Ada banyak media jualan online yang bisa dipilih, beberapa di antara yaitu marketplace dan website. Sebenarnya, mana yang lebih baik dan menguntukngkan? Cara mengetahui jawabannya yaitu dengan mengetahui membandingkan kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan Website Toko Online
1. Punya Kontrol Penuh
Punya website sendiri membuat kamu memiliki kontrol penuh, sehingga bia lebih leluasa. Kamu bisa bebas mengatur tampilan toko hingga tampilan produk. Kamu juga bisa menyediakan media informasi terkat produk yang kamu jual melalui blog.
2. Lebih Mudah Membangun Brand Awareness
Fungsi website toko online akan membuat brand yang sedang kamu bangun jadi menonjol dibandingkan dengan brand lain. Calon pembeli akan merasa lebih yakin untuk bertransaksi jika mereka membeli dari brand yang punya toko online resmi dengan tampilan yang menarik.
Satu hal yang perlu diingat, saat menentukan nama toko online, pastikan yang mudah diingat oleh orang lain. Ini akan membantu para pembeli lebih mudah mengingat nama website toko kamu.
3. Pemasaran Bisa yang Lebih Luas
Memiliki dan mengelola website sendiri membuat kamu bisa memiliki data customer dengan mudah. Data ini tentunya bisa kamu gunakan untuk melakukan pemasaran yang lebih baik.
Kamu juga bisa memasang Facebook Pixel ke website milikmu untuk dapat menjalankan iklan online. Belum lagi fitur marketing tools lain seperti SEO yang bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan brand awareness produkmu.
4. Mendapatkan Lebih Banyak Untung
Kelebihan website toko online yaitu kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Alasannya yaitu kamu tidak perlu bersaing memasang harga terendah dan tidak ada biaya transaksi yang besar.
Kamu mungkin masih harus membayar biaya berlangganan pada platform yang kamu gunakan, namun tentu biayanya tidak seberapa jika dibandingkan dengan potongan yang lebih besar di marketplace.
5. Tidak Bergantung pada Pihak Lain
Kamu bisa lebih “mandiri” dengan punya website sendiri. Bayangkan saja jika marketplace sedang ada gangguan sistem, maka penjualan kamu juga akan terhambat. Belum lagi persaingan marketplace yang ketat membuat kamu harus waspada jika marketplace tersebut tutup.
Kalau punya website toko online, hal yang perlu dilakukan yaitu membangun branding yang baik. Selain bisa berdiri sendiri, bisnis kamu juga akan lebih dikenal luas dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Kekurangan Website Toko Online
1. Butuh Modal
Ketika memutuskan untuk bikin website, maka kamu harus punya modal untuk membayar domain dan hosting. Kamu juga butuh modal pengetahuan bagaimana cara membuat dan mengelola website. Meskipun demikian, saat ini sudah banyak penyedia website toko online yang gratis dan terpercaya, seperti Praktisidigital.
2. Belum Ada Traffic
Banyak orang yang mencari produk di marketplace. Oleh karena itu, tak heran jika traffic website toko online lebih rendah dibandingkan marketplace.
Hal ini bisa diatasi jika kamu memilih penyedia jasa pembuatan website toko online yang tepat, seperti Praktisidigital. Pasalnya, Praktisidigital dilengkapi fitur SEO dan berbagai fitur marketing dan bisa kamu hubungkan dengan saluran penjualanmu.
3. Harus Lebih Memikirkan Strategi Pemasaran
Kekurangan punya website toko online yang satu ini berkaitan dengan poin sebelumnya. Berhubung kamu harus membangun traffic sendiri, maka kamu harus memikirkan strategi pemasaran yang tepat. Meskipun demikian, kamu bisa lebih leluasa dalam melakukan pemasaran.
Kelebihan Marketplace
1. Bisa Langsung Jualan
Seperti yang kita tahu, kelebihan berjualan di marketplace yaitu hanya tinggal daftar. Kamu hanya perlu melengkapi detail produk tanpa harus mengatur tampilan toko karena sudah ada template sendiri.
2. Traffic Website yang Tinggi
Di zaman modern seperti ini, hampir semua konsumen mencari barang yang mereka butuhkan di marketplace. Hal ini mengakibatkan marketplace memiliki traffic website yang cukup tinggi. Hal ini tentu meningkatkan kemungkinan untuk menjaring lebih banyak calon pembeli.
3. Sudah Ada Pasar
Marketplace adalah media penjualan yang sudah dipercaya konsumen. Oleh karena itu, tak jarang marketplace dipilih oleh para pebisnis pemula. Pertimbangannya hanya perlu memilih marketplace yang terpercaya dan banyak diminati orang.
4. Sistem yang Terintegrasi
Marketplace memiliki sistem transaksi yang telah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran, metode pengiriman, dan operasi-operasi terkait lainnya. Selain itu, ada juga layanan customer service untuk dihubungi konsumen jika mereka membutuhkan bantuan.
Kekurangan Marketplace
1. Kompetisi yang Ketat
Calon customer kamu mungkin menemukan produkmu tepat di samping produk serupa yang dijual oleh seller lain. Kamu bisa melihat sendiri betapa kompetitifnya hasil pencarian untuk kata-kata kunci tersebut.
Satu kata kunci umum (contohnya “hijab”) bisa terdiri ratusan ribu produk dari ribuan seller berbeda. Jika kamu ingin produk muncul paling atas, maka kamu harus mengeluarkan biaya yang nominalnya tidak sedikit.
2. Persaingan Harga Tidak Masuk Akal
Kekurangan marketplace bukan hanya banyak produk yang sama, melainkan persaingan harganya pun tidak sehat. Sebagai contoh, ada saja yang menjual hijab di marketplace dengan harga sekitar Rp5.000 atau bahkan di bawahnya. Tidak masuk akal, bukan?
Saking banyaknya yang menjual produk serupa, maka kamu akan dipaksa untuk memasang harga lebih rendah agar produkmu jadi pilihan konsumen. Alhasil, laba yang kamu dapatkan akan berkurang.
3. Sulit Menganalisis dan Menargetkan Pembeli
Semua data transaksi penjualan kamu menjadi milik marketplace sehingga akan sangat sulit untuk mengakuisisi customer kamu sendiri. Marketplace juga tidak menyediakan Facebook Pixel untuk kamu beriklan sehingga kamu tidak bisa melakukan upselling dan menarget ulang para customer dengan iklan.
Faktor inilah yang juga membuat seller di marketplace kesulitan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan. Padahal, pelanggan tersebut bukan hanya menjadi sumber profit bagi brand tetapi juga berpotensi menjadi seseorang yang terus mempromosikan brand kamu.
4. Sulit Mengembangkan Branding
Kebanyakan marketplace sangat membatasi penjual dalam menonjolkan branding produk. Hal-hal yang dapat dipersonalisasi di tokomu di marketplace mungkin hanya sebatas nama, gambar header, atau thumbnail.
Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik marketplace yang memang ingin mengontrol shopping experience para customer. Pada akhirnya, sebagian besar customer tidak ingat nama toko kamu dan yang mereka ingat hanyalah marketplace-nya.
5. Ada Biaya yang Harus Dibayar
Berbagai kemudahan yang ditawarkan marketplace tentu tidak gratis. Marketplace biasa memasang charge atau biaya yang harus dibayar penjual saat mendaftarkan produk mereka. Belum lagi potongan biaya saat barang terjual. Sebagai penjual, kamu harus paham biaya mana yang lebih murah dibandingkan dengan keuntungan yang kamu dapatkan.
Jadi, kamu mau pilih memasarkan produk pakai apa? Sebenarnya baik website atau marketplace tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kamu cukup petimbangkan mana yang lebih menguntungkan.
Jika kamu punya bisnis, baik itu produksi sendiri atau dropshipper, ada baiknya segera membuat website toko online. Ini akan sangat bagus untuk meningkatkan brand awareness.
Kamu bisa coba buat website gratis tanpa modal di Praktisidigital. Tersedia metode pembayaran yang beragam dan fitur yang bisa memaksimalkan penjualan kamu. Yuk, coba daftar dan kembangkan bisnismu!