9 Ciri-Ciri Pembeli Penipu, Penjual Harus Tahu Modusnya!


Sebagai penjual online, kamu harus tahu ciri-ciri pembeli penipu agar jualan tidak rugi. Selain penjual penipu, penipuan yang dilakukan pembeli juga mulai banyak sejak transaksi online semakin mudah. Bagaimana cara mengetahui apakah pembeli tersebut penipu atau bukan? Kamu harus tahu ciri-cirinya!

Ciri-Ciri Pembeli Penipu yang Perlu Diwaspadai

Jangan hanya fokus menarik pelanggan dan melakukan promosi, tapi kamu juga harus berhati-hati agar tidak mengalami kerugian. Berikut adalah beberapa ciri pembeli yang patut dicurigai:

1. Bukti Transfer Tidak Meyakinkan

Kalau tokomu masih menyediakan pilihan pemesanan melalui WhatsApp, Line, atau aplikasi pesan instan lain, ada baiknya memastikan keaslian bukti transfer yang dikirimkan pembeli adalah asli.

Pembeli penipu biasanya mengubah font atau bentuk huruf pada bukti transfer sehingga terlihat seperti asli. Bagian yang diubah biasanya adalah tanggal, nomor rekening tujuan, dan jumlah dana yang dikirim.

Sebaiknya jangan langsung percaya dan langsung cek mutasi rekeningmu untuk memastikan bahwa pembeli benar-benar melakukan transfer.

2. Meminta Informasi Detail Mengenai Penjual

Mungkin kamu pernah bertemu dengan seorang pembeli yang mengatakan bahwa ia membutuhkan tanggal lahir atau nomor KTP-mu sebagai penjual untuk membuktikan bahwa kamu penjual tepercaya.

Aturan nomor satu dalam bertransaksi adalah jangan pernah memberikan informasi personal kepada siapa pun. Informasi yang dimaksud bisa berupa tanggal lahir, nomor KTP/SIM, nama ibu kandung, atau nomor kartu debit/kreditmu. Lebih berbahaya lagi jika pembeli meminta kode OTP yang masuk ke nomormu.

BACA JUGA :  15 Cara Memulai Bisnis Skincare dari Nol

Tidak ada satu pun bank yang membutuhkan informasi detail selain nomor dan nama pemilik rekening untuk melakukan transfer. Jika kamu menemukan pembeli seperti ini, segeralah menghindar dan tidak melanjutkan transaksi.

3. Tidak Menunjukkan Foto Barang saat Komplain

Ada beberapa kasus penipuan oleh pembeli dengan modus mengajukan pengembalian barang atau penggantian uang tetapi menolak untuk menunjukkan foto barang yang sesungguhnya.

Ini dapat menjadi salah satu ciri-ciri pembeli penipu. Pembeli seperti ini memanfaatkan e-commerce untuk melakukan klaim, tapi tidak jujur dengan keadaan barang.

Kemungkinan pembeli berusaha menipu dengan meminta barang baru atau garansi uang. Faktanya, barang yang diterima dalam keadaan baik-baik saja.

Jika menemui pembeli seperti ini ada baiknya kamu meminta foto barang yang dimaksud dan tolak klaim garansi tanpa bukti.

4. Pembeli Keberatan Melampirkan Video Barang

Sama seperti ciri sebelumnya, kriteria pembeli penipu juga biasanya menolak untuk memberikan video unboxing karena mereka biasanya berusaha merusakkan sebagian barang, sehingga bisa mendapatkan barang baru.

Mereka akan berusaha mengelak dengan beragam alasan, serta memaksa untuk meminta pertanggungjawaban dari penjual.Sebaiknya ingatkan setiap pelanggan untuk selalu merekam video unboxing yang nantinya berguna untuk klaim produk yang rusak.

Pastikan pesan ini ada di bagian luar kemasan produk kamu.

5. Memaksa untuk Menggunakan Satu Rekening

Ciri pembeli penipu yang lain adalah mereka hanya ingin mengirim ke satu jenis rekening saja. Hal ini kemungkinan besar karena mereka sudah memiliki template bukti transfer untuk bank yang dimaksud.

Disarankan untuk tidak menggunakan rekening selain milik tokomu sendiri dan sesegera mungkin mengecek mutasi rekening saat pembeli mengatakan telah melakukan transfer.

Lebih baik lagi jika memanfaatkan sistem rekening yang biasanya tersedia pada e-commerce. Biasanya sistem rekening bersama dapat mengecek pembayaran pembeli secara otomatis sehingga tidak ada risiko transfer palsu.

BACA JUGA :  15 Cara Memulai Bisnis Kuliner, Cek Strategi Suksesnya!

Baca Juga: 8 Modus Penipuan Online Terbaru dan Tips Menghindarinya

6. Pembeli Mudah Marah

Ciri-ciri pembeli penipu selanjutnya ditunjukkan dengan emosi yang tidak wajar.

Ada banyak pembeli yang menunjukkan kemarahannya untuk hal-hal sepele saat barang datang. Mereka akan menggunakan alasan seperti barang sedikit tergores, bungkus atau kotak barang penyok, atau warna barang tidak sesuai dengan foto.

Pada dasarnya, mereka mempermasalahkan hal-hal yang tidak berhubungan dengan kualitas barang. Mereka akan meminta barang baru atau barang yang lebih bagus sambil mengancam akan menyebarkan isu buruk nama toko kamu ke media sosial.

Ada baiknya sebagai penjual kamu memastikan bahwa barang yang pembeli terima dalam keadaan baik dan bila memang terjadi kecacatan, mintalah agar barang tersebut dikirim kembali sebelum kamu mengirim barang baru.

7. Barang Dikomplain Meskipun Berfungsi

Pembeli penipu dengan ciri di atas akan berusaha mencari celah untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Jika mereka tidak bisa mengeklaim dengan alasan yang remeh, mereka akan mulai mengatakan bahwa barang yang diterima rusak atau tidak berfungsi dengan benar, padahal sebaliknya. Tindakan yang paling tepat adalah dengan meminta mereka memberikan video barang.

Ada kemungkinan mereka sendiri yang merusak barang, sehingga sebaiknya kamu memberi batas waktu untuk pembeli yang ingin komplain. Misalnya komplain tentang fungsi barang hanya boleh dilakukan dalam kurun waktu 2 jam setelah barang di unboxing.

8. Menolak Bayar saat COD

Salah satu kelemahan sistem COD adalah pembeli yang menolak membayar setelah barang datang. Kejadian seperti itu bukan hanya terjadi satu atau dua kali. Selain karena alasan tidak sanggup membayar, pembeli bisa jadi adalah penipu.

Ciri-ciri pembeli penipu akan berusaha untuk menerima barang tanpa membayar, tetapi mereka juga tidak ingin mengembalikan barang. Selain menyusahkan penjual, ini juga akan memengaruhi kurir yang harus berhadapan langsung dengan pembeli.

BACA JUGA :  13 Tips Jual Buku Online: Panduan Bisnis Pemula

Hal seperti ini memang terkadang sulit dihindari. Meskipun begitu, kamu juga sudah bisa sedikit merasa lega karena peraturan COD telah diperketat dan pembeli tidak boleh lagi menerima barang sebelum kurir menerima uang pembayaran.

Selain itu, pengembalian barang saat ini dilakukan melalui aplikasi kurir atau e-commerce yang digunakan sehingga kurir harus memastikan bahwa barang dibawa kembali untuk dikirim ke asal.

9. Minta Pembayaran Menggunakan Pulsa

Hal ini memang terdengar sedikit konyol, tetapi ada beberapa pembeli penipu yang ingin melakukan pembayaran dengan cara transfer pulsa. Hati-hati dengan pembeli seperti ini, mereka bisa saja membelikanmu pulsa yang merupakan hasil membajak nomor. Selain itu, mereka akan berusaha mendapatkan informasi pribadimu.

Biasanya pembayaran dengan pulsa diminta oleh pelanggan yang tidak memiliki rekening bank. Saat ini kamu bisa menawarkan pembayaran lebih aman untuk kedua pihak meskipun pembeli tidak memiliki rekening bank, seperti pembayaran dengan dompet digital atau melalui minimarket.

Setelah mengetahui ciri-ciri pembeli penipu, kamu tentunya akan lebih dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya penipuan. Cobalah untuk sebisa mungkin menggunakan sistem yang aman untuk kamu dan pembeli agar transaksi dapat dilakukan dengan lebih nyaman.

Pantau segala transaksi online yang dilakukan termasuk transaksi melalui website. Mau jualan online aman melalui website? Kamu bisa buat website toko online di Praktisidigital. Mudah, praktis, dan aman!