Cara Merencanakan Mitigasi Bencana untuk Bisnis


Pandemi yang terjadi membuat banyak pelaku bisnis makin menyadari pentingnya mitigasi atau pencegahan bencana bagi bisnis mereka. Meski begitu, gak semua paham bagaimana cara mengidentifikasi masalah yang mungkin timbul dan bagaimana cara menyiapkan mitigasi bencana yang tepat. Kalau kamu termasuk salah satu dari mereka, mungkin kamu harus simak panduan mudah untuk membuat mitigasi bencana ini.

Seorang pendiri firma manajemen risiko LogicManager asal AS Steven Minsky menjelaskan kalau ada lima risiko yang mungkin timbul serta bagaimana cara terbaik untuk membuat mitigasi bencana. Berikut ulasannya:

Daftar Risiko Bisnis Akibat Pandemi

1. Disrupsi akibat Social Distancing

Tahun 2019 lalu, transaksi online yang terjadi di seluruh belahan dunia hanyalah sekitar 14,1 persen dari total transaksi yang terjadi. Setahun kemudian, muncullah kebiasaan baru yaitu social distancing. Kebiasaan ini terbukti menimbulkan disrupsi terhadap bisnis yang masih mengandalkan toko fisik. Risiko yang satu ini bisa dimitigasi dengan cara bermigrasi ke platform digital. 

2. Turunnya Produktivitas

Dampak lain dari pandemi adalah turunnya produktivitas karyawan. Pasalnya, ada prediksi kalau sekitar 40 persen karyawan bakal berhalangan untuk masuk kerja karena sakit. Bahkan jika mereka sehat pun, bisa jadi mereka berhalangan karena harus merawat anggota keluarga yang sedang sakit. Selain itu, mereka juga membutuhkan jam kerja yang fleksibel karena mereka harus bekerja sambil mengurus anak yang juga belajar dari rumah.

BACA JUGA :  9 Ciri-Ciri Pembeli Penipu, Penjual Harus Tahu Modusnya!

3. Rantai Pasokan Terhambat

Pandemi juga membuat rantai pasokan impor dan ekspor terhambat. Pengiriman produk seperti obat-obatan, elektronik, hingga kebutuhan rumah tangga bisa saja mengalami keterlambatan. Di Asia dan Eropa, keterlambatan ini udah berdampak pada distribusi alat berat dan peralatan pabrik. Selain terhambat akibat pandemi, perang dagang yang sedang terjadi juga berpotensi mempengaruhi rantai pasokan ini.

4. Resesi, Tingkat Pengangguran, dan Pendanaan Tertunda

Tiga hal ini juga berpotensi menimbulkan disrupsi pada bisnismu. Penurunan daya beli yang terjadi bisa membuat penjualanmu tak sebanyak biasanya. PHK massal berpotensi membuatmu kehilangan pelanggan yang harus menghemat pengeluaran mereka. Bisnis yang sedang melejit pun bisa jadi harus gigit jari melihat investor mundur akibat pandemi. Tren ini juga mungkin akan bertahan cukup lama mengingat potensi kemunculan gelombang kedua pandemi.

5. Ketidakstabilan Ekonomi dan Kegelisahan Publik

Kebijakan pemerintah akan banyak berpengaruh juga terhadap bisnismu. Entah itu kebijakan PSBB, pemulihan ekonomi, hingga protokol kesahatan, semuanya bisa menimbulkan risiko yang membutuhkan mitigasi bencana secara spesifik. Respon publik terhadap berbagai kebijakan ini juga harus jadi perhatian bagi para pelaku bisnis. Pikirkan bagaimana cara agar bisnismu bisa tetap relevan di tengah-tengah perubahan yang terjadi. 

Langkah Mitigasi Bencana

1. Pastikan Bisnismu Siap

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menilai seberapa siap bisnismu untuk menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi. Siapkan pertanyaan seputar risiko yang mungkin terjadi dan cari jawaban dengan mempertimbangkan aset apa aja yang kamu miliki.  

2. Buat Rencana Manajemen Risiko

Gunakan hasil penilaian yang udah kamu buat untuk membuat skenario bencana yang mungkin terjadi dan langkah apa yang mau kamu lakukan untuk mengatasinya. Jangan lupa juga untuk membuat skala prioritas, risiko mana yang harus dimitigasi terlebih dahulu agar tidak berpengaruh pada risiko lain.

BACA JUGA :  Bisnis Online Anda Gagal? Cari Tahu Alasannya di Sini!

3. Buat Analisis Dampak Bisnis

Begitu prioritas selesai ditentukan, buat analisis terhadap risiko ini satu per satu. Seberapa besar kemungkinan tiap risiko bisa terjadi, seberapa efektif mitigasi bencana yang udah disiapkan, dan analisis lain. Buat skenario atau simulasi yang membandingkan antara satu mitigasi dengan mitigasi lain.

4. Rumuskan Kebijakan Baru

Gunakan analisis yang kamu buat untuk me-review kembali kebijakan yang udah berjalan. Buat kebijakan baru atau sesuaikan kebijakan lamamu agar relevan dengan analisis dampak bisnismu. Kepatuhanmu atau karyawanmu terhadap kebijakan ini akan menentukan sukses tidaknya mitigasi bencana yang udah kamu buat.

5. Antisipasi Jika Terjadi Insiden 

Sebaik-baiknya suatu rencana, pasti akan kecolongan juga. Persiapkan dirimu terhadap skenario terburuk agar kamu tidak panik saat skenario tadi beneran terjadi. Misalkan skenario terburukmu berasal dari sisi finansial, maka kamu harus menyiapkan dana darurat.

Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Inilah kenapa mitigasi bencana penting disiapkan, terutama untuk bisnis. Para ekonom udah memperkirakan kalau keterpurukan bisnis hotel, travel, bioskop, dan bisnis serupa lain bisa punya efek domino yang fatal bagi bisnis yang relatif lebih aman. Resesi dan prediksi akan terjadinya pandemi gelombang kedua harus dijadikan urgensi untuk membuat mitigasi bencana agar bisnismu bisa terus bertahan.

Sementara itu, para ahli di bidang kesehatan telah mewanti-wanti kalau kehadiran vaksin gak akan langsung membuat aktivitas manusia kembali seperti sedia kala. Mereka juga memprediksi kalau setidaknya 70 persen dari total populasi akan jatuh sakit hingga dua tahun ke depan, jadi jangan sampai kaget kalau resesi bertambah parah.

Meski begitu, perlu diingat juga kalau di balik tiap bencana pasti ada kesempatan yang muncul setelahnya. Alhasil, kemampuan adaptasi akan jadi faktor penentu bisa bertahan atau tidaknya suatu bisnis di masa pandemi. Maskapai pesawat yang mengalami penurunan jumlah penumpang misalnya. Banyak dari mereka juga menawarkan jasa pengiriman barang untuk menutup kerugian.

BACA JUGA :  Mudahnya Membuat Website dari Nol

Kamu juga udah harus mulai memikirkan inovasi serupa bagi bisnismu. Bukan hanya untuk mengantisipasi dampak pandemi, tapi juga untuk mengantisipasi bencana-bencana lain yang mungkin muncul di masa depan. Nah, biar bisnismu tetap bertahan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah go digital. Apalagi sekarang udah ada Praktisidigital, website ecommerce builder yang praktis dan mudah digunakan. Dengan Praktisidigital, pandemi bukan lagi alasan buat sepi orderan. Yuk, mulai jualan sekarang!