapatan serta dengan biaya pemasaran yang lebih rendah. Cek apa itu direct selling, jenis, kelebihan, kekurangan, dan tips penjualan langsung dalam pembahasan ini! 

Apa Itu Direct Selling?

Direct selling adalah cara menjual produk secara langsung kepada konsumen di lingkungan bisnis non-ritel, misalnya lapk online, rumah/perumahan, kantor, dan lokasi lainnya yang bukan di toko atau kedai resmi. 

Maksudnya, penjualan langsung dari produsen ke perusahan penjual, lalu ke distributor, dan berakhir ke konsumen. Tidak ada perantara penjualan seperti toko grosir atau pusat distribusi regional.

Toko grosir biasanya tidak menjual produk-produk yang didistribusikan langsung. Jenis perusahaan B2B (business to business) biasanya menggunakan penjualan langsung untuk menargetkan dan menjual ke konsumen akhir. 

Proses penjualan langsung terjadi ketika salesperson menjangkau/menjual produk secara langsung. Sementara pemasaran langsung berarti memasarkan produk/layanan secara langsung ke konsumen. 

Jenis Direct Selling

Ada berbagai cara pemilik bisnis dapat memanfaatkan penjualan langsung untuk meningkatkan bisnisnya, termasuk:

1. Single-Level Direct Sales

Penjualan langsung tingkat satu adalah teknik penjualan yang dilakukan secara langsung baik secara tatap muka atau pertemuan secara online

BACA JUGA :  Apa Itu Mobile Marketing? Jenis, Fungsi, dan Cara Mengoptimalkan

Misalnya, menawarkan produk melalui presentasi dari pintu ke pintu, satu-satu, dan juga menggunakn katalog produk dengan demo langsung. 

Dilakukan oleh salesperson yang akan mendapat penjualan serta komisi (mungkin bonus juga) dari kantor mereka setiap menjual produk tersebut sesuai dengan ketentuan yang disepakati. Mereka mungkin juga memiliki target konsumen dan target penjualan berbeda. 

2. Host or Party-Plan Sales

Penjualan yang direncanakan dengan mengadakan acara tertentu sehingga banyak audiens dan calon konsumen yang ditargetkan berkumpul di satu tempat yang sama. Tujuannya tentu saja untuk menghasilkan prospek penjualan. 

Misalnya, sebuah perusahaan mengadakan acara launching produk, bazar, acara sosial, pesta pertemuan, acara promosi, dan sebagainya. Pihak penyelenggara akan melakukan presentasi penjualan ke komunitas, kelompok, undangan, atau para pengunjung lainnya.

3. Multi-level marketing (MLM)

Pemasaran bertingkat atau multi-level marketing memiliki citra yang buruk di pasar dan konsumen Indonesia, padahal ini memang termasuk dalam jenis penjualan langsung. 

Multi-level marketing adalah sistem penjualan yang fokus utamanya untuk merekrut anggota (bukan jual produk utama). Pendapatan (berupa komisi) dari sales MLM berasal dari penjualan yang dilakukan oleh mitra bisnis lain yang direkrut distributor ke dalam perusahaan dalam jaringan tersebut.

Dalam penjualan langsung satu tingkat, salesperson hanya menerima komisi dari penjualan yang dilakukan sendiri—tidak ada perekrutan dan penjualan atau komisi dari anggota lain. 

Kelebihan Direct Selling

Pada tahun 2019, penjualan langsung telah menghasilkan penjualan lebih dari $ 193 miliar. Industri penjualan langsung mencakup lebih dari 118,4 juta di seluruh dunia. 59% di di Asia, 26% di Amerika Utara dan Selatan, dan 12% di Eropa.

Berikut ini keunggulan direct selling

1. Menjalin Hubungan Baik dengan Konsumen 

Penjualan langsung menggunakan pendekatan secara personal dengan konsumen secara langsung. Ini memungkinkan salesperson untuk membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen. 

BACA JUGA :  6M dalam Wirausaha yang Harus Dipahami Sebelum Berbisnis

2. Margin yang Lebih Tinggi 

Semua keuntungan dari penjualan diberikan ke perusahaan induk, tanpa perlu bagi komisi ke vendor atau toko grosir sebagai pihak ketiga. 

3. Model Bisnis yang Menjanjikan

Penjualan secara langsung diklaim cukup menjanjikan. dari data dari World Direct Sales Association, penjualan langsung menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan selama beberapa tahun terakhir. 

Setidaknya di antara tahun 2015 dan 2018, penjualan langsung menghasilkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 1,7%.

4. Menyesuaikan Produk dan Kebutuhan Konsumen

Perusahaan penjualan langsung mengendalikan secara internal seluruh siklus penjualan, mulai dari manufaktur hingga ke tahap penjualan akhir. Dengan begitu, perusahaan induk dapat menyesuaikan produk sesuai dengan permintaan konsumen, demi memenuhi kebutuhan konsumen. 

5. Pendekatan yang Dipersonalisasi

Pendekatan penjualan secara langsung sehingga penjual bisa memahami kebutuhan konsumen dan menawarkan produk yang relevan dan berguna untuk mereka. 91% calon konsumen cenderung akan mengambil keputusan pembelian dari rekomendasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. 

6. Analisis Penjualan yang Lebih Terkontrol

Perusahaan induk dapat memiliki kendali penuh untuk menyesuaikan kebutuhan konsumen, harga jual, dan meninjau pengalaman belanja konsumen serta kepuasan pelanggan. Memastikan tidak ada testimoni buruk dari konsumen karena pendekatannya dipersonalisasi. 

7. Presentasi Produk 

Penjual dapat memenangkan hati target konsumen dengan presentasi produk secara langsung. MUlai dari demonstrasi manfaat, keunggulan, cara pakai, dan detail produk lainnya. 

Konsumen akan memahami penggunaan produk itu dan membuat keputusan pembelian yang tepat. 

8. Mengurangi Biaya Pemasaran 

Fungsi pemasaran untuk memperkenalkan produk dan biasanya perusahaan menghabiskan biaya yang cukup besar. 

Di sisi lain dengan strategi direct selling, seorang salesperson bertindak sebagai media pemasaran secara langsung. 

BACA JUGA :  Segmentasi Pasar: Pengertian, Jenis, Manfaat, Contoh, dll

Kekurangan Direct Selling

Berikut ini beberapa kekurangan dari metode penjualan langsung:

  • Tidak menjangkau konsumen yang lebih luas. 
  • Ada risiko penolakan dari calon konsumen. 
  • Kurang praktis dan ada risiko kegagalan menjangkau konsumen atau memenuhi target sales

Tips Melakukan Direct Selling yang Efektif

Berikut ini beberapa cara melakukan direct selling:

  • Tetapkan target dengan ukuran keberhasilan yang spesifik dan terukur. Misalnya, “meningkatkan pendapatan sebesar 20% di kuartal ketiga”.
  • Tentukan target audiens agar dapat menawarkan produk yang releven ke calon konsumen yang tepat. 
  • Mengidentifikasi persona pembeli, termasuk pekerjaan, gaya hidup, kebiasaan, minat, dll. Kamu dapat lebih mudah menjual produk sesuai kebutuhan mereka. 
  • Buat strategi penjualan dan pemasaran yang saling mendukung. 
  • Fokus pada pendekatan hubungan dengan konsumen sebelum fokus pada penjualan. 
  • Memahami produk dengan benar. 
  • Tingkatkan keterampilan penjualan dan memperluas jaringan. 

Itulah pembahasan tentang penjualan langsung secara lengkap. Cara lain untuk optimalkan bisnis adalah dengan pemasaran dan penjualan melalui merchant online. 

Ingin punya bisnis profesional? Segera buat toko online melalui Praktisidigital. Tersedia fasilitas lengkap untuk mengembangkan toko online, mulai dari ratusan pilihan template desain website, terintegrasi dengan payment gateway, hingga bisa terintegrasi Instagram Shopping.