Rencana bisnis atau bisnis plan adalah komponen penting berisi rincian perusahaan sebelum dibuat atau diresmikan. Mulai dari mengelola ide jadi aksi hingga memperkirakaan biayanya. Pelajari apa itu business plan, jenis, elemen, dan cara membuatnya di sini!
Apa Itu Bisnis Plan?
Business plan atau lebih sering ditulis dengan bisnis plan adalah dokumen berisi rincian tujuan bisnis dan perkiraan secara operasionalnya.
Rencana bisnis berisi uraian tentang tujuan, ide-ide, produk/layanan, proyeksi keuangan, proyeksi laporan laba-rugi, riset pasar, strategi penjualan dan pemasaran, sifat bisnis, dan forecasting bisnis.
Tujuan dari dokumen rencana bisnis ini seperti ‘peta jalan’ yang memberikan arah agar bisnis dapat merencanakan masa depannya, tahu jalan yang tepat, dan membantu mencegah risiko bisnis dalam perjalanannya.
Proposal bisnis plan bisa digunakan untuk menarik investor juga. Maka dari itu, proposal harus berisi rincian elemen spesifik yang mampu menjawab pertanyaan relevan yang mungkin dikemukaan oleh orang-orang internal dan eksternal perusahaan.
Rencana bisnis harus dibuat oleh setiap pebisnis pemula dan ingin membuat bisnis baru. Idealnya, rencana bisnis tersebut juga terus ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk mencerminkan tujuan yang telah dicapai, tujuan baru, atau perubahan tujuan.
Jadi, pada bisnis yang telah maju dan berkembang juga harus memiliki rincian bisnis yang relevan.
Manfaat Bisnis Plan
Berdasarkan beberapa data, 50% usaha kecil gagal di tahun pertama. Biasanya itu terjadi karena tidak memiliki rencana bisnis atau arahan yang tepat, sehingga ada kesalahan dalam pengambilan keputusan atau tidak berhasil dalam menghadapi tantangan bisnis.
Rencana bisnis harus dipikirkan dengan matang sebagai langkah pertama yang penting untuk mendirikan bisnis untuk kesuksesan jangka panjang.
Pelajari lebih banyak tentang fungsi proposal bisnis plan berikut ini:
1. Melegitimasi Ide Bisnis
Kamu mungkin punya ide bisnis yang terdengar sangat brilian, namun apakah ide tersebut layak dan berpotensi untuk dikembangkan?Temukan jawaban itu dengan membuat rencana bisnis yang detail.
Pada rencana bisnis, kamu akan mendapatkan dan mencatat gambaran tentang proses masuk ke pasar, kebutuhan modal, tantangan bisnis, dan sebagainya.
Kamu tidak sekadar memikirkan ide, tapi juga menyempurnakan taktik dan strategi pertumbuhan serta memikirkan detail hingga terbentuk gambaran bahwa bisnis ini bisa dijalankan.
2. Mendokumentasikan Strategi dan Tujuan Perusahaan
Kamu akan mencatat semua detail tentang tujuan bisnis, kebutuhan bisnis, proses bisnis, hingga cara bisnis mendapatkan keuntungan di sini–sehingga tidak ada yang terlewat.
Proposal bisnis plan harus bisa menjawab setiap pertanyaan dan setiap skenario yang mungkin terjadi. Termasuk menjelaskan apa tujuan bisnis dan bagaimana bisnis akan mencapainya.
3. Mengamankan Pembiayaan dari Investor
Proposal bisnis plan umumnya berisi rincian:
- Sistem permodalan.
- Cara kerja bisnis.
- Bagaimana bisnis akan berhasil dan ada keuntungan.
- Break-even point.
- Dll.
Ini dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan modal. Dokumen ini memberi gambaran pada calon investor atau penanam saham tentang bagaimana perusahaan akan mengelola modal dan bagaimana hal itu akan membantu bisnis berkembang.
4. Membantu dalam Mengambil Keputusan Terbaik
Rencana bisnis dapat memberi gambaran tentang bagaimana cara mengembangkan bisnis.
Bila ada tantangan bisnis atau harus mengambil keputusan besar, catatan di rencana bisnis akan membantu kamu memahami apa yang harus dilakukan.
5. Mengatur Keseimbangan Keuangan Perusahaan
Business plan juga menjadi panduan untuk merencanakan sistem keuangan perusahaan agar tetap stabil.
6. Mengukur Keberhasilan Bisnis
Ada rincian tentang target dan strategi bisnis yang bisa dikomparasi dengan hasil atau data yang didapat saat ini.
Jenis-Jenis Bisnis Plan
Berikut adalah beberapa jenis rencana bisnis yang paling umum:
1. Startup Business Plan
Rencana bisnis untuk perusahaan startup (rintisan) adalah pembuatan rencana untuk bisnis baru.
Umumnya, rencana bisnis baru mencakup data industri, strategi bisnis yang segar, dan rencana agar bisa masuk serta diterima di pasar.
2. Business Acquisition Plan
Investor juga akan menganalisis dokumen rencana bisnis untuk mengakuisisi bisnis yang sudah ada. Proposal bisnis plan tidak hanya harus dibuat oleh bisnis baru saja.
Rencana bisnis untuk perusahaan yang akan dijual biasanya akan memberi rincian tentang:
- Kenapa akan bisnis akan dijual?
- Bagaimana akuisisi akan mengubah model operasinya?
- Perubahan seperti apa yang akan terjadi?
- Apa yang akan tetap sama di bawah kepemilikan baru?
3. Business Repositioning Plan
Rencana reposisi bisnis adalah proposal rencana bisnis yang dibuat ketika bisnis ingin menghindari akuisisi. Artinya, proposal rencana bisnis ditujukan untuk:
- Memposisikan ulang mereknya atau perusahaanya.
- Membuat sesuatu atau strategi yang baru.
- CEO atau pemilik akan mengembangkan rencana reposisi bisnis.
- Menjelaskan dan mengakui kondisi perusahaan saat ini.
- Menjelaskan visi dan misi yang baru untuk masa depan perusahaan.
- Penjelasan tentang alasan kenapa bisnis/perusahaan butuh direposisi, baik secara proaktif atau retroaktif.
Umumnya, sebuah merek akan melakukan reposisi seperti branding karena pergeseran tren pasar dan kebutuhan pelanggan.
4. Expansion Business Plan
Rencana bisnis yang dibuat untuk menjelaskan rincian ketika bisnis ingin memperluas usahanya. Misalnya, rincian untuk target pasar baru dan kebutuhan modal lainnya.
Rencana bisnis ekspansi juga merujuk pada rencana penjualan, pendapatan, dan keberhasilan dari lokasi yang ada.
Elemen Bisnis Plan
Sebenarnya, isi dan panjang dari proposal rencana bisnis berbeda dan dapat disesuaikan. Biasanya, informasi dasar dalam dokumen tersebut bisa setebal 15-25 halaman.
Secara umum, contoh bisnis plan mencakup elemen:
1. Subtitle Rencana Bisnis
Judul dan subjudul dari proposal. Judul menjelaskan inti dari proposal, dan subjudul menjelaskan tentang rincian singkat tentang proposal tersebut.
2. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
Biasanya halaman ini ada di terakhir, tapi biasanya investor/pemangku saham akan melihatnya pertama kali.
Ringkasan eksekutif ini berisi tentang halaman untuk setiap dokumen, termasuk visi, misis, proposisi nilai, dan tujuan jangka panjang.
3. Deskripsi Perusahaan
Rincian deskripsi perusahaan berisi tentang:
- Nama bisnis
- Tahun beroperasi.
- Penawaran utama.
- Pernyataan posisi.
- Nilai inti atau sejarah singkat perusahaan.
Tujuannya untuk memperkenalkan bisnis dengan singkat dan menarik ke pembaca.
4. Peluang Bisnis
Halaman peluang bisnis berisi tentang rincian apa saja peluang bisnis dan strateginya.
Ini juga mencakup proposisi nilai, informasi tingkat tinggi tentang target pasar, dan masalah spesifik yang dipecahkan bisnis.
5. Analisis Kompetitif
Ini adalah penjelasan tentang siapa kompetitor bisnis, mayoritas pangsa pasar di industri tersebut, serta objektif lanskap industri.
Silakan gunakan teknik analisis bisnis, seperti SWOT.
6. Target Pasar
Ini berisi rincian tentang segmentasi pasar. Siapa pelanggan potensial dan mengapa?
Target pasar harus menjelaskan tentang:
- Demografi
- Psikografis
- Behavioristik
- Geografis
Dari pelanggan ideal yang membutuhkan produk dan layanan dari bisnis kamu.
7. Rencana Pemasaran
Ini adalah elemen rencana yang penting untuk menjelaskan apa dan bagaimana strategi pemasaran dan strategi branding.
8. Ringkasan Keuangan
Ringkasan keuangan berisi tentang posisi bisnis saat ini dan target bisnis.
Gambaran tentang kesehatan keuangan bisnis, termasuk:
- Aset
- Kewajiban
- Pengeluaran
- Hutang
- Investasi
- Pendapatan
- Dan banyak lagi
9. Manajemen Sumber Daya Manusia
Rincian organisasi perusahaan, tentang peran yang bertanggung jawab untuk setiap tujuan.
Ini juga menjelaskan tentang kompetensi karyawan, keahlian karyawan, jumlah karyawan, perkembangan karier, dan kontrak kerja serta jenjang karir mereka.
Bila saat ini bisnis kamu belum ada tim kerja, bisa tetap dijelaskan peran apa yang akan dikerjakan untuk membantu pertumbuhan bisnis.
10. Persyaratan Pendanaan
Tujuan rencana bisnis adalah untuk mengamankan pendanaan dari investor. Jadi, kamu harus menyertakan persyaratan pendanaan apa dan seperti apa yang harus mereka penuhi.
Juga termasuk rencana pendanaan itu untuk apa saja, berapa lama harus dipenuhi, dan detail persyaratan lainnya.
11. Produk dan Layanan
Penjelasan tentang produk atau layanan apa saja yang menjadi kegiatan utama dari bisnis kamu.
Ini bisa mencakup:
- Jenis produk/layanan.
- Masa pakai produk/layanan.
- Manfaat produk/layanan untuk konsumen.
- Penetapan harga.
Kamu juga bisa menambahkan rincian tentang:
- Proses produksi dan manufaktur.
- Paten apa pun yang mungkin dimiliki perusahaan.
- Teknologi yang digunakan.
- Penelitian dan pengembangan (R&D).
12. Analisis Pasar
Riset pasar menjelaskan rincian tentang persaingan perusahaan, bagaimana permintaan konsumen yang diharapkan, tingkat kesulitan persaingan, pangsa pasar, dan kebutuhan konsumen.
13. Anggaran
Perusahaan memiliki banyak jenis anggaran perusahaan yang harus dipenuhi. Ini termasuk biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya-biaya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis seperti untuk gaji, pengembangan, manufaktur, pemasaran, dan biaya lain yang terkait dengan bisnis.
14. Manajemen Operasional
Rincian tentang apa saja peralatan yang digunakan untuk mendukung proses produksi. Ini termasuk kebutuhan bahan baku. Nantinya ini juga akan terkait biaya perusahan.
Cara Membuat Bisnis Plan
Proposal rencana bisnis yang baik disusun atas semua elemen yang tadi disebutkan. Mungkin juga ada elemen penting lainnya terkait pengembangan bisnis di masa depan.
Kamu bisa menggunakan template proposal bisnis yang sudah ada, atau membuatnya dengan format yang baru.
Tentunya, mulai dari struktur penting yaitu:
- Ringkasan eksekutif
- Deskripsi perusahaan
- Analisis pasar
- Deskripsi produk atau layanan
- Strategi pemasaran
- Proyeksi keuangan
- Lampiran (untuk dokumen yang mendukung bagian utama).
Pastikan bahwa proposal rencana bisnis memberi gambaran yang jelas tentang tujuan, sasaran, sumber daya, biaya potensial, hingga kelemahan dari keputusan bisnis tertentu.
Rencana bisnis tidak boleh jadi dokumen statis, jadi harus terus diperbaharui misalnya berdasarkan tinjauan tahunan.
Itulah pembahasan tentang contoh bisnis plan, jenis, elemen, dan cara membuatnya. Ketika mengembangkan ide bisnis baru, pertimbangkan juga untuk membuat rencana bisnis online.
Bisnis online memungkinkan pengusaha baru untuk mengoptimalkan bisnisnya dengan baik. Di era semua audiens mengakses ponselnya bahkan untuk belanja, potensi bisnis online sangat tinggi.
Ada banyak keuntungan bisnis online bagi pebisnis skala kecil atau baru. Salah satunya adalah meringankan modal, memperluas jangkauan pasar, dan bisa mengoptimasi bisnis via iklan online misalnya.
Ada satu platform solusi e-commerce tercanggih di Indonesia yang direkomendasikan, yaitu Praktisidigital. Kamu bisa buat toko online melalui Praktisidigital secara gratis dan praktis.
Sudah dilengkapi dengan berbagai fitur dan fasilitas bisnis online yang komprehensif, mulai dari tampilan website yang bisa kamu personalisasi, payment gateway, integrasi kurir, iklan online, dan sebagainya.
Tunggu apa lagi? Langsung buat toko online melalui Praktisidigital sekarang!