Marketing Mix: Pengertian, Konsep 4P dan 7P, dan Fungsi


Marketing mix adalah sekumpulan strategi pemasaran, taktik, dan tindakan untuk mempromosikan merek atau produknya di pasar demi mencapai tujuan bisnis tertentu. Cek apa itu marketing mix, konsep, fungsi, dan contoh lengkapnya di sini! 

Apa Itu Marketing Mix?

Bauran pemasaran atau disebut juga marketing mix adalah sekumpulan variabel yang mencakup beberapa fokus area untuk merancang rencana pemasaran yang komprehensif demi mencapai tujuan bisnis yang sudah ditentukan. 

Konsep bauran pemasaran secara umum mengacu pada 4P, yaitu Product (produk), Price (harga), Placement (penempatan), dan Promotion (promosi). Jadi, strategi pemasaran akan dijalankan berdasarkan variabel tersebut. 

Tujuan dari bauran pemasaran ini untuk menjangkau audiens dan konsumen potensial yang lebih luas. Tentunya tim marketing dan seluruh organisasi dapat menggunakan konsep bauran pemasaran untuk merencanakan strategi pemasaran yang tepat dan efektif, serta mendapat respon positif dari target market. 

Bila kamu sedang menjalankan sebuah bisnis, memahami apa itu marketing mix dapat membantu kamu untuk membuat keputusan terbaik dan strategis dalam meluncurkan/mempromosikan produk baru atau memperbaiki metode pemasaran produk yang sudah ada. 

Konsep Marketing Mix 4P 

Bauran pemasaran bukan strategi baru, loh. Banyak tokoh dan pengusaha sukses sudah menerapkan konsep ini. 

Konsep marketing mix 4P pertama kali diperkenalkan oleh Neil Borden seorang profesor marketing Harvard pada 1948, namun beliau belum menyusun komponennya. 

Hingga pada tahun 1960, Jerome McCarthy seorang profesor pemasaran dan penulis memperkenalkan empat variabel utama marketing mix yang tersusun dalam 4P (Product, Price, Place, dan Promotion). 

Mari pahami apa saja variabel marketing mix 4P dan penerapannya, sebagai berikut: 

1. Product (Produk)

P yang pertama adalah product. Artinya, produk atau layanan yang dijual oleh perusahaan harus memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, serta relevan. 

Cara pemasaran produk dengan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk:

  • Apakah produk/layanan mampu menyelesaikan masalah konsumen?
  • Apakah produk/layanan sudah sesuai dengan ekspektasi, keinginan, dan kebutuhan konsumen?
  • Apa yang membedakan produk/layanan kamu dengan kompetitor? 
  • Apakah produk/layanan itu dapat dipasarkan bersama dengan produk/layanan lainnya?
  • Apakah nama produk/layanan mampu menarik perhatian konsumen? 
BACA JUGA :  Belajar Sukses dari Brand Fashion Raksasa Zara

Ya, produk/layanan harus berkualitas tinggi dan punya performa yang baik untuk bisa dipromosikan secara maksimal. 

2. Price (Harga)

Price atau harga mengacu pada harga jual produk/layanan yang target konsumen rela bayar untuk mendapatkannya. Ada dua metode untuk menetapkan harga, yaitu:

  • Value-based pricing atau penetapan harga berdasarkan nilai. Harga jual berdasarkan kualitas dan nilai produk/layanan yang konsumen pahami.
    Penetapan harga berdasarkan nilai memainkan peran kunci dalam produk yang dianggap sebagai simbol status atau berkelas.
  • Cost-based pricing adalah penetapan harga berbasis biaya keseluruhan hingga produk sampai ke konsumen.
    Penetapan harga dihitung dari kalkulasi biaya produksi, penawaran dan permintaan, biaya manufaktur, biaya distribusi, biaya pemasaran, biaya penelitian dan pengembangan, segmentasi pasar yang ditargetkan, dan daya beli pasar untuk segmen produk/layanan tersebut.

Untuk membantu kamu menetapkan harga jual, beberapa pertanyaan ini bisa membantu kamu:

  • Apa harga jual yang ditetapkan tetap menguntungkan bisnis?
  • Apakah harga bersaing dengan harga kompetitor?
  • Apakah bisa memberi diskon dan berapa besarannya?
  • Bagaimana daya beli target konsumen terhadap harga? 

Seringkali, penetapan harga juga berperan sebagai demarkasi untuk membedakan dan memajukan citra baik suatu produk. 

3. Placement (Penempatan)

Strategi distribusi atau lokasi bisnis yang menarik perhatian konsumen, sehingga mereka mudah untuk menemukannya dan membeli produk/layanan yang ditawarkan. 

Contohnya, produk premium biasanya dijual di lokasi yang lebih berkelas dan target pasarnya pun akan ke sana. 

Beberapa pertanyaan untuk membantu menentukan tempat bisnis yang relevan dengan produk/layanan yang ditawarkan:

  • Dimana target pasar kamu berada?
  • Saluran distribusi mana yang relevan dengan produk/layanan yang ditawarkan?
  • Di mana lokasi bisnis kompetitor?

Selain lokasi fisik bisnis, pertimbangan lainnya adalah apakah akan menempatkan produk di toko online, media sosial, marketplace, atau website.

4. Promotion (Promosi)

Kampanye pemasaran berupa promosi untuk memperkenalkan produk ke konsumen yang lebih luas. Ada banyak jenis dan metode promosi, termasuk:

  • Iklan 
  • Word of mouth 
  • Komisi 
  • Press release 
  • Diskon 
  • Kontes 
  • Hadiah 
  • Media sosial 
  • Website 
  • Mesin pencari 

Pertimbangkan beberapa pertanyaan berikut ini untuk menentukan apa dan bagaimana promosi akan dijalankan: 

  • Platform atau media apa yang target konsumen gunakan untuk mencari informasi dan produk?
  • Bagaimana kompetitor menjalankan kampanye promos?
  • Jenis promosi seperti apa yang dinilai paling efektif?
  • Kapan waktu terbaik untuk promosi? 
  • Siapa target konsumen kamu dalam kampanye promosi itu?
BACA JUGA :  16 Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern (Terlengkap)

Tim pemasaran dapat mengambil berbagai pendekatan untuk masing-masing dari empat variabel tersebut. Setiap variabel dapat berjalan secara independen namun seringnya setiap variabel akan berkaitan satu sama lain. 

Konsep Marketing Mix 7P

Dalam perkembangannya, bauran pemasaran berkembang untuk melancarkan tujuan pemasaran yang lebih efektif. 4P yang sudah disebutkan tadi ditambahkan 3P lainnya, yaitu People (orang), Physical Evidence (bukti fisik), Process (proses). 

Berikut ini detail dari marketing mix 7P:

5. People (Orang-Orang)

Semua orang yang bekerja dan terlibat dalam menjalankan strategi pemasaran, termasuk personel perusahaan, petugas pelayanan, customer service, admin media sosial, pelayan, kasir, dan semua petugas yang bertanggung jawab. 

Mereka adalah representasi produk/layanan/brand. Itu tercermin dari bagaimana mereka memberi pelayanan terbaik, mampu menerima feedback, memberikan solusi, serta semangat yang tulus dalam melayani konsumen. 

Selain itu, bagaimana mereka bertindak akan memengaruhi persepsi pelanggan.  

6. Physical Evidence (Bukti Fisik)

Bukti fisik yang dapat dilihat dan dikenali oleh pelanggan tentang perusahaan, sebagai komunikasi layanan dan memfasilitasi kinerja. 

Bukti fisik pelayanan mencakup:

  • Brosur
  • Kop surat
  • Kartu nama
  • Format laporan
  • Papan nama
  • Logo
  • Kemasan produk
  • Desain interior toko 
  • Kwitansi pengiriman 
  • Tanda terima 
  • Situs website
  • Dan masih banyak lagi 

Semua elemen bukti fisik akan memberi pesan yang konsisten ke konsumen tentang tujuan perusahaan, segmentasi pasar, dan karakteristik produk/layanan. Ini akan meyakinkan konsumen bahwa perusahaan kamu valid dan membuat mereka percaya untuk menggunakan produk tersebut. 

Mengingat website toko juga menjadi salah satu elemen physical evidence dalam bauran pemasaran, kamu disarankan untuk membuat website toko online. Selain untuk menampilkan informasi toko, kamu juga bisa mengoptimalkan bisnis dengan toko online dengan cara jualan online

Kamu bisa menggunakan Praktisidigital untuk membuat toko online dengan desain yang bisa dipersonalisasi sesuai dengan brand image toko yang ingin kamu bentuk. 

Selain itu, ada fasilitas bisnis online lengkap seperti perangkat digital marketing yang komprehensif, pilihan payment gateway, integrasi kurir, hingga layanan untuk iklan online.

Semuanya gratis!

7. Process (Proses)

P yang terakhir adalah proses. Maksudnya, semua proses yang dijalankan hingga produk/layanan diterima oleh konsumen. Itu termasuk prosedur, mekanisme, birokrasi, sistem operasi, dan pengiriman layanan.

BACA JUGA :  Ramadan Super Sellers, Ajak Teman agar Lebih Cuan

Bagaimana proses transaksi harus dirancang untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk/layanan yang diminta. Selain itu, perusahaan harus menyesuaikan proses transaksi dengan baik dan efektif–di mana juga akan meminimalisir biaya operasional.  

Nah, itulah konsep marketing mix yang berlaku. Semua elemen tersebut juga harus sesuaikan dengan industri dan target rencana pemasaran. 

Kesimpulan tentang Konsep Marketing Mix

Cek tabel di bawah ini untuk lebih memahami tentang apa itu marketing mix!

Product Fitur fisik yang baik, tingkat kualitas, aksesori, kemasan, garansi, lini produk, merek, lini layanan, branding, dan layanan purna jual.
Price Fleksibilitas, tingkat harga, persyaratan, perbedaan, diskon, tunjangan, komisi, dan nilai yang dirasakan.
Place Jenis saluran, eksposur, perantara, lokasi outlet, transportasi, penyimpanan, pengelolaan saluran, aksesibilitas, dan cakupan.
Promotion  Campuran promosi, tenaga penjualan, target iklan, jenis media, jenis iklan, daya dorong, promosi penjualan, public relations, dan publisitas.
People Perekrutan karyawan, pelatihan, motivasi, penghargaan, dan kerja tim. Pelatihan pendidikan pelanggan. Komunikasi budaya dan nilai. Penelitian karyawan. Sikap dan etika.
Physical Evidence  Desain fasilitas, estetika, fungsionalitas, dan kondisi lingkungan. Peralatan, papan nama, seragam atau pakaian karyawan, dan laporan. Kartu nama, pernyataan, jaminan, perabotan, warna, tata letak, dan tingkat kebisingan. Website, media sosial, dan logo.
Process Alur kegiatan, terstandarisasi, dan disesuaikan. Jumlah langkah, sederhana atau kompleks. Tingkat keterlibatan pelanggan. Prosedur kebijakan, kebijaksanaan karyawan, dan keterlibatan pelanggan.

Tujuan dan Fungsi Marketing Mix

Setiap elemen pada bauran pemasaran saling mempengaruhi dan berkaitan. Mengidentifikasi dan mengatur elemen-elemen bauran pemasarannya memungkinkan bisnis untuk:

  1. Membuat keputusan pemasaran yang menguntungkan di setiap tingkat.
  2. Mengembangkan kekuatan dan keunggulan produk/layanan. 
  3. Menutupi atau membatasi kekurangan produk/layanan.
  4. Memungkinkan brand untuk berasing dan lebih kompetitif di pasarnya. 
  5. Menungkinkan brand untuk beradaptasi di pasarnya. 
  6. Memungkinkan kolaborasi yang menguntungkan antara mitra yang potensial. 
  7. Memainkan peran penting dalam menciptakan nilai dan kepuasan bagi pelanggan.
  8. Memenuhi permintaan pelanggan untuk menciptakan hubungan yang panjang dan menguntungkan dengan konsumen. 
  9. Memastikan kamu dalam menawarkan produk yang tepat kepada pelanggan, pada waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat, juga dengan harga yang tepat.
  10. Memastikan bahwa produk/layanan yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan pelanggan.
  11. Mengintegrasikan semua esensi pemasaran yang efektif.
  12. Menganalisis dan menilai kelayakan dan peran produk atau layanan yang ditawarkan.
  13. Mengidentifikasi saluran distribusi yang tepat untuk penempatan yang tepat dari produk/layanan.
  14. Menetapkan harga yang sesuai untuk nilainya yang ditawarkan kepada konsumen. 

Bisnis akan adaptasi dengan strategi bauran pemasaran untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk/layanan yang ditawarkan itu lebih baik daripada produk/layanan dari kompetitor. Tujuan dari aplikasi bauran pemasaran ini adalah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. 

Perusahaan bisa memaksimalkan strategi bauran pemasaran dengan menawarkan produk atau layanan yang mengisi celah di pasar.

Bila semua elemen bauran pemasaran direncanakan dan dijalankan dengan benar, maka itu menjanjikan kesuksesan besar. Bila tidak, perusahaan mungkin butuh waktu yang lama untuk pulih lagi. 

Bauran pemasaran membutuhkan banyak pemahaman, kemampuan, riset pasar, dan konsultasi dengan banyak kelompok mulai dari pelanggan, ke perdagangan, manufaktur, dan beberapa lainnya.

Itulah pembahas tentang konsep marketing mix. Semoga informasi ini bermanfaat dan selamat berbisnis!