Unique Selling Point (USP): Fungsi, Kriteria, Strategi, Tips, dll


Unique selling point adalah nilai jual yang unik dan berbeda dari produk/layanan yang ditawarkan kompetitor. Pelajari apa itu unique selling point dan strateginya untuk pertumbuhan bisnis di sini! 

Apa itu Unique Selling Point (USP)?

Unique selling proposition atau unique selling point adalah nilai yang membedakan produk/layanan dari pesaing di kelasnya. Ini termasuk fitur, kegunaan, rasa, fasilitas, layanan, teknologi, kualitas, atau nilai-nilai lain dari produk/layanan yang lebih unggul dan unik dari pada kompetitor lainnya. 

Dikatakan USP bila produk/layanan punya faktor pembeda, seperti harganya yang paling murah, kualitas paling oke, punya kelebihan, pelopor produk di kategori itu, produk legendaris, dan sesuatu yang merek kamu miliki tapi tidak dimiliki kompetitor. 

Konsep unique selling point (USP) pertama kali diperkenalkan oleh Rosser Reeves dari agensi periklanan legendaris bernama Ted Bates pada tahun 1940-an. 

Menurut Rosser Reeves, produk/layanan dengan USP akan memberikan kejutan ekstra pada marketing campaign yang mendorong target konsumen untuk menyadari keberadaan produk, terkoneksi, dan menggunakannya. 

Kenapa Unique Selling Point (USP) Penting bagi Bisnis?

Cek apa saja fungsi dari menentukan unique selling proposition berikut ini:

1. Meningkatkan Penjualan 

Ada banyak kompetitor yang menawarkan satu kategori produk atau layanan yang sama. Konsumen dihadapkan pada banyak pilihan yang membuat mereka bingung sendiri. 

Merek dengan unique selling point artinya akan lebih menonjol dan mudah dikenali oleh konsumen karena punya kelebihan. USP membantu konsumen untuk menentukan keputusan pembelian dan menghasilkan sales

2. Menentukan Posisi Merek di Pasar 

Kamu bisa memberitahu inti dari perusahaan dengan USP, yaitu:

  • Nilai lebih yang ditawarkan dalam produk atau layanan yang ditawarkan.
  • Masalah apa yang bisa diselesaikan dengan produk atau layanan tersebut. 
BACA JUGA :  Siklus Bisnis: Tahapan, Fase, dan Cara Ukur

Ini juga akan sejalan dengan visi dan misi perusahaan. 

3. Membedakan dengan Kompetitor

Secara jelas kamu harus menyebarkan nilai-nilai unique selling proposition dari perusahaan. Misalnya, tentang manfaat spesifik atau fitur unggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor. 

Semua keunggulan itu adalah USP perusahaan yang akan membuatnya berbeda dengan kompetitor.  

4. Memudahkan komunikasi ke target konsumen

Strategi marketing akan dijalankan dengan mengomunikasikan untuk siapa produk/layanan ini diciptakan dan apa yang berbeda dari kompetitor. Menyoroti keunggulan serta kelebihan produk/layanan dengan alternatif lainnya. 

5. Menanamkan Kepercayaan Konsumen

Konsumen cenderung akan lebih percaya dan memilih produk yang lebih baik dan lebih unggul. Alasan itulah yang memotivasi pembeli untuk membeli produk itu meskipun mungkin lebih mahal daripada produk kompetitor. 

6. Membentuk Strategi Marketing 

Membentuk USP yang fokus dan berpendirian juga akan membantu kamu merancang strategi marketing yang sesuai dan efektif. 

Ini akan memengaruhi bagaimana kamu mengemas pesan yang ingin disampaikan, brand image, copywriting, branding, dan keputusan terkait pemasaran lainnya. 

Kriteria Unique Selling Point (USP) yang Efektif

Apa yang membuat merek kamu berbeda dari kompetisi? Bukan hanya harus sekadar unik, tapi harus bernilai lebih dan kuat.

USP yang menarik dan efektif harus memiliki kriteria:

  1. Tegas. Harus lebih berkesan dari sekadar ungkapan “kami menjual produk berkualitas tinggi”.
  2. Fokus pada apa yang dihargai konsumen. Produk harus mencapai atau bahkan melebihi ekspektasi konsumen. 
  3. Lebih dari sekadar slogan. Slogan adalah cara untuk menyebarkan USP, tapi slogan juga harus mampu menyampaikan pesan perusahaan dan fokus pada titik yang kompetitor tidak miliki. 

Hal yang Tidak Termasuk Unique Selling Point (USP)

Strategi marketing spesifik ini bukan termasuk USP:

  • Diskon sekian persen. 
  • Gratis ongkir. 
  • Layanan pelanggan 24/7.
  • Cashback sekian persen. 
  • Kebijakan pengembalian yang kuat.
  • “Produk kami lebih baik”, “kami menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik”, “kami memiliki lebih banyak pengalaman”.

Itu semua bukan faktor yang unik atau pembeda yang efektif karena kompetitor kamu bisa menyalin strategi itu dengan mudah, bahkan melebihi apa yang bisa kamu tawarkan. 

Tips Menentukan Unique Selling Point Bisnis

Berikut ini langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan USP dari produk kamu: 

1. Brainstorming

Bila kamu punya tim, ajak mereka untuk brainstorming bersama. Tanyakan mereka apa yang lebih unggul atau membedakan bisnis ini dengan pesaing di kelasnya. 

Sesi brainstorming bisa berlanjut berkali-kali untuk mengumpulkan semua ide. Kamu juga bisa libatkan pelanggan kamu dan tanyakan pendapatnya. 

BACA JUGA :  Distributor: Pengertian, Fungsi, Jenis, Tips Sukses, dll

2. Identifikasi Target Konsumen

Kesalahan yang sering terjadi pada bisnis adalah mempromosikan produk/layanan tanpa memahami siapa target konsumen dan apa yang mereka butuhkan. 

Kamu perlu identifikasi produk/layanan ini diciptakan untuk siapa. Selebihnya, identifikasi target audiens berdasarkan usia, lokasi, jenis kelamin, tingkat penghasilan, buyer persona, dan karakteristik serupa lainnya.

3. Analisis Kompetitor

Bagian dari riset pasar untuk membuat daftar kompetitor, apa keunggulan mereka, bagaimana mereka mempromosikan produknya, harganya, tampilannya, kelemahannya, dan semua detail. 

Kamu bisa cek langsung dengan mencoba produknya, melihat laman media sosial dan situs web, materi pemasaran, dan lakukan survei. Hingga kamu mendapat gambaran yang jelas tetang kompetitor. 

4. Buat Daftar Kekuatan dan Kelebihan

Urutkan semua daftar kekuatan dan kelebihan merek kamu:

  • Apa yang membuat produk ini lebih baik?
  • Apakah harga jualnya kompetitif?
  • Apakah target audiens mudah mendapatkan produk ini?
  • Apa saja fitur yang menonjol di produk ini?
  • Apa manfaat atau kegunaan di produk ini yang lebih unggul?

Poinnya adalah begitu kamu berhasil mengidentifikasi kekuatan produk/layanan, kamu dapat memasarkannya untuk menarik minat dan perhatian target audiens.

5. Pahami Kekurangan

Mengidentifikasikan kelemahan produk/layanan itu penting agar kamu tidak menyebutkannya dalam kampanye pemasaran. 

Setiap produk pasti punya kelemahan dan butuh evaluasi untuk diperbaiki kualitasnya nanti. 

6. Pahami Apa yang Membuat Produk Kamu Unik

Sudah menemukan kelebihan dan keunggulan merek, sekarang kamu cari apa yang membuatnya unik dan berbeda dari pesaing. 

Sesuatu yang tidak ada di kompetitor tapi dibutuhkan atau diinginkan oleh target pasar. Misalnya, produk kamu fokus pada:

  • Kampanye gaya hidup sehat. Bila itu produk kesehatan atau mendukung gaya hidup sehat. 
  • Mendukung kesejahteraan alam. Misalnya, dengan menggunakan kemasan ramah lingkungan. 
  • Berkelas dan bergengsi. Konsumen yang pakai merek kamu akan dinilai berkelas karena merek itu menonjolkan kemewahan dan eksklusivitas. 
  • Keren, playful, dan anak muda. Bila produk ini didesain khusus untuk anak muda yang semangat. 

7. Terjemahkan USP ke Copywriting yang Tepat 

Bagaimana semua USP yang sudah dipikirkan bisa diterjemahkan dalam frasa pendek yang jelas dan memikat. Ini bisa diperkuat dengan pilihan font, skema warna, logo, dan bagian dari brand identity lainnya. 

Contoh Unique Selling Proposition (USP)

Berikut ini beberapa contoh Unique Selling Proposition (USP) yang memikat dan tepat dari beberapa merek yang sukses:

1. Erigo (The Original Local Brand)

Memberi kepercayaan pada konsumen dengan semangat anak muda yang keren untuk pakai produk lokal dengan desain yang internasional dan kualitas premium. 

Lebih dikuatkan lagi dengan pemasaran yang go internasional. Menciptakan kebanggaan untuk pakai merek lokal.

BACA JUGA :  Affiliate Marketing: Cara Kerja, Fungsi, Jenis, Tips, dll

2. Indomie (Seleraku) 

Hanya satu kata dalam tagline ‘Seleraku’ yang mencakup semua identitas dan gambaran dari merek mie instan ini. 

Diperkuat karena memang memiliki rasa khas dan aroma mantap yang disukai banyak orang, serta termasuk produk pelopor dan legenda yang bertahan sejak lama sekali. 

3. Teh Botol Sosro (Apapun makanannya, minumnya Teh Botol SOSRO)

Memastikan bahwa semua orang harus minum teh ini setelah makan, juga menyarankan semua orang untuk minum teh ini setelah makan. 

USP yang kuat dan tepat. Menggambarkan rasa teh tradisional yang enak dan pas dikonsumsi kapan saja, juga cocok untuk diminum siapa saja.

4. Bear Brand (Rasakan Kemurniannya) 

Memiliki USP sebagai susu murni untuk menjaga kesehatan. Memang akhirnya dipercaya oleh masyarakat kalau kamu bisa sembuh setelah minum susu ini. 

Strategi branding dan strategi marketing susu murni ini memang sangat kuat dan tepat. Punya iklan yang aneh namun pesannya disampaikan dengan matang dan sesuai target. 

5. Starbucks 

Tagline “Love your beverage. Or let us know, we’ll make it right. Artinya, “Cintai minumanmu. Atau beri tahu kami, kami akan memperbaikinya.”

Starbucks adalah merek kedai kopi yang tergolong premium di sini. Punya citra merek yang lekat dengan golongan anak muda yang keren atau golongan orang yang lumayan eksekutif. 

Namun, Starbucks bukan juga merek kopi yang paling mewah. Kenapa bisa Starbuck populer bahkan di seluruh dunia?

Perusahaan ini memanfaatkan apa yang diharapkan para pecinta kopi, yaitu mendapatkan minuman yang sesuai dengan selera mereka yang berbeda-beda. 

Ibaratnya, ‘bila kedai kopi lainnya tidak bisa membuat minuman sesuai selera kamu, datang ke Starbuck agar kami buatkan sesuai dengan seleramu’. Itulah USP yang dikemas dengan sempurna. 

Cara Mengomunikasikan Unique Selling Point (USP)

Ada banyak cara perusahaan dapat mengkomunikasikan USP mereka kepada target audiens dengan beberapa metode ini: 

  • Iklan. Di banyak media yang tersedia: media cetak, radio, TV, dll. 
  • Media Sosial. Perusahaan atau brand punya media sosial resmi untuk menyampaikan kampanye apapun. Ini bisa dibantu dengan paid promote bersama influencers dan sebagainya. 
  • Content Marketing. Menciptakan konten viral atau dipersonalisasi untuk menyampaikan USP dan kampanye perusahaan lainnya. 
  • Search Marketing. Meningkatkan SEO situs web dan peringkat di mesin pencari seperti Google, untuk meningkatkan visibilitas merek dan mengomunikasikan USP serta pesan/kampanye lainnya.
  • Digital Marketing. Perusahaan memiliki toko online atau bisnis digital. Menyajikan USP sebagai tagline di halaman website. Bisa juga disebarkan via iklan online. 

Bagaimana bila belum punya toko online pribadi? Gampang, buat toko online dengan Praktisidigital saja!

Kamu tidak perlu paham coding atau HTML, cukup sign up, isi kelengkapan data, atur website dengan pilihan 100+ desain gratis, dan unggah beberapa katalog pertama. 

Bukan hanya mengomunikasikan USP di website toko, kamu bisa dapat semua fasilitas jualan online juga. Mulai dari opsi payment gateway, opsi pembayaran, integrasi kurir, integrasi media sosial, pasang iklan online, belajar bisnis di Praktisidigital Business Academy, perangkat digital marketing, dan fasilitas komprehensif lainnya.